Bukan BBM Subsidi, Pertamina Diminta Tak Ragu Katrol Harga Pertamax

Kamis, 24 Maret 2022 - 18:40 WIB
loading...
Bukan BBM Subsidi, Pertamina...
Pemerintah dan Pertamina diminta tak perlu ragu menyesuaikan harga BBM Pertamax karena bukan barang subsidi. Foto/Ilustrasi/Dok. SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pengamat kebijakan publik Agus Pambagyo meminta Pertamina tak ragu menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax. Sebagai barang yang tidak disubsidi oleh negara, kebijakan harga Pertamax dinilai sudah sewajarnya ditentukan sendiri oleh badan usaha.

Menurut dia, harga jual BBM berkadar oktan (RON) 92 Pertamax ini sudah tidak sehat karena terpaut jauh dari harga keekonomiannya. Pertamax dijual seharga Rp9.000 per liter, sementara harga keekonomiannya sudah lebih dari Rp14.000 per liter.



"Dijelaskan saja (persoalan) itu, pada harga Rp9.000 per liter siapa yang nalangi itu (selisihnya)?" cetusnya di Jakarta, Kamis (24/3/2022).

Agus menegaskan, terkait penentuan harga BBM nonsubsidi pemerintah sejatinya tidak perlu ikut campur. Dia bahkan menilai pemerintah terkesan takut terhadap opini yang berkembang di masyarakat dengan rencana kenaikan harga Pertamax.

Padahal, kata dia, hal itu seharusnya ditanggapi dengan penuh tanggung jawab, yakni dengan menggencarkan sosialisasi mengenai status Pertamax sebagai barang tidak disubsidi. "Pemerintah kan takut buat menaikkan harga? Jelaskan saja ke publik bahwa Pertamax itu bukan barang subsidi," tandasnya.

Harga Pertamax tercatat sudah lebih dari dua tahun tidak disesuaikan dengan harga bahan bakunya, minyak mentah. Di luar Pertamina, badan usaha swasta yang juga menjual BBM dengan RON 92 telah beberapa kali menaikkan harga merespons naiknya harga minyak mentah dunia.

Sebagai gambaran, Vivo menjual Revvo (RON 92) sebesar Rp11.900 per liter, BP menjual BP 92 sebesar Rp12.500, dan Shell menjual Super pada harga Rp12.990 per liter.



Mengutip Globalpetrolprices 14 Maret 2022, harga BBM nonsubsidi di Indonesia juga paling murah di Asia Tenggara. Dibandingkan Singapura misalnya, harga BBM nonsubsidi dengan kadar oktan tinggi dipatok Rp30.800 per liter, Thailand Rp20.300 per liter, Laos Rp23.300 per liter, Filipina Rp18.900 per liter, Vietnam Rp19.000 per liter, Kamboja Rp16.600 per liter, dan Myanmar Rp16.600 per liter.

Staf Khusus Kementerian BUMN Arya M Sinulingga belum lama ini mengatakan bahwa Kementerian BUMN mendukung agar harga Pertamax diatur ulang mengikuti perkembangan saat ini. Sebab, di harga saat ini, Pertamina praktis menyubsidi Pertamax yang konsumsinya didominasi kelompok menengah ke atas.

"Dengan harga saat ini, Pertamina telah menyubsidi Pertamax. Dan ini jelas artinya, Pertamina menyubsidi mobil mewah yang memakai Pertamax," tegas Arya.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Ikut Pertamina UMK Academy,...
Ikut Pertamina UMK Academy, Produk UMKM Bisa Go Global
Ada Diskon BBM Rp300...
Ada Diskon BBM Rp300 per Liter dari Pertamina, Begini Caranya!
Kompak Turun, Ini Harga...
Kompak Turun, Ini Harga BBM Terbaru Pertamina, Shell, Vivo dan BP per 1 April
Pertamina Antisipasi...
Pertamina Antisipasi Pasokan BBM di Bengkulu Akibat Pendangkalan Pulau Baai
Hadir di Pelabuhan Bakauheni,...
Hadir di Pelabuhan Bakauheni, Serambi MyPertamina Sediakan Beragam Fasilitas
Serambi MyPertamina...
Serambi MyPertamina Hadir di Bandara Ngurah Rai, Beri Layanan Gratis bagi Pemudik
Hore! Jelang Lebaran,...
Hore! Jelang Lebaran, Harga BBM Non-Subsidi Turun Mulai Hari Ini
Singgah Sejenak, Nikmati...
Singgah Sejenak, Nikmati Fasilitas Terbaik Pertamina Lubricants di Rest Area
Ini Para Perwira Pertamina...
Ini Para Perwira Pertamina Penjaga Ketahanan Energi saat Libur Lebaran
Rekomendasi
Jelang Putaran Final...
Jelang Putaran Final AFC Women’s Futsal Asian Cup 2025 di China, Garuda Pertiwi Geber Latihan di Jogja
Perempuan Cantik AS...
Perempuan Cantik AS Pergi ke Desa Terpencil India demi Nikahi Teman Instagramnya
Tragedi di Gresik: BMW...
Tragedi di Gresik: BMW Terjun Bebas dari Jalan Tol, Lalai Pengemudi atau Ada Kelemahan Infrastruktur?
Berita Terkini
Industri Hortikultura...
Industri Hortikultura Menjanjikan, EWINDO Bangun Fasilitas Penelitian & Pengembangan Baru
6 jam yang lalu
Hidupkan Kembali Ladang...
Hidupkan Kembali Ladang Minyak yang Mati 10 Tahun, Libya Raup Pendapatan Rp86,8 T
7 jam yang lalu
Pertemuan Presiden Prabowo...
Pertemuan Presiden Prabowo dan MBZ Sepakati 8 Kerjasama, Apa Saja?
9 jam yang lalu
Catat Tanggalnya! Cum...
Catat Tanggalnya! Cum Date Dividen BBRI 10 April 2025 dan Potensi Keuntungan Rp31,4 Triliun
10 jam yang lalu
Ekspansi Gemilang, BRI...
Ekspansi Gemilang, BRI Antarkan UMKM Aksesoris Fashion Raih Pasar Internasional
11 jam yang lalu
Berkat Pendampingan,...
Berkat Pendampingan, Panen Padi Kelompok Harapan Bersama Capai 38,5 Ton
11 jam yang lalu
Infografis
Pembatasan BBM Subsidi,...
Pembatasan BBM Subsidi, Ojol: Pendapatan Pahit, Pengeluaran Buncit
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved