Intip Sasaran Sanksi Terbaru Amerika ke Rusia, Salah Satunya Putri Vladimir Putin
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) telah menjatuhkan sanksi terhadap lingkaran kekuasaan Presiden Rusia Vladimir Putin , termasuk putri-putrinya. Dalam daftar sanksi AS juga mencakup keluarga Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov dan bank-bank besar.
Langkah-langkah itu menyusul pengungkapan kekejaman baru oleh pasukan Rusia di Ukraina, termasuk gambar jasad warga sipil yang tersebar di jalan-jalan Bucha, dekat ibukota Kyiv. Rusia membantah telah melakukannya dan mengatakan, gambar-gambar itu ditampilkan oleh para pejabat Kyiv.
Meskipun citra satelit telah menunjukkan warga sipil tewas ketika Rusia mengendalikan Bucha, Putin pada hari Rabu menggambarkan peristiwa itu sebagai "provokasi kasar dan sinis oleh rezim Kyiv".
Mengacu pada pembantaian Bucha, Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Rabu: "Tidak ada yang terjadi selain kejahatan perang besar."
"Negara-negara yang bertanggung jawab harus bersatu untuk meminta pertanggungjawaban para pelaku ini," tambah Biden.
AS mengatakan, bahwa putri Putin, Katerina Vladimirovna Tikhonova dan Maria Vladimirovna Vorontsova, dikenai sanksi "karena anak-anak putin itu telah cukup dewasa, dan kepentingannya dalam properti diblokir".
Dalam pengumuman itu merinci bahwa Tikhonova sebagai "eksekutif teknologi yang pekerjaannya mendukung GoR (pemerintah Rusia) dan industri pertahanan".
Sementara saudara perempuannya, Vorontsova, "memimpin program yang didanai negara yang telah menerima miliaran dolar dari Kremlin untuk penelitian genetika dan secara pribadi diawasi oleh Putin".
Ditanya mengapa Amerika menargetkan putri Putin, seorang pejabat senior pemerintahan Biden mengatakan AS berpikir mereka bisa mengendalikan beberapa aset ayah mereka.
"Kami memiliki alasan untuk percaya bahwa Putin, dan banyak kroninya, serta oligarki telah menyembunyikan kekayaan mereka, menyembunyikan aset mereka. Dimana para anggota keluarga menempatkan aset dan kekayaan mereka dalam sistem keuangan AS, dan juga di banyak bagian lain di dunia," kata pejabat itu.
"Kami percaya bahwa banyak aset Putin disembunyikan oleh anggota keluarga, dan itulah sebabnya kami menargetkan mereka," lanjutnya.
Sanksi AS yang diumumkan oleh Gedung Putih meliputi:
- Langkah-langkah ekonomi untuk melarang investasi baru di Rusia
- Sanksi keuangan berat terhadap bank swasta terbesar Rusia, Alfa Bank dan lembaga keuangan terbesarnya, Sberbank
- Sanksi terhadap perusahaan-perusahaan besar dan penting milik negara
- Sanksi terhadap pejabat pemerintah Rusia dan anggota keluarga mereka
Sementara itu Inggris telah mengumumkan sanksi lebih lanjut terhadap 8 oligarki dan bank-bank Rusia, termasuk yang terbesar di negara itu, Sberbank dan Credit Bank of Moscow.
Uni Eropa juga memperdebatkan, soal wacana pemotongan impor batu bara Rusia seiring kekhawatiran atas dugaan kejahatan perang. Sebelum sanksi baru diumumkan di Washington, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dia tidak bisa "mentolerir keragu-raguan".
Berbicara kepada parlemen Irlandia pada hari Rabu, Volodymyr Zelensky mengatakan masih ada kebutuhan untuk meyakinkan beberapa orang di Eropa yang percaya "kejahatan perang dan perang tidak seburuk kerugian finansial" untuk mendukung sanksi yang lebih keras.
Dia menambahkan, bahwa "minyak Rusia tidak dapat memberi makan mesin militer Rusia", dengan menteri luar negeri Ukraina berdebat di Twitter bahwa embargo gas dan minyak diperlukan untuk benar-benar memberikan dampak pada kemampuan Rusia untuk membiayai perang.
Beberapa negara anggota Eropa, termasuk Jerman sangat bergantung pada energi Rusia dan enggan untuk secara langsung menargetkan sektor ini. Sedangkan Komisi Eropa mengusulkan larangan potensial impor batu bara Rusia yang harus disepakati oleh semua 27 anggota.
Eropa membeli batu bara dari Moskow senilai USD4,4 miliar setiap tahun. Sentimen tampaknya berubah setelah bukti kejahatan perang Rusia muncul, dimana Presiden Prancis Emmanuel Macron bergabung dengan seruan untuk melarang batu bara awal pekan ini.
Seruan larangan ini seiring berbagai sanksi yang akan diumumkan dengan koordinasi bersama dengan AS dan negara-negara G7 lainnya.
Negara-negara anggota Eropa juga diperkirakan akan memberlakukan 'larangan transaksi penuh' pada empat bank Rusia dan melarang berbagai impor Rusia dan Belarusia lainnya, termasuk kayu, semen, makanan laut dan minuman keras, senilai USD6 miliar.
Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen menambahkan, Ia bermaksud menutup pelabuhan Uni Eropa untuk kapal-kapal Rusia dan melarang operator transportasi Rusia dan Belarusia dari wilayah tersebut.
Von der Leyen menuduh Rusia "melancarkan perang yang kejam" terhadap warga sipil Ukraina dan mengatakan Uni Eropa harus "mempertahankan tekanan maksimal pada Putin dan pemerintah Rusia pada titik kritis ini".
Tetapi Menteri Luar Negeri Lithuania, Gabrielius Landsbergis pada Selasa malam mengkritik paket sanksi yang diusulkan Uni Eropa, menyebutnya sebagai "tanggapan lemah" yang merupakan "undangan untuk lebih banyak kekejaman."
"Batu bara, empat bank ... larangan pelabuhan dan perbatasan (dengan pengecualian) sebenarnya bukan paket sanksi yang memadai untuk pembantaian yang sedang ditemukan," tulis Landsbergis di Twitter.
Langkah-langkah itu menyusul pengungkapan kekejaman baru oleh pasukan Rusia di Ukraina, termasuk gambar jasad warga sipil yang tersebar di jalan-jalan Bucha, dekat ibukota Kyiv. Rusia membantah telah melakukannya dan mengatakan, gambar-gambar itu ditampilkan oleh para pejabat Kyiv.
Meskipun citra satelit telah menunjukkan warga sipil tewas ketika Rusia mengendalikan Bucha, Putin pada hari Rabu menggambarkan peristiwa itu sebagai "provokasi kasar dan sinis oleh rezim Kyiv".
Mengacu pada pembantaian Bucha, Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Rabu: "Tidak ada yang terjadi selain kejahatan perang besar."
"Negara-negara yang bertanggung jawab harus bersatu untuk meminta pertanggungjawaban para pelaku ini," tambah Biden.
AS mengatakan, bahwa putri Putin, Katerina Vladimirovna Tikhonova dan Maria Vladimirovna Vorontsova, dikenai sanksi "karena anak-anak putin itu telah cukup dewasa, dan kepentingannya dalam properti diblokir".
Dalam pengumuman itu merinci bahwa Tikhonova sebagai "eksekutif teknologi yang pekerjaannya mendukung GoR (pemerintah Rusia) dan industri pertahanan".
Sementara saudara perempuannya, Vorontsova, "memimpin program yang didanai negara yang telah menerima miliaran dolar dari Kremlin untuk penelitian genetika dan secara pribadi diawasi oleh Putin".
Ditanya mengapa Amerika menargetkan putri Putin, seorang pejabat senior pemerintahan Biden mengatakan AS berpikir mereka bisa mengendalikan beberapa aset ayah mereka.
"Kami memiliki alasan untuk percaya bahwa Putin, dan banyak kroninya, serta oligarki telah menyembunyikan kekayaan mereka, menyembunyikan aset mereka. Dimana para anggota keluarga menempatkan aset dan kekayaan mereka dalam sistem keuangan AS, dan juga di banyak bagian lain di dunia," kata pejabat itu.
"Kami percaya bahwa banyak aset Putin disembunyikan oleh anggota keluarga, dan itulah sebabnya kami menargetkan mereka," lanjutnya.
Sanksi AS yang diumumkan oleh Gedung Putih meliputi:
- Langkah-langkah ekonomi untuk melarang investasi baru di Rusia
- Sanksi keuangan berat terhadap bank swasta terbesar Rusia, Alfa Bank dan lembaga keuangan terbesarnya, Sberbank
- Sanksi terhadap perusahaan-perusahaan besar dan penting milik negara
- Sanksi terhadap pejabat pemerintah Rusia dan anggota keluarga mereka
Sementara itu Inggris telah mengumumkan sanksi lebih lanjut terhadap 8 oligarki dan bank-bank Rusia, termasuk yang terbesar di negara itu, Sberbank dan Credit Bank of Moscow.
Uni Eropa juga memperdebatkan, soal wacana pemotongan impor batu bara Rusia seiring kekhawatiran atas dugaan kejahatan perang. Sebelum sanksi baru diumumkan di Washington, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dia tidak bisa "mentolerir keragu-raguan".
Berbicara kepada parlemen Irlandia pada hari Rabu, Volodymyr Zelensky mengatakan masih ada kebutuhan untuk meyakinkan beberapa orang di Eropa yang percaya "kejahatan perang dan perang tidak seburuk kerugian finansial" untuk mendukung sanksi yang lebih keras.
Dia menambahkan, bahwa "minyak Rusia tidak dapat memberi makan mesin militer Rusia", dengan menteri luar negeri Ukraina berdebat di Twitter bahwa embargo gas dan minyak diperlukan untuk benar-benar memberikan dampak pada kemampuan Rusia untuk membiayai perang.
Beberapa negara anggota Eropa, termasuk Jerman sangat bergantung pada energi Rusia dan enggan untuk secara langsung menargetkan sektor ini. Sedangkan Komisi Eropa mengusulkan larangan potensial impor batu bara Rusia yang harus disepakati oleh semua 27 anggota.
Eropa membeli batu bara dari Moskow senilai USD4,4 miliar setiap tahun. Sentimen tampaknya berubah setelah bukti kejahatan perang Rusia muncul, dimana Presiden Prancis Emmanuel Macron bergabung dengan seruan untuk melarang batu bara awal pekan ini.
Seruan larangan ini seiring berbagai sanksi yang akan diumumkan dengan koordinasi bersama dengan AS dan negara-negara G7 lainnya.
Negara-negara anggota Eropa juga diperkirakan akan memberlakukan 'larangan transaksi penuh' pada empat bank Rusia dan melarang berbagai impor Rusia dan Belarusia lainnya, termasuk kayu, semen, makanan laut dan minuman keras, senilai USD6 miliar.
Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen menambahkan, Ia bermaksud menutup pelabuhan Uni Eropa untuk kapal-kapal Rusia dan melarang operator transportasi Rusia dan Belarusia dari wilayah tersebut.
Von der Leyen menuduh Rusia "melancarkan perang yang kejam" terhadap warga sipil Ukraina dan mengatakan Uni Eropa harus "mempertahankan tekanan maksimal pada Putin dan pemerintah Rusia pada titik kritis ini".
Tetapi Menteri Luar Negeri Lithuania, Gabrielius Landsbergis pada Selasa malam mengkritik paket sanksi yang diusulkan Uni Eropa, menyebutnya sebagai "tanggapan lemah" yang merupakan "undangan untuk lebih banyak kekejaman."
"Batu bara, empat bank ... larangan pelabuhan dan perbatasan (dengan pengecualian) sebenarnya bukan paket sanksi yang memadai untuk pembantaian yang sedang ditemukan," tulis Landsbergis di Twitter.
(akr)