Pandemi Covid-19 Surut, Saatnya Berebut Hunian Mewah di Kodya Bogor
loading...
A
A
A
Data Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor menyebutkan, rerata harga tanah sesuai NJOP tahun 2019 mencapai di atas Rp3 juta per meter persegi. Padahal, pada dua tahun sebelumnya masih berkisar Rp1,5 s/d Rp2 juta per meter persegi.
Jika dibandingkan dengan NJOP di Kabupaten Bogor, yang rata-rata masih di bawah Rp1 juta per meter persegi, maka nilai investasi di Kota Bogor jauh lebih menguntungkan. Tidak heran, bila penjualan unit-unit rumah di Green Bamboo Terrace terbilang laris manis, meski dibayang-bayangi pandemi Covid-19. Dari total 38 unit yang ditawarkan di tahap pertama, saat ini hanya tersisa 5 unit yang belum terjual.
Menurut dia, selain stimulus pemerintah berupa penurunan loan to value (LTV) menjadi 0% untuk kredit pemilikan rumah (KPR) dan penghapusan PPN 10%, marketing gimmick yang diberikan pengembang juga cukup menarik, seperti AC, Canopy, Waterfilter. “Karena itu, tahun ini kami menyambut baik program pemerintah yang melakukan potongan PPN sebesar 50%,” ucap Ivan.
Jika dibandingkan dengan NJOP di Kabupaten Bogor, yang rata-rata masih di bawah Rp1 juta per meter persegi, maka nilai investasi di Kota Bogor jauh lebih menguntungkan. Tidak heran, bila penjualan unit-unit rumah di Green Bamboo Terrace terbilang laris manis, meski dibayang-bayangi pandemi Covid-19. Dari total 38 unit yang ditawarkan di tahap pertama, saat ini hanya tersisa 5 unit yang belum terjual.
Menurut dia, selain stimulus pemerintah berupa penurunan loan to value (LTV) menjadi 0% untuk kredit pemilikan rumah (KPR) dan penghapusan PPN 10%, marketing gimmick yang diberikan pengembang juga cukup menarik, seperti AC, Canopy, Waterfilter. “Karena itu, tahun ini kami menyambut baik program pemerintah yang melakukan potongan PPN sebesar 50%,” ucap Ivan.
(uka)