Swasta Diharapkan Manfaatkan Peta Investor SDG Indonesia
loading...
A
A
A
(Baca juga:Festival Pendidikan Astra: Transformasi Pendidikan Mencapai SDGs)
Tema investasi dan model bisnis yang teridentifikasi telah memberikan hasil yang positif, meletakkan dasar untuk peningkatan skala lebih lanjut. Empat dari lima model bisnis yang diidentifikasi telah mengumpulkan dana lebih dari USD1 juta. Peta ini juga mengeksplorasi digitalisasi, iklim, gender, dan marginalisasi sebagai tema-tema mendasar di seluruh sektor.
Informasi yang disediakan dalam peta ini juga akan memberi masukan terhadap strategi “Build Forward Better” pasca-Covid-19, dimana pemerintah telah berkomitmen untuk menutup kesenjangan pembiayaan SDG dengan mendorong investor sektor swasta dan aktor non-pemerintah lainnya untuk berpartisipasi dalam investasi untuk SDG.
Hal ini juga sejalan dengan agenda G20 Pemerintah tentang pembiayaan berkelanjutan, yang antara lain tercermin dalam kegiatan yang dilakukan oleh Kelompok Kerja Pembiayaan Berkelanjutan (Sustainable Finance Working Group), Kelompok Kerja Infrastruktur (Infrastructure Working Group), Kelompok Kerja Pembangunan (Development Working Group) dan Kelompok Kerja Keberlanjutan Iklim (Climate Sustainability Working Group).
Inisiatif ini akan meningkatkan aliran dana ke sektor-sektor pendukung SDG melalui modal komersial dan pembiayan campuran (blended finance) untuk mengurangi dampak negatif pandemi.
Selain penggunaan peta tersebut, UNDP menyerukan kepada perusahaan dan investor untuk mengadopsi Standar Dampak SDG untuk mengintegrasikan keberlanjutan dan SDG ke dalam praktik manajemen internal mereka. Standar tersebut dapat membantu meningkatkan integritas dampak dan meningkatkan dampak positif pada manusia dan planet ini.
Ada empat standar menurut kelas aset berikut: Dana Ekuitas Swasta, Obligor, Perusahaan dan Standar Dampak OECD/UNDP untuk Pembiayaan Pembangunan Berkelanjutan.
Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal, Kementerian Investasi/BKPM Nurul Ichwan menuturkan, saat pandemi Covid-19 menunjukkan tanda-tanda mereda, pemerintah di seluruh dunia harus menggunakan kesempatan ini untuk memfokuskan kembali tujuan investasi dan pertumbuhan ekonomi ke arah yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
“Pemerintah Indonesia menyambut baik peluncuran Peta Investor SDG Indonesia, yang akan mendukung upaya negara untuk secara dramatis memperluas peluang investasi, terutama yang memiliki kontribusi besar terhadap pencapaian SDG di Indonesia,” kata dia.
Kepala Perwakilan UNDP Indonesia Norimasa Shimomura mengungkapkan ada investor di luar sana yang mencari peluang SDG, tetapi belum dapat membuat keputusan investasi mereka hanya karena terbatasnya informasi dan pengetahuan tentang pasar lokal.
Tema investasi dan model bisnis yang teridentifikasi telah memberikan hasil yang positif, meletakkan dasar untuk peningkatan skala lebih lanjut. Empat dari lima model bisnis yang diidentifikasi telah mengumpulkan dana lebih dari USD1 juta. Peta ini juga mengeksplorasi digitalisasi, iklim, gender, dan marginalisasi sebagai tema-tema mendasar di seluruh sektor.
Informasi yang disediakan dalam peta ini juga akan memberi masukan terhadap strategi “Build Forward Better” pasca-Covid-19, dimana pemerintah telah berkomitmen untuk menutup kesenjangan pembiayaan SDG dengan mendorong investor sektor swasta dan aktor non-pemerintah lainnya untuk berpartisipasi dalam investasi untuk SDG.
Hal ini juga sejalan dengan agenda G20 Pemerintah tentang pembiayaan berkelanjutan, yang antara lain tercermin dalam kegiatan yang dilakukan oleh Kelompok Kerja Pembiayaan Berkelanjutan (Sustainable Finance Working Group), Kelompok Kerja Infrastruktur (Infrastructure Working Group), Kelompok Kerja Pembangunan (Development Working Group) dan Kelompok Kerja Keberlanjutan Iklim (Climate Sustainability Working Group).
Inisiatif ini akan meningkatkan aliran dana ke sektor-sektor pendukung SDG melalui modal komersial dan pembiayan campuran (blended finance) untuk mengurangi dampak negatif pandemi.
Selain penggunaan peta tersebut, UNDP menyerukan kepada perusahaan dan investor untuk mengadopsi Standar Dampak SDG untuk mengintegrasikan keberlanjutan dan SDG ke dalam praktik manajemen internal mereka. Standar tersebut dapat membantu meningkatkan integritas dampak dan meningkatkan dampak positif pada manusia dan planet ini.
Ada empat standar menurut kelas aset berikut: Dana Ekuitas Swasta, Obligor, Perusahaan dan Standar Dampak OECD/UNDP untuk Pembiayaan Pembangunan Berkelanjutan.
Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal, Kementerian Investasi/BKPM Nurul Ichwan menuturkan, saat pandemi Covid-19 menunjukkan tanda-tanda mereda, pemerintah di seluruh dunia harus menggunakan kesempatan ini untuk memfokuskan kembali tujuan investasi dan pertumbuhan ekonomi ke arah yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
“Pemerintah Indonesia menyambut baik peluncuran Peta Investor SDG Indonesia, yang akan mendukung upaya negara untuk secara dramatis memperluas peluang investasi, terutama yang memiliki kontribusi besar terhadap pencapaian SDG di Indonesia,” kata dia.
Kepala Perwakilan UNDP Indonesia Norimasa Shimomura mengungkapkan ada investor di luar sana yang mencari peluang SDG, tetapi belum dapat membuat keputusan investasi mereka hanya karena terbatasnya informasi dan pengetahuan tentang pasar lokal.