Menparekraf: Belanja Produk Lokal Lampaui Rp214 Triliun Jadi Bukti Ekonomi Mulai Bangkit
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kepala Baparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menilai komitmen belanja produk dalam negeri dari hasil Business Matching di Bali yang mencapai Rp214 triliun menjadi bukti kebangkitan ekonomi di sektor ekonomi kreatif semakin terlihat.
Saat mengunjungi kegiatan Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri di Nusa Dua, Bali, Kamis (24/3/2022), Menparekraf mengajak masyarakat untuk bersama-sama dengan pemerintah menyusun tatanan ekonomi baru pascapandemi.
"Kita tidak bisa seperti dulu dimana ekonomi disusun sendiri-sendiri. Seperti pesan Presiden Joko Widodo kita harus pastikan ekonomi ini dirasakan sehingga peningkatannya mampu membuka peluang usaha dan penciptaan lapangan kerja melalui ekonomi baru," ujarnya, dikutip Jumat (25/3/2022).
Menurut Menparekraf, ekonomi baru yang dimaksud adalah ekonomi berbasis digital, ekonomi berbasis kesehatan, ekonomi yang memastikan keunggulan SDM, ekonomi berkeadilan yang membuka peluang sampai tingkat desa wisata dan desa kreatif. Sehingga Indonesia bisa menjadi destinasi yang berkualitas yang mengedepankan aspek keberlanjutan lingkungan.
“Kondisi ekonomi yang kita hadapi ke depan dipastikan sudah tidak sama seperti dahulu. Untuk itu pemerintah hadir memastikan ekonomi ini dirasakan oleh masyarakat dan peningkatannya ini mampu membuka lapangan kerja,” tuturnya.
Para pelaku UMKM, kata Menparekraf, harus melakukan adaptasi sekaligus inovasi terhadap produk kreatif untuk mengikuti perkembangan pasar yang baru dengan cara memanfaatkan platform digital atau media sosial sebagai upaya strategi pemasaran.
“Ini membuktikan bahwa kebangkitan ekonomi ditopang oleh UMKM, karena (melalui) UMKM tercipta 97 persen lapangan kerja. Dari lapangan kerja itulah kita ciptakan geliat ekonomi,” ujarnya.
Seperti diketahui, Kemenparekraf juga telah membentuk tim Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) yang juga menunjang pelaksanaan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI).
Tahun lalu, dalam tiga bulan di akhir 2021 ada lebih dari 150 ribu transaksi penjualan produk Bangga Buatan Indonesia dengan total nilai Rp36 miliar.
Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri di Nusa Dua, Bali, diselenggarakan selama tiga hari pada 22-24 Maret 2022.
Sejumlah Kementerian dan Lembaga ikut serta menyukseskan acara tersebut. Mulai dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koperasi dan UKM, hingga Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
Kegiatan tersebut menghadirkan sekitar 1.000 peserta yang berasal dari perwakilan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, dan industri serta para pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).
Dalam kegiatan ini Sandiaga didampingi oleh Sesmenparekraf/Sestama Baparekraf Ni Wayan Giri Adnyani, Deputi Bidang Produk Digital dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Muhammad Neil El Himam, Sekretaris Deputi Bidang Produk Digital dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Riwud Mujirahayu, dan Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf I Gusti Ayu Dewi Hendriyani.
Saat mengunjungi kegiatan Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri di Nusa Dua, Bali, Kamis (24/3/2022), Menparekraf mengajak masyarakat untuk bersama-sama dengan pemerintah menyusun tatanan ekonomi baru pascapandemi.
"Kita tidak bisa seperti dulu dimana ekonomi disusun sendiri-sendiri. Seperti pesan Presiden Joko Widodo kita harus pastikan ekonomi ini dirasakan sehingga peningkatannya mampu membuka peluang usaha dan penciptaan lapangan kerja melalui ekonomi baru," ujarnya, dikutip Jumat (25/3/2022).
Menurut Menparekraf, ekonomi baru yang dimaksud adalah ekonomi berbasis digital, ekonomi berbasis kesehatan, ekonomi yang memastikan keunggulan SDM, ekonomi berkeadilan yang membuka peluang sampai tingkat desa wisata dan desa kreatif. Sehingga Indonesia bisa menjadi destinasi yang berkualitas yang mengedepankan aspek keberlanjutan lingkungan.
“Kondisi ekonomi yang kita hadapi ke depan dipastikan sudah tidak sama seperti dahulu. Untuk itu pemerintah hadir memastikan ekonomi ini dirasakan oleh masyarakat dan peningkatannya ini mampu membuka lapangan kerja,” tuturnya.
Para pelaku UMKM, kata Menparekraf, harus melakukan adaptasi sekaligus inovasi terhadap produk kreatif untuk mengikuti perkembangan pasar yang baru dengan cara memanfaatkan platform digital atau media sosial sebagai upaya strategi pemasaran.
“Ini membuktikan bahwa kebangkitan ekonomi ditopang oleh UMKM, karena (melalui) UMKM tercipta 97 persen lapangan kerja. Dari lapangan kerja itulah kita ciptakan geliat ekonomi,” ujarnya.
Seperti diketahui, Kemenparekraf juga telah membentuk tim Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) yang juga menunjang pelaksanaan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI).
Tahun lalu, dalam tiga bulan di akhir 2021 ada lebih dari 150 ribu transaksi penjualan produk Bangga Buatan Indonesia dengan total nilai Rp36 miliar.
Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri di Nusa Dua, Bali, diselenggarakan selama tiga hari pada 22-24 Maret 2022.
Sejumlah Kementerian dan Lembaga ikut serta menyukseskan acara tersebut. Mulai dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koperasi dan UKM, hingga Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
Kegiatan tersebut menghadirkan sekitar 1.000 peserta yang berasal dari perwakilan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, dan industri serta para pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).
Dalam kegiatan ini Sandiaga didampingi oleh Sesmenparekraf/Sestama Baparekraf Ni Wayan Giri Adnyani, Deputi Bidang Produk Digital dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Muhammad Neil El Himam, Sekretaris Deputi Bidang Produk Digital dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Riwud Mujirahayu, dan Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf I Gusti Ayu Dewi Hendriyani.
(ind)