Erick Thohir Cemas Stok Sapi di Indonesia Makin Mengkhawatirkan
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengingatkan, stok sapi di dalam negeri semakin mengkhawatirkan. Kondisi ini disebabkan oleh terhambatnya perkembangbiakan sapi.
Erick Thohir menilai budidaya sapi di peternak kurang maksimal. Perkaranya hewan ternak subfamili bovinae ini kerap dipotong para peternak tanpa mempertimbangkan perkembangbiakannya. Pemotongan sapi secara masif terjadi saat harga daging di pasaran melambung tinggi.
"Program pemerintah yang selalu memberikan sapi kepada masyarakat itu terus terjadi, tetapi tidak punya ikatan bahwa sapi ini kapan harus dipotong, jadi kadang-kadang baik sapi betina pun dipotong, akhirnya kehilangan perkembangbiakan," ungkap Erick saat memberikan kuliah umum di Universitas Hasanudin Makassar, Rabu (30/3/2022).
Menurutnya, perlu satu pengorganisasian para peternak agar pemotongan sapi tidak dilakukan sesuka hati. Pengorganisasian ini memberikan satu kebijakan baku yang bisa mengontrol kapan sapi harus disembelih.
"Memang cara mendisiplinkan salah satunya bagaimana para peternak ini harus mengkoperasikan supaya para peternak ini punya satu, tidak individual. Tidak bisa mengambil kebijakan secara individu kalau tidak semuanya dipotong, kalau tidak harga naik dipotong semua, akhirnya kita impor lagi," tutur dia.
Erick Thohir memang berencana membeli peternakan sapi di Belgia melalui BUMN sektor peternakan. Rencana tersebut dinilai menjadi solusi jangka pendek untuk memenuhi pasokan daging sapi di Indonesia.
Langkah pembelian peternakan itu juga diyakini mampu menekan impor daging sapi. Selama ini impor masih menjadi upaya Indonesia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Keinginan Erick itu pun disampaikan kepada Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Belgia, Andri Hadi, sejak April 2021 lalu.
"Itulah Kenapa awalnya sempat kontroversi saat saya bicara 'yah udah kita beli aja sapi di luar negeri' itu tidak lain maksudnya bukan ingin kebarat-baratan. Tapi itu memang sebuah realitas kita impor sapi. Daripada kita impor, kalau kita punya kepemilikan peternakan sapi di luar negeri paling tidak uangnya balik ke kita. Toh memang masih impor," tutur Erick Thohir.
Erick Thohir menilai budidaya sapi di peternak kurang maksimal. Perkaranya hewan ternak subfamili bovinae ini kerap dipotong para peternak tanpa mempertimbangkan perkembangbiakannya. Pemotongan sapi secara masif terjadi saat harga daging di pasaran melambung tinggi.
"Program pemerintah yang selalu memberikan sapi kepada masyarakat itu terus terjadi, tetapi tidak punya ikatan bahwa sapi ini kapan harus dipotong, jadi kadang-kadang baik sapi betina pun dipotong, akhirnya kehilangan perkembangbiakan," ungkap Erick saat memberikan kuliah umum di Universitas Hasanudin Makassar, Rabu (30/3/2022).
Menurutnya, perlu satu pengorganisasian para peternak agar pemotongan sapi tidak dilakukan sesuka hati. Pengorganisasian ini memberikan satu kebijakan baku yang bisa mengontrol kapan sapi harus disembelih.
"Memang cara mendisiplinkan salah satunya bagaimana para peternak ini harus mengkoperasikan supaya para peternak ini punya satu, tidak individual. Tidak bisa mengambil kebijakan secara individu kalau tidak semuanya dipotong, kalau tidak harga naik dipotong semua, akhirnya kita impor lagi," tutur dia.
Erick Thohir memang berencana membeli peternakan sapi di Belgia melalui BUMN sektor peternakan. Rencana tersebut dinilai menjadi solusi jangka pendek untuk memenuhi pasokan daging sapi di Indonesia.
Langkah pembelian peternakan itu juga diyakini mampu menekan impor daging sapi. Selama ini impor masih menjadi upaya Indonesia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Keinginan Erick itu pun disampaikan kepada Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Belgia, Andri Hadi, sejak April 2021 lalu.
"Itulah Kenapa awalnya sempat kontroversi saat saya bicara 'yah udah kita beli aja sapi di luar negeri' itu tidak lain maksudnya bukan ingin kebarat-baratan. Tapi itu memang sebuah realitas kita impor sapi. Daripada kita impor, kalau kita punya kepemilikan peternakan sapi di luar negeri paling tidak uangnya balik ke kita. Toh memang masih impor," tutur Erick Thohir.
(akr)