Kementan: Penggunaan Uang Negara Wajib dengan Tata Kelola yang Baik
loading...
A
A
A
“Dengan adanya penilaian maturitas SPI, diharapkan seluruh satuan kerja BPPSDMP dapat melakukan perbaikan kualitas perencanaan secara berkelanjutan, dapat mengenali dan mengatasi risiko atas pelaksanaan program dan kegiatan serta dapat meminimalisir risiko terjadinya korupsi,” katanya.
(Baca juga:Ternyata 25 Bantuan Alsintan dari Kementerian Pertanian Disewakan)
Untuk mewujudkan maturitas SPI lingkup BPPSDMP dilakukan upaya pembinaan serta koordinasi SPI UPT lingkup BPPSDMP serta satker dekonsentrasi sebagai pengendali dana dekon BPPSDMP; menyiapkan Penilaian SPI yang mencakup penerapan lima unsur pengendalian untuk mengukur kematangan (maturitas) SPIP.
Dilakukan pula, kata Dedi, penyusunan Manajemen Risiko Indeks (MRI) yang menggambarkan kualitas penerapan manajemen risiko, Penyusunan Indeks Efektivitas Pengendalian Korupsi (IEPK) mencakup kapabilitas pengelolaan risiko korupsi, penerapan strategi pencegahan serta penanganan kejadian korupsi; dan loordinasi serta memperkuat sinergitas dengan Itjentan.
“Harap diketahui Workshop MRI sangat penting, karena MRI adalah alat diagnostik inovatif yang memungkinkan para pimpinan organisasi menilai sendiri kerangka kerja manajemen risiko organisasi mereka secara efisien, menerima umpan balik segera, dan saran untuk meningkatkan kemampuan mereka,” kata Dedi Nursyamsi.
(Baca juga:Ternyata 25 Bantuan Alsintan dari Kementerian Pertanian Disewakan)
Untuk mewujudkan maturitas SPI lingkup BPPSDMP dilakukan upaya pembinaan serta koordinasi SPI UPT lingkup BPPSDMP serta satker dekonsentrasi sebagai pengendali dana dekon BPPSDMP; menyiapkan Penilaian SPI yang mencakup penerapan lima unsur pengendalian untuk mengukur kematangan (maturitas) SPIP.
Dilakukan pula, kata Dedi, penyusunan Manajemen Risiko Indeks (MRI) yang menggambarkan kualitas penerapan manajemen risiko, Penyusunan Indeks Efektivitas Pengendalian Korupsi (IEPK) mencakup kapabilitas pengelolaan risiko korupsi, penerapan strategi pencegahan serta penanganan kejadian korupsi; dan loordinasi serta memperkuat sinergitas dengan Itjentan.
“Harap diketahui Workshop MRI sangat penting, karena MRI adalah alat diagnostik inovatif yang memungkinkan para pimpinan organisasi menilai sendiri kerangka kerja manajemen risiko organisasi mereka secara efisien, menerima umpan balik segera, dan saran untuk meningkatkan kemampuan mereka,” kata Dedi Nursyamsi.
(dar)