Infrastruktur Kunci Pembangunan Ekonomi RI, Erick Thohir Minta Ini ke BUMN

Selasa, 19 April 2022 - 13:00 WIB
loading...
Infrastruktur Kunci...
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mencatat pembangunan infrastruktur menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mencatat pembangunan infrastruktur menjadi kunci bagi pertumbuhan makro ekonomi nasional. Dia pun meminta perusahaan pelat merah mengambil peran penting untuk mendorong pembangunan infrastruktur di Tanah Air.

Menurutnya, peran BUMN dalam bingkai transformasi tidak saja memberi dampak positif bagi perusahaan, namun juga bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Kami menekankan kembali bahwa pembangunan infrastruktur menjadi kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia. Seperti transformasi BUMN, yang tidak hanya punya dampak ke BUMN-nya, tetapi juga pada perekonomian nasional," ungkap Erick melalui akun Instagramnya, dikutip Selasa (19/4/2022).



Untuk BUMN Karya, Erick mengapresiasi langkah transformasi PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Menurutnya, emiten dengan kode saham KRAS ini mengalami perbaikan baik dengan meningkatkan IRR dan investasi strategis perusahaan.

"Saya mengapresiasi transformasi Waskita Karya yang on track, terus meningkatkan IRR dan investasi strategis," ungkap dia.

Sebelumnya, Indonesia Investment Authority (INA) bersama PT Hutama Karya (Persero) dan Waskita Karya telah menyepakati komitmen investasi di sektor konstruksi jalan tol sebesar Rp39 triliun. Anggaran tersebut dialokasikan untuk percepatan pembangunan 3 ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) dan 2 ruas Jalan Tol Trans Jawa milik.

Erick Thohir memastikan, kerja sama antara INA, Waskita Karya, dan Hutama Karya memberikan dampak positif bagi iklim investasi di dalam negeri. Bahkan, kerja sama ini akan berdampak pada pemerataan ekonomi hingga konektivitas yang dibutuhkan masyarakat di Jawa dan Sumatera.

"Selain menjadi sinyal positif bagi iklim investasi di Indonesia, investasi ini juga mendorong pemerataan ekonomi, dan konektivitas yang dibutuhkan masyarakat di Pulau Sumatera dan Jawa," kata Erick.

Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Induk (Heads of Agreement/HOA) antara INA dan Hutama Karya untuk sejumlah ruas Jalan Tol Trans Sumatera. Dimana, mencakup ruas Tol Bakauheni – Terbanggi Besar, Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu
Agung, dan Tol Medan – Binjai.



Ketiga entitas pun telah mengkonfirmasi dimulainya transaksi atau Confirmation of Transaction Commencement (CTC) antara INA dan anak usaha Waskita, PT Waskita Toll Road untuk sejumlah ruas Jalan Tol Trans Jawa mencakup ruas-ruas Tol Kanci – Pejagan dan Tol Pejagan – Pemalang.

INA memang mencatat pendanaan pembentukan platform investasi mencapai USD3,75 miliar atau setara Rp53,8 triliun. Pembentukan ini direalisasikan pada tahun 2021 lalu.

Anggaran ini pun digunakan untuk penambahan modal di sektor jalan tol dengan mitra strategis global. Mitra strategis yang dimaksud antara lain Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), APG Asset Management (APG), dan Caisse de dépôtet placement du Québec (CDPQ).

"Tahun lalu, INA menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) untuk membentuk platform investasi dengan komitmen hingga USD3,75 miliar untuk penanaman modal di sektor jalan tol dengan mitra strategis global," ujar CEO INA, Ridha Wirakusumah.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1196 seconds (0.1#10.140)