IATA Bukukan Laba Bersih, HT: Tahun ini Produksi Batu Bara akan Lebih Besar

Sabtu, 23 April 2022 - 19:17 WIB
loading...
A A A
Peningkatan ini tidak luput dari beberapa hal di antaranya harga gas dan minyak yang tinggi sehingga banyak yang beralih ke batu bara, embargo komoditas energi Rusia akibat invasi Rusia ke Ukraina, energi yang terbarukan masih belum dapat diandalkan untuk menggantikan peran batu bara, pemulihan ekonomi pasca-pelonggaran lockdown Covid-19.

BCR merupakan perusahaan pemilik 9 Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan yang baru diakuisisi IATA pada akhir tahun lalu. BCR menargetkan produksi sebesar 7,8 juta MT pada tahun ini dari ke empat IUP yang dimiliki PT Putra Muba Coal (PMC), PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal (BSPC), PT Arthaco Prima Energi (APE) dan PT Indonesia Batu Prima Energi (IBPE).



Pada Kamis (21/4/2022), Hary Tanoesoedibjo mengatakan, 2021 adalah tahun yang berbeda. Telah terjadi perubahan drastis yang dilakukan negara dan orang-orang bersedia untuk beradaptasi dengan apa yang sekarang dikenal sebagai new normal. Sentimen yang sama dirasakan oleh managemen dan para pemegang saham, di mana IATA mengambil lompatan untuk mengubah perseroan menjadi perusahaan energi.

"Hal ini merupakan keputusan yang tepat dan kami dengan bangga mengumumkan bahwa harga yang dibayarkan memperoleh hasil. Sekarang, IATA berkembang pesat," paparnya.

Baru-baru ini, perseroan memperluas portofolio energi masuk ke sektor minyak dan gas. Dia berharap, IATA dapat menjajaki peluang investasi lain di sektor energi, seperti sumber daya terbarukan. “Dan perseroan akan siap membantu bangsa dalam membangun masa depan yang lebih hijau ketika saatnya tiba," tambahnya.

(akr)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1864 seconds (0.1#10.140)