Wilmar Bedah Rumah di 20 Desa Kalimantan Tengah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wilmar Group melaksanakan program bedah rumah untuk membantu masyarakat di 20 desa di Kabupaten Seruyan dan Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah (Kalteng). Diluncurkan pada 2014, hingga saat ini perusahaan telah membedah lebih dari 100 rumah milik masyarakat di wilayah tersebut.
Desa Sembuluh II dan Pematang Limau, Kabupaten Seruyan adalah dua di antara desa yang menerima bantuan bedah rumah. Ahmad Sukur, Kepala Desa Sembuluh II mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi program tersebut karena membantu menyediakan tempat tinggal layak huni bagi masyarakat.
(Baca juga:Wilmar Gelontorkan Minyak Goreng Kemasan Rp14.000 per Liter)
Pihaknya mengajak perwakilan perusahaan untuk meninjau langsung warga yang dinilai layak memperoleh bantuan. “Kami sangat antusias. Kalau masih bisa lanjut,yadilanjutkan,” kata Sukur.
Masyarakat Desa Sembuluh II telah lama akrab dengan program pemberdayaan masyarakat dari Wilmar. Salah satunya adalah menyediakan mentor perkebunan dan konsultan managemen pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kertapati sejak 2007. Perusahaan juga memberikan pendampingan lapangan perkebunan kelapa sawit bagi masyarakat setempat.
Menurut Sahroni, Kepala Desa Pematang Limau, masyarakat sangat antusias dan terbantu dengan bedah rumah karena sebelumnya program rumah layak huni belum pernah menyentuh desa tersebut. Pihaknya berharap, perusahaan dapat melanjutkan dengan program serupa atau pemberdayaan masyarakat lainnya. “Bantuan ini tepat sasaran karena dibutuhkan masyarakat,” tutur dia.
(Baca juga:Pemasok Wilmar Berkomitmen Suplai CPO sesuai Harga DMO)
Community Development ManagerWilmar Group Kalimantan Tengah Maman Sucherman menjelaskan, program tersebut mendapat sambutan positif dari masyarakat dan pemerintah daerah. Saat ini program bedah rumah di Kalteng telah identik dengan Wilmar.
Saat diluncurkan pada 2014, bedah rumah dilaksanakan secara insidental dan selanjutnya menjadi program berkelanjutan di seluruh wilayah operasional perusahaan di Provinsi Bumi Tanjung Bungai tersebut
“Rumah adalah salah satu kebutuhan pokok. Kami berharap dengan tersedianya rumah maka mereka lebih fokus dalam bekerja untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidupnya menjadi lebih baik,” ujar Maman dalam keterangan tertulisnya, Minggu (20/3/2022).
(Baca juga:Wilmar Laporkan Kasus Dugaan Penipuan ke Bareskrim Polri)
Pihaknya telah menentukan kriteria masyarakat yang berhak memperoleh bantuan. Di antaranya, kurang mampu, disabilitas, janda tua, dan sebagainya. Warga yang membutuhkan mengajukan diri ke pemerintah desa dan kemudian diteruskan ke perusahaan untuk diverifikasi.
Dana bantuan yang dikucurkan perusahaan sebesar Rp30-40 juta per unit untuk renovasi dan pembelian material bangunan. Program bedah rumah ditargetkan akan berakhir tahun ini. Program tersebut rumah telah mendapatkan penghargaan dari Kementerian Sosial pada 2018 karena dinilai berhasil membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Desa Sembuluh II dan Pematang Limau, Kabupaten Seruyan adalah dua di antara desa yang menerima bantuan bedah rumah. Ahmad Sukur, Kepala Desa Sembuluh II mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi program tersebut karena membantu menyediakan tempat tinggal layak huni bagi masyarakat.
(Baca juga:Wilmar Gelontorkan Minyak Goreng Kemasan Rp14.000 per Liter)
Pihaknya mengajak perwakilan perusahaan untuk meninjau langsung warga yang dinilai layak memperoleh bantuan. “Kami sangat antusias. Kalau masih bisa lanjut,yadilanjutkan,” kata Sukur.
Masyarakat Desa Sembuluh II telah lama akrab dengan program pemberdayaan masyarakat dari Wilmar. Salah satunya adalah menyediakan mentor perkebunan dan konsultan managemen pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kertapati sejak 2007. Perusahaan juga memberikan pendampingan lapangan perkebunan kelapa sawit bagi masyarakat setempat.
Menurut Sahroni, Kepala Desa Pematang Limau, masyarakat sangat antusias dan terbantu dengan bedah rumah karena sebelumnya program rumah layak huni belum pernah menyentuh desa tersebut. Pihaknya berharap, perusahaan dapat melanjutkan dengan program serupa atau pemberdayaan masyarakat lainnya. “Bantuan ini tepat sasaran karena dibutuhkan masyarakat,” tutur dia.
(Baca juga:Pemasok Wilmar Berkomitmen Suplai CPO sesuai Harga DMO)
Community Development ManagerWilmar Group Kalimantan Tengah Maman Sucherman menjelaskan, program tersebut mendapat sambutan positif dari masyarakat dan pemerintah daerah. Saat ini program bedah rumah di Kalteng telah identik dengan Wilmar.
Saat diluncurkan pada 2014, bedah rumah dilaksanakan secara insidental dan selanjutnya menjadi program berkelanjutan di seluruh wilayah operasional perusahaan di Provinsi Bumi Tanjung Bungai tersebut
“Rumah adalah salah satu kebutuhan pokok. Kami berharap dengan tersedianya rumah maka mereka lebih fokus dalam bekerja untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidupnya menjadi lebih baik,” ujar Maman dalam keterangan tertulisnya, Minggu (20/3/2022).
(Baca juga:Wilmar Laporkan Kasus Dugaan Penipuan ke Bareskrim Polri)
Pihaknya telah menentukan kriteria masyarakat yang berhak memperoleh bantuan. Di antaranya, kurang mampu, disabilitas, janda tua, dan sebagainya. Warga yang membutuhkan mengajukan diri ke pemerintah desa dan kemudian diteruskan ke perusahaan untuk diverifikasi.
Dana bantuan yang dikucurkan perusahaan sebesar Rp30-40 juta per unit untuk renovasi dan pembelian material bangunan. Program bedah rumah ditargetkan akan berakhir tahun ini. Program tersebut rumah telah mendapatkan penghargaan dari Kementerian Sosial pada 2018 karena dinilai berhasil membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
(dar)