Tenang Umi! Stok Bahan Pangan Jelang Ramadhan Aman
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Pangan Nasional menjamin ketersediaan barang pokok atau bahan pangan aman menjelang Ramadhan. Jadi masyarakat tak perlu gelisah ataupun khawatir adanya kelangkaan.
Kepala Pusat Ketersediaan Pangan dan Kerawanan Pangan Badan Ketahanan Pangan Andriko Noto Susanto memaparkan, berdasarkan catatan, hingga Mei 2022 beras surplus 8,7 juta ton. Kemudian jagung surplus 3,2 juta ton dan juga kedelai.
"Prognosa kami hingga Mei 2022, kebutuhan pokok aman. Kedelai disupport oleh realisasi impor. Pada Januari-Februari 2022 ada 338.900 ton sudah terealisasi, tapi kita harapkan juga nanti rencana impor pada Maret-Mei 2022 sebesar 774.000 ton berjalan lancar. Kalau itu bisa dicapai, maka hingga Mei 2022 kita masih surplus 142.300 ton," jelas Andriko dalam diskusi virtual, Selasa (29/3/2022).
Kemudian, lanjut dia, bawang merah, surplus 92.000 ton dan bawang putih surplus 104.900 ton. Untuk jenis bawang putih, Andriko berharap rencana impor pada Maret hingga Mei 2022 sejumlah 145.000 ton dapat terealisasi dengan baik. Dengan begitu, stok di dalam negeri akan terus tercukupi.
Berikutnya, ia menerangkan bahwa cabai besar posisinya juga aman. Berdasarkan prognosa Badan Pangan Nasional, surplus 27.900 ton. Sementara cabai rawit surplus 40.383 ton.
"Untuk daging sapi, dari data kami surplus 31.153 ton, tapi itu juga nanti diharapkan dengan rencana impor pada Maret-Mei 2022 sebesar 95.100 ton juga dapat terealisasi dengan baik," kata Andriko.
Selanjutnya, daging ayam ras surplus 357.700 ton, kemudian telur ayam ras surplus 98.500 ton, dan gula surplus 544.000 ton. Begitu pun dengan minyak goreng juga kondisinya surplus sekitar 663.493 ton.
"Kita juga mencatat realisasi produksi dalam negeri hingga akhir Februari 2022 terpantau sesuai rencana. Harapannya, Maret-Mei juga sesuai rencana," tambah Andriko.
Kepala Pusat Ketersediaan Pangan dan Kerawanan Pangan Badan Ketahanan Pangan Andriko Noto Susanto memaparkan, berdasarkan catatan, hingga Mei 2022 beras surplus 8,7 juta ton. Kemudian jagung surplus 3,2 juta ton dan juga kedelai.
"Prognosa kami hingga Mei 2022, kebutuhan pokok aman. Kedelai disupport oleh realisasi impor. Pada Januari-Februari 2022 ada 338.900 ton sudah terealisasi, tapi kita harapkan juga nanti rencana impor pada Maret-Mei 2022 sebesar 774.000 ton berjalan lancar. Kalau itu bisa dicapai, maka hingga Mei 2022 kita masih surplus 142.300 ton," jelas Andriko dalam diskusi virtual, Selasa (29/3/2022).
Kemudian, lanjut dia, bawang merah, surplus 92.000 ton dan bawang putih surplus 104.900 ton. Untuk jenis bawang putih, Andriko berharap rencana impor pada Maret hingga Mei 2022 sejumlah 145.000 ton dapat terealisasi dengan baik. Dengan begitu, stok di dalam negeri akan terus tercukupi.
Berikutnya, ia menerangkan bahwa cabai besar posisinya juga aman. Berdasarkan prognosa Badan Pangan Nasional, surplus 27.900 ton. Sementara cabai rawit surplus 40.383 ton.
"Untuk daging sapi, dari data kami surplus 31.153 ton, tapi itu juga nanti diharapkan dengan rencana impor pada Maret-Mei 2022 sebesar 95.100 ton juga dapat terealisasi dengan baik," kata Andriko.
Selanjutnya, daging ayam ras surplus 357.700 ton, kemudian telur ayam ras surplus 98.500 ton, dan gula surplus 544.000 ton. Begitu pun dengan minyak goreng juga kondisinya surplus sekitar 663.493 ton.
"Kita juga mencatat realisasi produksi dalam negeri hingga akhir Februari 2022 terpantau sesuai rencana. Harapannya, Maret-Mei juga sesuai rencana," tambah Andriko.
(uka)