GIIF 2022 Beri Gambaran Nyata Perkembangan Industri Keuangan Syariah di Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Global Islamic Investment Forum (GIIF) 2022 atau Forum Investasi Islam Global 2022 memberikan gambaran nyata perkembangan keuangan syariah dan investasi syariah di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Presiden Islamic Development Bank (IsDB) Muhammad Sulaiman Al Jasser yang hadir secara langsung mengungkapkan antusiasmenya terhadap kegiatan GIIF 2022 ini.
“Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia dapat memberikan contoh dalam perkembangan ekonomi syariah,” ujar Al Jasser sembari menekankan bahwa pengembangan produk keuangan syariah berbasis aset perlu terus dikembangkan untuk penguatan keuangan syariah ke depannya.
GIIF 2022 dihadiri lebih dari 100 peserta dilaksanakan di acara Ballroom Hotel Pullman Central, Jakarta, dan sekitar 500 peserta lebih melalui platform virtual pada Jumat (25/3). Peserta terdiri dari perwakilan instansi pemerintah, organisasi internasional, perusahaan swasta, lembaga investasi syariah dan pemangku kepentingan lainnya seperti Muassasah dan Badan Wakaf Indonesia, serta kalangan akademisi dan umum.
Global Islamic Investment Forum (GIIF) 2022 merupakan kegiatan tahunan kedua BPKH yang diselenggarakan oleh bidang Investasi dan Kerjasama Luar Negeri (IKSLN).
Anggota Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) ,Hurriyah El Islamy sebagai pengarah dan penanggung jawab GIIF 2022 berharap Forum tersebut dapat mejadi wadah memperkuat networking serta mewujudkan kerja sama dan investasi keuangan syariah yang memberi manfaat untuk umat Islam dan masyarakat umumnya.
Global Islamic Investment Forum 2022 dibuka Kepala Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji, Anggito Abimanyu dan keynote speech oleh Presiden Islamic Development Bank (IsDB), Muhammad Sulaiman Al Jasser, serta Presiden Joko Widodo sebagai pembicara kehormatan.
Dalam kesempatan tersebut Presiden Indonesia Joko Widodo mengungkapkan, BPKH memiliki peran kunci sebagai penggerak perubahan untuk mengoptimalkan keuangan syariah di Indonesia. “BPKH mempunyai peran kunci untuk mengoptimalkan keuangan syariah melalui penempatan dan investasi di syariah di dalam dan luar negeri,” ungkapnya.
Di kesempatan yang sama Menteri BUMN Erick Thohir dalam Hajj Investment Season mengungkapkan terbukanya kesempatan kerjasama strategis industri halal dan keuangan syariah. “Kami terbuka dengan kesempatan kerjasama antara IsDB, BPKH, dan BUMN untuk meningkatkan industri keuangan syariah dan ekonomi di Indonesia," terangnya.
Salah satu contoh kerja sama yang sudah dilaksakan BPKH dan BUMN PT Pembangunan Perumahan (PT PP) adalah pembangunan Rumah Indonesia di Mekah dan Madinah untuk menyambut jemaah haji dan umrah dari Indonesia. Industri keuangan syariah dunia memang sedang naik daun dan memiliki prospek yan sangat cerah, namun prinsip investasi juga yang dapat berdampak terhadap sosial dan lingkungan.
Di sesi ESG (Enviromental Social dan Governance) Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan peran ESG bukan hanya sebuah trend tapi kebutuhan. “ESG sekarang bukan sebuah trend, tapi investasi yang berdampak sosial dan lingkungan itu kebutuhan.” Ia menambahkan bahwa konsep ESG sejalan dengan prinsip Syariah.
Dalam kesempatan ini, BPKH menandatangani perpanjangan kerjasama (MoU) dengan Islamic Development Bank (IsDB) tentang pengembangan investasi syariah di Indonesia Arab Saudi. Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan diversifikasi investasi luar negeri dan meningkatkan nilai manfaat bagi BPKH.
Turut hadir dalam pertemuan internasional ini, antara lain pimpinan Komisi VIII DPR RI, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo; Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri BUMN Erick Thohir, pimpinan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Executive Director Investment Lembaga Tabung Haji Malaysia Mohamad Damshal Awang Damit, dan para CEO dari lembaga-lembaga keuangan global.
“Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia dapat memberikan contoh dalam perkembangan ekonomi syariah,” ujar Al Jasser sembari menekankan bahwa pengembangan produk keuangan syariah berbasis aset perlu terus dikembangkan untuk penguatan keuangan syariah ke depannya.
GIIF 2022 dihadiri lebih dari 100 peserta dilaksanakan di acara Ballroom Hotel Pullman Central, Jakarta, dan sekitar 500 peserta lebih melalui platform virtual pada Jumat (25/3). Peserta terdiri dari perwakilan instansi pemerintah, organisasi internasional, perusahaan swasta, lembaga investasi syariah dan pemangku kepentingan lainnya seperti Muassasah dan Badan Wakaf Indonesia, serta kalangan akademisi dan umum.
Global Islamic Investment Forum (GIIF) 2022 merupakan kegiatan tahunan kedua BPKH yang diselenggarakan oleh bidang Investasi dan Kerjasama Luar Negeri (IKSLN).
Anggota Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) ,Hurriyah El Islamy sebagai pengarah dan penanggung jawab GIIF 2022 berharap Forum tersebut dapat mejadi wadah memperkuat networking serta mewujudkan kerja sama dan investasi keuangan syariah yang memberi manfaat untuk umat Islam dan masyarakat umumnya.
Global Islamic Investment Forum 2022 dibuka Kepala Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji, Anggito Abimanyu dan keynote speech oleh Presiden Islamic Development Bank (IsDB), Muhammad Sulaiman Al Jasser, serta Presiden Joko Widodo sebagai pembicara kehormatan.
Dalam kesempatan tersebut Presiden Indonesia Joko Widodo mengungkapkan, BPKH memiliki peran kunci sebagai penggerak perubahan untuk mengoptimalkan keuangan syariah di Indonesia. “BPKH mempunyai peran kunci untuk mengoptimalkan keuangan syariah melalui penempatan dan investasi di syariah di dalam dan luar negeri,” ungkapnya.
Di kesempatan yang sama Menteri BUMN Erick Thohir dalam Hajj Investment Season mengungkapkan terbukanya kesempatan kerjasama strategis industri halal dan keuangan syariah. “Kami terbuka dengan kesempatan kerjasama antara IsDB, BPKH, dan BUMN untuk meningkatkan industri keuangan syariah dan ekonomi di Indonesia," terangnya.
Salah satu contoh kerja sama yang sudah dilaksakan BPKH dan BUMN PT Pembangunan Perumahan (PT PP) adalah pembangunan Rumah Indonesia di Mekah dan Madinah untuk menyambut jemaah haji dan umrah dari Indonesia. Industri keuangan syariah dunia memang sedang naik daun dan memiliki prospek yan sangat cerah, namun prinsip investasi juga yang dapat berdampak terhadap sosial dan lingkungan.
Di sesi ESG (Enviromental Social dan Governance) Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan peran ESG bukan hanya sebuah trend tapi kebutuhan. “ESG sekarang bukan sebuah trend, tapi investasi yang berdampak sosial dan lingkungan itu kebutuhan.” Ia menambahkan bahwa konsep ESG sejalan dengan prinsip Syariah.
Dalam kesempatan ini, BPKH menandatangani perpanjangan kerjasama (MoU) dengan Islamic Development Bank (IsDB) tentang pengembangan investasi syariah di Indonesia Arab Saudi. Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan diversifikasi investasi luar negeri dan meningkatkan nilai manfaat bagi BPKH.
Turut hadir dalam pertemuan internasional ini, antara lain pimpinan Komisi VIII DPR RI, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo; Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri BUMN Erick Thohir, pimpinan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Executive Director Investment Lembaga Tabung Haji Malaysia Mohamad Damshal Awang Damit, dan para CEO dari lembaga-lembaga keuangan global.
(akr)