G7 Tolak Pembayaran dalam Rubel, Rusia: Kami Tak Akan Pasok Gas Secara Gratis

Selasa, 29 Maret 2022 - 16:26 WIB
loading...
A A A
Di bagian lain, harga gas grosir Belanda dan Inggris naik hingga 20% pada hari Senin (28/3) di tengah kekhawatiran tentang pasokan gas Rusia.

UE bertujuan untuk mengurangi ketergantungannya pada gas Rusia hingga dua pertiga tahun ini dan mengakhiri impor bahan bakar fosil Rusia pada tahun 2027. Ekspor gas Rusia ke UE sekitar 155 miliar meter kubik (bcm) tahun lalu.

Sementara, Amerika Serikat mengatakan akan bekerja untuk memasok 15 bcm gas alam cair (LNG) ke Uni Eropa tahun ini. Baca selengkapnya. Tapi, kilang LNG AS berproduksi dengan kapasitas penuh dan para analis mengatakan sebagian besar tambahan gas AS yang dikirim ke Eropa harus berasal dari ekspor yang akan dikirim ke tempat lain.



Menurut kantor berita RIA, anggota parlemen Rusia Ivan Abramov mengatakan penolakan oleh G7 untuk membayar gas Rusia dalam rubel akan menyebabkan penghentian pasokan. Abramov duduk di komite kebijakan ekonomi Dewan Federasi, majelis tinggi parlemen Rusia.

Ketika ditanya tentang apa yang terjadi jika Rusia menghentikan pengiriman gas, Habeck mengatakan bahwa G7 siap untuk semua skenario dan tidak hanya sejak kemarin. Namun, UE dipastikan harus berjuang untuk mengganti semua ekspor gas Rusia dalam waktu singkat.

Pengiriman gas Rusia ke Eropa pada tiga rute pipa utama stabil pada hari Senin, dengan pipa Yamal-Eropa terus mengalir ke arah timur dari Jerman ke Polandia, data operator menunjukkan. Gazprom menyatakan bahwa pihaknya terus memasok gas alam ke Eropa melalui Ukraina sejalan dengan permintaan dari konsumen Eropa.
(fai)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1872 seconds (0.1#10.140)