Harga CPO Tancap Gas, RI Amankan 14.000 Ton Minyak Goreng Curah per Hari
loading...
A
A
A
JAKARTA - Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) mengalami kenaikan seiring pulihnya permintaan global. Laju kenaikan harga CPO pun tak terbendung selama tiga sesi beruntun.
Data Bursa Malaysia Derivatives Berhad Rabu (23/3/2022) hingga pukul 13:05 WIB, harga CPO Mei 2022 naik 1,21% di MYR 6.230 per ton. Demikian halnya harga CPO untuk kontrak Juni 2022 menguat 1,34% di MYR 6.047 per ton. Technical Analyst Reuters Wang Tao mencermati harga CPO Juni berpotensi menguat hingga MYR 6.188 per ton.
"Harga CPO mungkin naik ke kisaran 6.104-6.188 ringgit per ton, karena telah menembus resistance di 5.966 ringgit," kata Wang Tao, dilansir Reuters, Rabu (23/3/2022).
Kenaikan harga CPO sejalan dengan harga minyak nabati sejenis lain yang ikut terdongkrak seiring pemulihan permintaan di tingkat global. Persaingan minyak nabati di tingkat global menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi harga di pasaran.
Kontrak CPO di Bursa Dalian China melonjak 3,15%, sementara kontrak minyak kedelai turun 0,62%. Sedangkan harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade juga naik 0,25%.
Selain itu, kenaikan harga CPO juga didukung oleh stok dan harga minyak mentah atau crude oil yang ketat akibat pukulan sanksi Barat terhadap minyak dan gas (migas) Rusia.
Ketika minyak bumi terbatas, potensi penggunaan CPO untuk untuk bahan baku biodiesel juga semakin terbuka. Hal ini bakal meningkatkan permintaan di tingkat global, sekaligus mengerek naik harganya.
Secara fundamental, pasokan minyak nabati dunia masih relatif terbatas. Data Komisi Uni Eropa (UE) terbaru menunjukkan impor kedelai Eropa pada periode Juli 2021 - Maret 2022 telah mencapai 9,86 juta ton. Angka tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan 10,69 juta ton yang dicapai pada periode yang sama tahun 2020 - 2021.
Data Bursa Malaysia Derivatives Berhad Rabu (23/3/2022) hingga pukul 13:05 WIB, harga CPO Mei 2022 naik 1,21% di MYR 6.230 per ton. Demikian halnya harga CPO untuk kontrak Juni 2022 menguat 1,34% di MYR 6.047 per ton. Technical Analyst Reuters Wang Tao mencermati harga CPO Juni berpotensi menguat hingga MYR 6.188 per ton.
"Harga CPO mungkin naik ke kisaran 6.104-6.188 ringgit per ton, karena telah menembus resistance di 5.966 ringgit," kata Wang Tao, dilansir Reuters, Rabu (23/3/2022).
Baca Juga
Kenaikan harga CPO sejalan dengan harga minyak nabati sejenis lain yang ikut terdongkrak seiring pemulihan permintaan di tingkat global. Persaingan minyak nabati di tingkat global menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi harga di pasaran.
Kontrak CPO di Bursa Dalian China melonjak 3,15%, sementara kontrak minyak kedelai turun 0,62%. Sedangkan harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade juga naik 0,25%.
Selain itu, kenaikan harga CPO juga didukung oleh stok dan harga minyak mentah atau crude oil yang ketat akibat pukulan sanksi Barat terhadap minyak dan gas (migas) Rusia.
Ketika minyak bumi terbatas, potensi penggunaan CPO untuk untuk bahan baku biodiesel juga semakin terbuka. Hal ini bakal meningkatkan permintaan di tingkat global, sekaligus mengerek naik harganya.
Secara fundamental, pasokan minyak nabati dunia masih relatif terbatas. Data Komisi Uni Eropa (UE) terbaru menunjukkan impor kedelai Eropa pada periode Juli 2021 - Maret 2022 telah mencapai 9,86 juta ton. Angka tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan 10,69 juta ton yang dicapai pada periode yang sama tahun 2020 - 2021.
Baca Juga