Dukung Pembiayaan Perumahan, SMF Salurkan Pinjaman Rp8,8 Triliun di 2021

Rabu, 23 Maret 2022 - 14:33 WIB
loading...
Dukung Pembiayaan Perumahan,...
Ilustrasi perumahan. Foto/Dok MPI/Arif Julianto
A A A
JAKARTA - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF siap mengoptimalkan perannya sebagai special mission vehicle Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui berbagai strategi bisnis di tahun 2022.

Sebelumnya di tahun 2021 Perseroan telah memperkuat perannya dalam mendukung percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) khususnya di sektor perumahan baik dari sisi supply maupun demand.

Berdasarkan laporan keuangan audited, tercatat hingga akhir tahun 2021, secara total akumulasi dana yang telah dialirkan SMF ke sektor pembiayaan perumahan dari tahun 2005 mencapai Rp77,96 triliun. Adapun, total aset SMF hingga akhir tahun 2021 mencapai sebesar Rp33,7 triliun.

"Pencapaian tersebut ditopang oleh kegiatan penyaluran pinjaman sebesar Rp8,8 triliun, serta penerbitan surat utang dan term loan sebesar Rp7,6 trililun. Adapun laba bersih di tahun 2021 mencapai Rp460 miliar," papar Direktur Utama (Dirut) SMF Ananta Wiyogo dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Rabu (23/3/2022).



Terkait penerbitan surat utang atau obligasi korporasi sebagai sumber pendanaan, selama tahun 2021 SMF telah menerbitkan obligasi sebesar Rp6,1 triliun melalui penerbitan Obligasi PUB V Tahap V sebesar Rp1,9 triliun, Obligasi PUB VI Tahap I sebesar Rp1,2 triliun, Obligasi PUB VI Tahap II sebesar Rp2,8 triliun. Selain itu, Sukuk Mudharabah PUB I Tahap III sebesar Rp100 miliar dan Sukuk Mudharabah PUB II Tahap I sebesar Rp100 miliar.

Sampai dengan akhir tahun 2021, posisi (outstanding) obligasi SMF mencapai Rp16,20 triliun. Menurut Ananta, perseroan telah aktif menerbitkan surat utang sejak tahun 2009.

“Hingga akhir 2021, Perseroan sudah menerbitkan 50 kali penerbitan dengan jumlah Rp47,42 triliun, terdiri dari 37 kali penerbitan Obligasi dan Sukuk Mudharabah (penawaran umum) sebesar Rp42,66 triliun, 12 kali Medium Term Notes (Penawaran terbatas) sebesar Rp4,64 triliun, dan 1 kali penerbitan Surat Berharga komersial sebesar Rp120 miliar," bebernya.



Sementara itu untuk transaksi sekuritisasi, sejak tahun 2009 sampai dengan 31 Desember 2021, SMF telah berhasil memasilitasi 14 kali transaksi sekuritisasi dengan total nilai akumulatif sebesar Rp12,78 triliun.

Saat instrumen investasi lain tertekan di tengah wabah pandemi Covid, Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) yang diterbitkan oleh SMF justru berhasil mempertahankan rating idAAA.

"Kondisi tersebut mencerminkan struktur EBA-SP yang diterbitkan SMF solid. Dari seluruh dana yang telah dialirkan, SMF telah membiayai kurang lebih 1,254 juta debitur KPR (termasuk KPR Program FLPP) yang terbagi atas 84,34% wilayah barat, 14,96% wilayah tengah dan sisanya sebesar 0,70% wilayah timur," urainya.

Lebih lanjut, Ananta menjelaskan perihal program pembiayaan dalam mengoptimalkan peran dan fungsi SMF dalam mendorong bangkitnya industri perumahan baik dari sisi supply maupun demand sesuai perluasan mandat yang telah diberikan oleh pemerintah.



Dalam hal ini, SMF menjaring sinergi dengan berbagai pihak. Antara lain guna mendukung realisasi pembiayaan mikro perumahan, SMF bersinergi dengan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM dalam merealisasikan Program Hunian Mikro Mekaar atau HOME yang merupakan pembiayaan mikro perumahan bagi nasabah PNM Mekaar, untuk pembiayaan renovasi rumah nasabah yang juga dijadikan sebagai tempat usaha.

“SMF juga aktif menjalin kerja sama dengan lembaga penyalur KPR baik bank konvensional, bank syariah, bank pembangunan daerah, maupun bank perkreditan rakyat di berbagai daerah di Indonesia," pungkasnya.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1930 seconds (0.1#10.140)