Tantangan Ritel dan Perhotelan di Musim Liburan

Selasa, 12 April 2022 - 12:32 WIB
loading...
A A A
Deputi Gubernur BI Aida S Budiman mengatakan jumlah uang tunai yang itu naik 13,42% dari tahun sebelumnya. Hal ini seiring dengan momentum pertumbuhan ekonomi yang terus berlanjut. Selain itu, mengantisipasi peningkatan transaksi masyarakat sejalan dengan pandemi yang mulai terkendali.

“Pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan peningkatan aktivitas masyarakat saat Ramadhan dan Idul Fitri diperkirakan meningkatkan aktivitas ekonomi dan pembayaran sehingga membutuhkan peningkatan layanan sistem pembayaran tunai dan non-tunai. Selain menyiapkan uang tunai, BI juga mendorong masyarakat memanfaatkan pembayaran non-tunai,” ujarnya seperti dikutip dari rilis BI.

Sementara itu, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai, seperti tahun-tahun sebelumnya, event Ramadan dan Idulfitri menjadi pendorong sektor konsumsi rumah tangga, terutama di segmen menengah ke atas. Akan tetapi, kata dia, tahun ini masyarakat dihadapkan pada sejumlah tantangan yang cukup kompleks yakni berupa kenaikan harga berbagai barang kebutuhan pangan dan energi yang melemahkan konsumsi kelas menengah dan bawah.

“Terutama kenaikan harga BBM jenis pertamax, naiknya harga avtur serta tarif tol yang naik membuat biaya perjalanan selama mudik lebaran akan lebih mahal," tegas Bhima saat dihubungiKORAN SINDO, di Jakarta, kemarin.

Baca Juga: koran-sindo.com
(ynt)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1563 seconds (0.1#10.140)