Pelaku UMKM Ingin Plafon KUR Rp50 Miliar, Bahlil ke Erick Thohir: Mereka Malu Ngomongnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menilai pemberian kredit usaha rakyat ( KUR ) masih kurang jika ingin berharap UMKM naik kelas. Pernyataan itu disampaikan Bahlil kepada koleganya di kabinet.
"Pak Erick, tadi mereka sampaikan, kurang itu kalau KUR," ujar Bahlil dalam sambutannya pada acara Forum Dialog Bisnis - Sidang Dewan Pleno BPP HIPMI 2022, Jumat (18/3/2022).
Bahlil mengakan seharusnya KUR untuk para pelaku usaha bisa ditambahkan agar mereka lebih cepat untuk berkembang menjadi UMKM yang naik kelas. Sebab ketika UMKM naik kelas, tentunya akan menambah juga jumlah lapangan pekerjaan untuk masyarakat.
Menurut Bahlil pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di topang oleh tingkat konsumsi masyarakat, bukan dari investasi. Sehingga ketika banyak masyarakat yang sudah memiliki penghasilan, tentunya akan meningkatkan juga konsumsi di masyarakat.
"Karena bagi mereka KUR itu UMKM yang menengah, mereka ini mau naik kelas. Jadi kalau bisa kredit sudah Rp30 sampai Rp50 miliar, cuma mereka tadi malu saja mau ngomong," kata Bahlil.
Bahlil berharap dengan meningkatnya jumlah KUR yang diberikan bisa menjadi sebuah pijakan untuk para UMKM bisa naik satu tingkat dari yang sebelumnya UMKM kelas menengah.
Di samping itu Bahlil menjelaskan, syarat negara maju keluar dari pendapatan menengah, PDB atau perkapitanya harus USD10 ribu, sedangkan Indonesia baru memiliki pendapatan sekitar USD4 ribu.
"Untuk menciptakan ke sana harus menciptakan tenaga kerja," pungkas Bahlil.
"Pak Erick, tadi mereka sampaikan, kurang itu kalau KUR," ujar Bahlil dalam sambutannya pada acara Forum Dialog Bisnis - Sidang Dewan Pleno BPP HIPMI 2022, Jumat (18/3/2022).
Bahlil mengakan seharusnya KUR untuk para pelaku usaha bisa ditambahkan agar mereka lebih cepat untuk berkembang menjadi UMKM yang naik kelas. Sebab ketika UMKM naik kelas, tentunya akan menambah juga jumlah lapangan pekerjaan untuk masyarakat.
Menurut Bahlil pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di topang oleh tingkat konsumsi masyarakat, bukan dari investasi. Sehingga ketika banyak masyarakat yang sudah memiliki penghasilan, tentunya akan meningkatkan juga konsumsi di masyarakat.
"Karena bagi mereka KUR itu UMKM yang menengah, mereka ini mau naik kelas. Jadi kalau bisa kredit sudah Rp30 sampai Rp50 miliar, cuma mereka tadi malu saja mau ngomong," kata Bahlil.
Bahlil berharap dengan meningkatnya jumlah KUR yang diberikan bisa menjadi sebuah pijakan untuk para UMKM bisa naik satu tingkat dari yang sebelumnya UMKM kelas menengah.
Di samping itu Bahlil menjelaskan, syarat negara maju keluar dari pendapatan menengah, PDB atau perkapitanya harus USD10 ribu, sedangkan Indonesia baru memiliki pendapatan sekitar USD4 ribu.
"Untuk menciptakan ke sana harus menciptakan tenaga kerja," pungkas Bahlil.
(uka)