Potensi Besar, Petani di Ponorogo Didorong Ekspor Rempah

Selasa, 22 Maret 2022 - 22:28 WIB
loading...
Potensi Besar, Petani...
Pemerintah mendorong agar petani terus membudidayakan tanaman rempah dan melirik potensi ekspor. FOTO/ANTARA/Irwansyah Putra
A A A
JAKARTA - Permintaan ekspor komoditas rempah terus meningkat di tengah pandemi Covid-19. Pemerintah mendorong agar petani terus membudidayakan tanaman rempah dan melirik potensi ekspor tersebut.

"Sejak ratursan tahun lalu, Indonesia merupakan negara yang kaya rempah-rempah. Bahkan kolonial datang dari Portugis hingga Belanda alasannya karena rempah-rempah negara kita. Sampai saat ini rempah masih menjadi yang terbaik," kata Asisten Deputi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Kewirausahaan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Saleh melalui pernyataan resmi seperti dikutip, di Jakarta Selasa (22/3/2022).



Berdasarkan laporan, Indonesia saat ini berada di peringkat ke-9 negara pemasok rempah-rempah dengan nilai ekspor mencapai USD1,03 miliar atau sekitar Rp14,6 triliun. Untuk itu, pemerintah menargetkan ekspor rempah-rempah tumbuh USD2 miliar atau sekitar Rp28 triliun di 2024.

Sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yaitu untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan menurunkan angka kemiskinan di Indonesia, Astra menginisiasi program kontribusi sosial berkelanjutan yang salah satunya melalui flagship program Desa Sejahtera Astra (DSA).

Untuk itu, pemerintah terus mendorong upaya peningkatan taraf hidup melalui program pemberdayaan rempah petani. Salah satu upaya yaitu melakukan pendampingan maupun pelatihan terutama untuk komoditas unggulan berorientasi ekspor.

Kolaborasi pemberdayaan petani rempah dilakukan bersama Astra Internasional melalui Desa Sejahtera Astra (DSA) di Ponorogo. Melalui sinergi tersebut DSA Ponorogo berhasil mengekspor 50 ton kunyit dan temulawak senilai Rp750 juta di ekspor ke India.

Head of CSR Astra International Bima Krida Pamungkas mengatakan pertumbuhan DSA Ponorogo cepat berkembang dalam waktu kurang satu tahun menjadi salah satu yang terbaik dengan ekspor perdana hasil olahan agrikultur. Di DSA Ponorogo, ada 10 desa yang menyasar 400 masyarakat dan kurang lebih 100 petani untuk pengembangan produk ekspor rempah-rempah.



Hingga saat ini, terdapat 930 Desa di 142 Kabupaten dan 34 Provinsi di Indonesia. Program DSA telah melibatkan banyak pihak, diantaranya expertise, akademisi, start up, komunitas masyarakat, serta tentunya dukungan dari pemerintah. Astra terus melanjutkan pengembangan produk unggulan DSA yang siap ekspor melalui beberapa klaster yaitu, klaster kopi, klaster agrikultur dan olahan, klaster kelautan dan perikanan, klaster wisata kriya dan budaya Sejak 2019 hingga Januari 2022, melalui sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak, Astra telah mendukung terciptanya eskpor 86 jenis produk unggulan dari 207 DSA dengan total nilai transaksi sebesar Rp8,17 miliar.

(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1737 seconds (0.1#10.140)