Berpotensi Migrasi ke Pertalite, Pertamina Yakin Pelanggan Pertamax Loyal
loading...
A
A
A
"Dari holding dan subholding (Pertamina), semua memastikan bahwa (Pertalite) terkontrol dengan baik, dari sisi stok, ketersediaan suplai, dan distribusi. Tinggal nanti dari sisi penggunaan konsumennya diatur sehingga lebih tepat sasaran," sebutnya.
Executive GM PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Agus Dwi Jatmoko menambahkan, meski ada kekhawatiran terjadi migrasi pelanggan Pertamax yang memicu lonjakan konsumsi Pertalite, pihaknya memastikan stok aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Agus menguraikan, secara nasional, stok Pertalite yang tersedia sebesar 750 ribu Kilo Liter (KL), sementara Daily Objective Throughput (DOT) atau konsumsi harian mencapai 66 ribu KL. Selanjutnya, khusus di wilayah Sulawesi, tersedia stok sebesar 66 ribu KL dengan DOT 6.900 KL.
"Produk Pertalite itu seluruhnya diproduksi oleh kilang dalam negeri, baik yang terdekat di Balikpapan, artinya dari sisi kesiapan suplai tidak ada masalah, setiap saat diperlukan atau nanti ada kenaikan konsumsi, secara produk siap. Namun sekali lagi, karena JBKP, akan dilakukan pengendalian," jelas Agus.
Sementara itu, Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat PT Pertamina Patra Niaga, Eduward Adolof Kawi mengungkapkan Pertalite merupakan produk JBKP sehingga pihak Pertamina akan mengusulkan penyusunan regulasi yang mengatur lebih spesifik terkait sasaran yang berhak menggunakan Gasoline RON 90 itu.
"Dengan disparitas harga (Pertalite) yang cukup lebar dengan Pertamax, artinya harus diatur kembali dan kita lihat tadi di lapangan ada beberapa kendaraan yang harusnya secara teknis tidak boleh mengonsumsi Pertalite tapi kenyataannya beberapa mobil ada," tukasnya.
Lanjut Eduward, pihaknya juga sudah mengantisipasi potensi lonjakan konsumsi Pertalite dengan menyiapkan stok yang cukup sehingga kebutuhan secara nasional dipastikan dapat terpenuhi.
"Dari sisi kesiapan, kita di nasional sudah mengantisipasi karena mau tidak mau pasti terjadi pergeseran dalam waktu seminggu atau dua minggu ke depan. Kami menjamin dari sisi kesiapan stok untuk Pertalite," pungkasnya.
Executive GM PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Agus Dwi Jatmoko menambahkan, meski ada kekhawatiran terjadi migrasi pelanggan Pertamax yang memicu lonjakan konsumsi Pertalite, pihaknya memastikan stok aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Agus menguraikan, secara nasional, stok Pertalite yang tersedia sebesar 750 ribu Kilo Liter (KL), sementara Daily Objective Throughput (DOT) atau konsumsi harian mencapai 66 ribu KL. Selanjutnya, khusus di wilayah Sulawesi, tersedia stok sebesar 66 ribu KL dengan DOT 6.900 KL.
"Produk Pertalite itu seluruhnya diproduksi oleh kilang dalam negeri, baik yang terdekat di Balikpapan, artinya dari sisi kesiapan suplai tidak ada masalah, setiap saat diperlukan atau nanti ada kenaikan konsumsi, secara produk siap. Namun sekali lagi, karena JBKP, akan dilakukan pengendalian," jelas Agus.
Sementara itu, Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat PT Pertamina Patra Niaga, Eduward Adolof Kawi mengungkapkan Pertalite merupakan produk JBKP sehingga pihak Pertamina akan mengusulkan penyusunan regulasi yang mengatur lebih spesifik terkait sasaran yang berhak menggunakan Gasoline RON 90 itu.
"Dengan disparitas harga (Pertalite) yang cukup lebar dengan Pertamax, artinya harus diatur kembali dan kita lihat tadi di lapangan ada beberapa kendaraan yang harusnya secara teknis tidak boleh mengonsumsi Pertalite tapi kenyataannya beberapa mobil ada," tukasnya.
Lanjut Eduward, pihaknya juga sudah mengantisipasi potensi lonjakan konsumsi Pertalite dengan menyiapkan stok yang cukup sehingga kebutuhan secara nasional dipastikan dapat terpenuhi.
"Dari sisi kesiapan, kita di nasional sudah mengantisipasi karena mau tidak mau pasti terjadi pergeseran dalam waktu seminggu atau dua minggu ke depan. Kami menjamin dari sisi kesiapan stok untuk Pertalite," pungkasnya.