Daftar Lengkap Oligarki Rusia: Miliarder di Antara Kekuasan Putin
loading...
A
A
A
MOSKOW - Selama beberapa dekade, Forbes telah menyelidiki oligarki miliarder Rusia , menggali koneksi politik mereka, kepemilikan aset yang tidak jelas, dan labirin perusahaanlepas pantai. Inilah semua yang perlu Anda ketahui tentang elit kaya Negeri Beruang Merah -julukan Rusia- yang mendapatkan keuntungan di bawah pemerintahan Vladimir Putin .
Pada tahun 1997, empat orang Rusia pertama mendapatkan tempat dalam daftar Miliarder Dunia versi Forbes. Oligarki paling awal ini menjadi kaya selama gejolak privatisasi tahun 1990-an, dimana mereka memperoleh aset milik negara.
Setelah Vladimir Putin naik ke tampuk kekuasaan pada tahun 2000, ia membantu membuat beberapa dari mereka lebih kaya lagi dan memberikan hadiah kepada kroni terdekatnya dengan mengubah status mereka menjadi miliarder.
Ada 83 orang Rusia dalam daftar miliarder tahun ini di 2022, dimana 68 di antaranya dianggap masuk dalam lingkaran oligarki. 18 oligarki lainnya sudah menyandang gelar miliarder sebelum perang, tetapi mereka kehilangan banyak uang sejak invasi ke Ukraina .
Dua orang yang tidak dianggap oligarki oleh Forbes yakni Andrey Melnichenko dan Oleg Tinkov dimasukkan dalam daftar karena jadi sasaran sanksi oleh Uni Eropa atau Inggris.
Tercatat ada sekitar 34 miliarder yang diganjar sanksi oleh Amerika Serikat (AS), Inggris serta Uni Eropa (UE). 11 di antaranya setelah aneksasi Krimea pada 2014, sisanya sejak invasi Ukraina.
Kapal pesiar, jet hingga rumah mewah milik elit kaya Rusia telah dibekukan. Forbes memperkirakan bahwa harta kekayaan oligarki Rusia secara total bernilai USD290 miliar per 11 Maret dan telah kehilangan USD240 miliar.
Angka itu hampir setengah dari kekayaan bersih mereka sebelum perang, sejak Januari. Di bawah ini adalah panduan lengkap siapa saja oligarki Rusia yang terkena sanksi sejauh ini dan beberapa yang bakal menjadi target selanjutnya:
Kena Sanksi Tahun 2022
- Roman Abramovich
Sanksi: Uni Eropa dan Inggris
Abramovich terjun masuk ke bisnis secara cepat pada tahun 1995 ketika bermitra dengan miliarder automotif, Boris Berezovsky untuk mengendalikan raksasa minyak Sibneft dengan diskon besar. Ketika Berezovsky berkonflik dengan Putin pada 2000, Abramovich mengambil saham mentornya dengan harga murah sebelum menguangkannya ke Gazprom sebesar USD13,1 miliar pada tahun 2005.
Abramovich adalah seorang gubernur untuk provinsi Chukotka yang terpilih pada tahun 2000 hingga 2008. Di luar Rusia, ia terkenal sebagai pemilik klub sepak bola Liga Primer Inggris Chelsea, dan peranannya yang penting pada sepak bola Eropa.
Abramovich, yang memfasilitasi pembicaraan awal antara Rusia dan Ukraina, kabarnya telah diracun saat berada di Kyiv baru-baru ini. Setidaknya empat asetnya, termasuk Chelsea, jet Gulfstream G650, dan mansion London dengan 15 kamar tidur senilai USD140 juta, telah disita.
Sementrara dua kapal pesiar mewah miliknya, senilai USD900 juta kini berada di luar jangkauan sanksi usai bersandar di Turki. Menjadi yatim piatu sejak usia 4 tahun, Roman Abramovich tumbuh dan berkembang menjadi miliarder dunia tersohor yang kini justru menjadi pelarian usai jadi sasaran sanksi imbas perang Rusia Ukraina.
- Eugene Shvidler
Sanksi: Inggris Raya
Sahabat dan mitra bisnis Abramovich ini telah tinggal di London selama bertahun-tahun. Kapal pesiarnya yang belum disita senilai USD109 juta, Le Grand Bleu adalah hadiah dari Abramovich. Sedangkan dua jet pribadinya ditahan oleh Inggris pada bulan Maret. Shvidler bukan warga negara Rusia; ia lahir di Uni Soviet dan memiliki paspor Inggris dan AS.
- Mikhail Fridman
Sanksi: Uni Eropa, Inggris Raya
Penduduk asli Ukraina yang dibesarkan di Lviv, Fridman dan teman kuliahnya German Khan dan Alexei Kuzmichev memulai berbisnis komoditas dengan membangun perusahaan bernama Alfa-Eco pada tahun 1989. Ia tumbuh menjadi Konsorsium Alfa dan Alfa-Bank.
Berkat koneksi Kremlin, salah satu karyawannya kemudian menjabat sebagai kepala penasihat politik Putin. Ia kabarnya memperoleh aset tambahan di bidang telekomunikasi, perbankan, dan minyak.
Properti Fridman di London, termasuk perkebunan Athlone House era Victoria senilai USD100 juta, yang memiliki taman lanskap seluas lima hektar yang dirancang dengan gaya Versailles telah dibekukan oleh Inggris.
- German Khan
Sanksi: UE, Inggris Raya
Khan, yang memiliki kewarganegaraan Israel, memimpin TNK-BP yakni sebuah usaha patungan dengan perusahaan minyak Inggris BP, dari tahun 2003 hingga menjualnya ke Rosneft milik negara pada 2013. Properti Khan di Inggris Raya, termasuk dua apartemen senilai USD35 juta dan sebuah rumah di Lingkungan Belgravia London telah dibekukan.
- Alexei Kuzmichev
Sanksi: UE, Inggris Raya
Mitra lama Fridman lainnya mengundurkan diri dari dewan perusahaan investasi LetterOne yang berbasis di Luksemburg pada 7 Maret, bersama dengan Khan. Dua yacht miliknya yang bernama La Petite Ourse dan La Petite Ourse II dibekukan oleh otoritas Prancis pada bulan Maret.
- Pyotr Aven
Sanksi: UE, Inggris Raya
Mantan menteri hubungan ekonomi luar negeri Putin ini merupakan presiden bank swasta terbesar di Rusia, Alfa-Bank dari tahun 1994 hingga 2011. Tiga rumahnya, termasuk perkebunan dengan 18 kamar di Surrey dan vila senilai USD4,4 juta di Italia telah disita atau dibekukan.
Dia dan Fridman bersumpah untuk menentang sanksi yang dilayangkan kepada dirinya oleh Uni Eropa, dia mengundurkan diri dari dewan LetterOne pada 3 Maret.
- Andrey Melnichenko
Sanksi: UE, Inggris Raya
Putra seorang fisikawan Soviet, Melnichenko keluar dari perguruan tinggi ketika Uni Soviet jatuh pada tahun 1991 untuk memulai bisnis ritel pertukaran mata uang. Dua tahun kemudian, ia mendirikan MDM Bank, yang menjadi salah satu bank swasta paling sukses di Rusia.
Dia kemudian merambah ke sektor lain yakni pupuk dan batu bara. Dua yacht miliknya, termasuk yacht dengan layar terbesar di dunia, SY A telah dibekukan oleh pihak berwenang di Italia dan Isle of Man.
Menurut laporan Forbes, Melnichenko bukanlah seorang oligarki karena ia membangun kekayaannya secara independen tanpa ikatan dengan pemerintah Rusia di bawah Boris Yeltsin atau Vladimir Putin.
Andrey Melnichenko masuk dalam daftar karena juga jadi sasaran sanksi. Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Melnichenko menyebut sanksi UE "tidak masuk akal,". Ia juga menambahkan bahwa mereka akan menolaknya.
- Alexey Mordashov
Sanksi: UE, Inggris Raya
Bos perusahaan raksasa baja Rusia Severstal, Mordashov membeli pabrik pertamanya dengan harga murah pada tahun 1992 pada usia 27 tahun melalui privatisasi voucher Rusia. Kapal pesiarnya, Lady M dan vila senilai USD115 juta di Sardinia utara, keduanya dibekukan oleh polisi Italia.
Tetapi kapal pesiarnya yang lain, Nord setinggi 465 kaki terpantau terakhir terlihat di Vladivostok, Rusia pada 7 April. Dia mengalihkan kepemilikan aset utama, termasuk saham perusahaan rekreasi TUI dan perusahaan pertambangan Nordgold, kepada istrinya pada hari yang sama saat dia diberi sanksi oleh UE.
Mordashov mengatakan kepada Forbes Rusia bahwa dia tidak mengerti mengapa dia dihukum.
- Vadim Moshkovich
Sanksi: UE, Inggris Raya
Chairman perusahaan agroindustri Rusagro, yang merupakan produsen besar daging babi dan gula itu menghabiskan delapan tahun di Dewan Federasi Rusia, majelis tinggi parlemen negara itu.
- Alexander Ponomarenko
Sanksi: UE, Inggris Raya
Dengan rekannya Alexander Skorobogatko, ia pernah menguasai salah satu pelabuhan terbesar di Laut Hitam. Pada 2013, pasangan tersebut, bersama dengan Arkady Rotenberg memenangkan kontrak untuk memodernisasi Sheremetyevo, bandara milik negara Moskow yang berusia 62 tahun.
Seperti banyak oligarki lainnya, Ponomarenko telah membantah bahwa dirinya tidak layak masuk dalam daftar sanksi Uni Eropa.
- Dmitry Pumpyansky
Sanksi: UE, Inggris Raya
Pumpyansky memiliki pabrik logam di wilayah Ural yang kaya mineral pada 1990-an sebelum mengambil alih pabrik pipa pada 1998 yang akan menjadi TMK, pembuat pipa terbesar Rusia dan pemasok untuk raksasa minyak Gazprom, pada 2000.
Superyacht miliknya, Axioma senilai USD42 juta telah ditahan di Gibraltar pada bulan Maret.
- Viktor Rashnikov
Sanksi: UE, Inggris Raya
Seorang mantan mekanik, Rashnikov adalah pemilik mayoritas salah satu produsen baja terbesar Rusia, MMK. Aset miliknya yakni kapal pesiar mewah 459 kaki, Ocean Victory, terakhir terlihat di Maladewa pada awal Maret.
- Leonid Simanovsky
Sanksi: UE, Inggris, AS
Mitra lama Leonid Mikhelson, yang mengendalikan raksasa gas Novatek (belum diberi sanksi), Simanovsky telah menjadi wakil ketua komite anggaran dan pajak Duma, parlemen Rusia, sejak 2003.
- Oleg Tinkov
Sanksi: Inggris Raya
Tinkov beralih dari menjual bir dan pangsit dengan membawa bank digitalnya, Tinkoff jadi perusahaan publik di London dengan nilai USD3,2 miliar pada 2013. Sebelum dia dikenai sanksi, Tinkov ditangkap di London pada Februari 2020 atas tuduhan penghindaran pajak federal AS; dia mengaku bersalah dan membayar USD509 juta untuk menyelesaikan kasus itu pada Oktober lalu.
Dia diperkirakan mempunyai harta lebih dari USD5 miliar sebelum serangan Rusia ke Ukraina. Menurut laporan Forbes, Tinkov bukanlah seorang oligarki karena ia membangun kekayaannya secara independen tanpa ikatan dengan pemerintah Rusia di bawah Boris Yeltsin atau Vladimir Putin. Dia masuk dalam daftar karena ikut juga telah diberi sanksi.
- Alisher Usmanov
Sanksi: UE, Inggris, AS
Usmanov kelahiran Uzbekistan yang membuat tas plastik untuk menjadi peruntungan pertamanya di akhir 1980-an. Dia kemudian membeli saham di sebuah perusahaan logam yang akhirnya berubah menjadi raksasa bijih besi dan baja yaitu Metalloinvest.
Pada tahun 2009, saat memimpin anak perusahaan investasi di Gazprom milik negara, Usmanov juga berinvestasi di Facebook dan perusahaan rintisan teknologi lainnya bersama Yuri Milner yang sekarang menjadi VC Lembah Silikon terkemuka.
Kapal pesiarnya yang hampir seharga USD600 juta, Dilbar diketahui terjebak di pelabuhan Hamburg Jerman karena sanksi. Dalam sebuah pernyataan, Usmanov menyebut sanksi itu "tidak adil" dan berjanji untuk "menggunakan semua langkah hukum untuk melindungi kehormatan dan reputasinya."
Kena Sanksi Sebelum Tahun 2022
Bangsa Rusia dan oligarkinya telah mengalami banyak pasang surut selama tiga dekade terakhir. Berikut daftar miliarder yang lebih dulu terkena sanksi sebelum 2022.
- Vladimir Bogdanov
Sanksi: AS (2018)
Seorang raja minyak yang memprivatisasi operasi pengeboran milik negara di tahun 90-an untuk menciptakan Surgutneftegas, Bogdanov diangkat menjadi “Pahlawan Buruh Federasi Rusia” oleh Putin pada tahun 2016 “untuk layanan tenaga kerja khusus negara dan rakyat.”
- Oleg Deripaska
Sanksi: AS (2018), Inggris (2022)
Deripaska menggabungkan Aluminium Siberia miliknya dengan aset aluminium Millhouse Capital milik Roman Abramovich untuk membentuk Rusal pada tahun 2000. Mantan istrinya adalah cucu tiri Boris Yeltsin, dan dia memegang paspor diplomatik.
Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi kepada dirinya dan Rusal pada tahun 2018. Namun sanksi terhadap Rusal dicabut pada bulan Desember setelah Deripaska mengurangi kepemilikannya menjadi di bawah 50%.
Dia melayangkan gugatan di pengadilan Amerika untuk menantang sanksi pada Maret 2019, namun pada Juni 2021, seorang hakim Pengadilan Distrik di Washington D.C menolak gugatannya.
Deripaska memiliki banyak properti di luar negeri yang nilainya mencapai hampir USD1,4 miliar termasuk rumah mewah senilai USD21 juta di D.C. dan sebuah rumah di Belgravia Square London. Kapal pesiar mewah miliknya, Clio terpantau terakhir kali terlihat di Maladewa.
- Mikhail Gutseriev
Sanksi: UE, Inggris Raya (2021)
Gutseriev bersama Grup Safmarnya memiliki banyak lini bisnis mulai dari keuangan, media, dan industri di Rusia dan Belarusia. Ia dikenai sanksi oleh UE karena menjadi "teman lama" diktator Belarusia Alexander Lukashenko. Dua jetnya miliknya masing-masing terbang dari Moskow ke Dubai dan Istanbul, pada 19 dan 20 Maret.
- Sulaiman Kerimov
Sanksi: AS (2018), UE, Inggris (2022)
Seorang anggota majelis tinggi parlemen Rusia, Kerimov membuat pertaruhan untuk mencari keberuntungan baru pada produsen emas Rusia Polyus pada tahun 2008 setelah kehilangan miliaran saat krisis keuangan 2008.
Pihak berwenang di Prancis, di mana ia memiliki empat vila dengan nilai gabungan USD280 juta menyelidikinya pada 2019 atas tuduhan penipuan pajak. Kerimov membantah melakukan kesalahan, dan pengadilan menolak kasus tersebut pada tahun 2020.
- Yuri Kovalchuk
Sanksi: UE, Inggris, AS (2014)
Orang kedua de facto Rusia telah digambarkan oleh pemerintah Amerika Serikat sebagai "penasihat dekat" dan "bankir pribadi" Putin. Dia adalah pemegang saham terbesar di Rossiya Bank yang terkena sanksi dan, melalui perusahaan induknya, National Media Group, dia memegang berita yang boleh didengar dan dilihat orang Rusia.
Dia dan Putin sama-sama memiliki rumah eksklusif di dacha Ozero. Menurut pengungkapan Panama Papers, Kovalchuk memiliki resor ski yang menyelenggarakan pernikahan putri Putin pada 2013.
- Arkady Rotenberg
Sanksi: UE, Inggris, AS (2014)
Mantan mitra sparring judo Putin memenangkan miliaran kontrak dari negara selama bertahun-tahun. Beragam proyek dikantongi seiring kedekatan dengan Putin, sebut mulai dari infrastruktur untuk Olimpiade Musim Dingin Sochi 2014 hingga jembatan 2018 yang menghubungkan Krimea yang baru dicaplok ke daratan Rusia.
Pada 2019, ia menjual grup konstruksinya, SGM ke anak perusahaan Gazprom seharga USD1 miliar dan mengalihkan sahamnya di Mostotrest ke perusahaan patungan dengan bank milik negara. Dia memiliki banyak real estat di luar negeri, termasuk vila di Sardinia dan hotel mewah di Roma.
Semua aset tersebut telah dibekukan oleh otoritas Italia pada September 2014, kemudian Rotenberg menggugat Uni Eropa dan memenangkan pengembalian sebagian dari asetnya pada tahun 2016.
- Boris Rotenberg
Sanksi: AS (2014), Inggris (2022)
Adik dan mitra bisnis Arkady Rotenberg; Boris dan istrinya, Karina, memiliki tiga vila di French Riviera dan tiga rumah, senilai USD4 juta di Atlanta.
- Andrei Skoch
Sanksi: AS (2018), UE, Inggris (2022)
Mitra Alisher Usmanov telah menjadi anggota Duma sejak 1999. Departemen Keuangan AS menuduhnya memiliki “hubungan lama dengan kelompok kriminal terorganisir Rusia”, yang dibantahnya.
- Gennady Timchenko
Sanksi: AS (2014), UE, Inggris (2022)
Di akhir era Soviet, Timchenko menjalankan perusahaan pengekspor minyak milik negara dan menjadi salah satu pemegang saham terbesarnya ketika kemudian diprivatisasi.
Dia berteman dengan Putin pada 1990-an di Saint Petersburg ketika dia dan saudara-saudaranya memulai klub judo bernama Yavara-Neva. Hari ini, Timchenko memegang saham di perusahaan gas Novatek dan produsen petrokimia Sibur. Selain itu dia juga ketua liga hoki nasional Rusia, KHL.
- Viktor Vekselberg
Sanksi: AS (2018), Inggris (2022)
Baron aluminium kelahiran Ukraina telah melakukan kesepakatan dengan oligarki termasuk Oleg Deripaska (UC Rusal) dan Mikhail Fridman (TNK-BP). Superyacht Vekselberg senilai USD90 juta, Tango, dan jet Airbus A319 dibekukan oleh Departemen Keuangan AS pada bulan Maret.
Pada tahun 1997, empat orang Rusia pertama mendapatkan tempat dalam daftar Miliarder Dunia versi Forbes. Oligarki paling awal ini menjadi kaya selama gejolak privatisasi tahun 1990-an, dimana mereka memperoleh aset milik negara.
Setelah Vladimir Putin naik ke tampuk kekuasaan pada tahun 2000, ia membantu membuat beberapa dari mereka lebih kaya lagi dan memberikan hadiah kepada kroni terdekatnya dengan mengubah status mereka menjadi miliarder.
Ada 83 orang Rusia dalam daftar miliarder tahun ini di 2022, dimana 68 di antaranya dianggap masuk dalam lingkaran oligarki. 18 oligarki lainnya sudah menyandang gelar miliarder sebelum perang, tetapi mereka kehilangan banyak uang sejak invasi ke Ukraina .
Dua orang yang tidak dianggap oligarki oleh Forbes yakni Andrey Melnichenko dan Oleg Tinkov dimasukkan dalam daftar karena jadi sasaran sanksi oleh Uni Eropa atau Inggris.
Tercatat ada sekitar 34 miliarder yang diganjar sanksi oleh Amerika Serikat (AS), Inggris serta Uni Eropa (UE). 11 di antaranya setelah aneksasi Krimea pada 2014, sisanya sejak invasi Ukraina.
Kapal pesiar, jet hingga rumah mewah milik elit kaya Rusia telah dibekukan. Forbes memperkirakan bahwa harta kekayaan oligarki Rusia secara total bernilai USD290 miliar per 11 Maret dan telah kehilangan USD240 miliar.
Angka itu hampir setengah dari kekayaan bersih mereka sebelum perang, sejak Januari. Di bawah ini adalah panduan lengkap siapa saja oligarki Rusia yang terkena sanksi sejauh ini dan beberapa yang bakal menjadi target selanjutnya:
Kena Sanksi Tahun 2022
- Roman Abramovich
Sanksi: Uni Eropa dan Inggris
Abramovich terjun masuk ke bisnis secara cepat pada tahun 1995 ketika bermitra dengan miliarder automotif, Boris Berezovsky untuk mengendalikan raksasa minyak Sibneft dengan diskon besar. Ketika Berezovsky berkonflik dengan Putin pada 2000, Abramovich mengambil saham mentornya dengan harga murah sebelum menguangkannya ke Gazprom sebesar USD13,1 miliar pada tahun 2005.
Abramovich adalah seorang gubernur untuk provinsi Chukotka yang terpilih pada tahun 2000 hingga 2008. Di luar Rusia, ia terkenal sebagai pemilik klub sepak bola Liga Primer Inggris Chelsea, dan peranannya yang penting pada sepak bola Eropa.
Abramovich, yang memfasilitasi pembicaraan awal antara Rusia dan Ukraina, kabarnya telah diracun saat berada di Kyiv baru-baru ini. Setidaknya empat asetnya, termasuk Chelsea, jet Gulfstream G650, dan mansion London dengan 15 kamar tidur senilai USD140 juta, telah disita.
Sementrara dua kapal pesiar mewah miliknya, senilai USD900 juta kini berada di luar jangkauan sanksi usai bersandar di Turki. Menjadi yatim piatu sejak usia 4 tahun, Roman Abramovich tumbuh dan berkembang menjadi miliarder dunia tersohor yang kini justru menjadi pelarian usai jadi sasaran sanksi imbas perang Rusia Ukraina.
- Eugene Shvidler
Sanksi: Inggris Raya
Sahabat dan mitra bisnis Abramovich ini telah tinggal di London selama bertahun-tahun. Kapal pesiarnya yang belum disita senilai USD109 juta, Le Grand Bleu adalah hadiah dari Abramovich. Sedangkan dua jet pribadinya ditahan oleh Inggris pada bulan Maret. Shvidler bukan warga negara Rusia; ia lahir di Uni Soviet dan memiliki paspor Inggris dan AS.
- Mikhail Fridman
Sanksi: Uni Eropa, Inggris Raya
Penduduk asli Ukraina yang dibesarkan di Lviv, Fridman dan teman kuliahnya German Khan dan Alexei Kuzmichev memulai berbisnis komoditas dengan membangun perusahaan bernama Alfa-Eco pada tahun 1989. Ia tumbuh menjadi Konsorsium Alfa dan Alfa-Bank.
Berkat koneksi Kremlin, salah satu karyawannya kemudian menjabat sebagai kepala penasihat politik Putin. Ia kabarnya memperoleh aset tambahan di bidang telekomunikasi, perbankan, dan minyak.
Properti Fridman di London, termasuk perkebunan Athlone House era Victoria senilai USD100 juta, yang memiliki taman lanskap seluas lima hektar yang dirancang dengan gaya Versailles telah dibekukan oleh Inggris.
- German Khan
Sanksi: UE, Inggris Raya
Khan, yang memiliki kewarganegaraan Israel, memimpin TNK-BP yakni sebuah usaha patungan dengan perusahaan minyak Inggris BP, dari tahun 2003 hingga menjualnya ke Rosneft milik negara pada 2013. Properti Khan di Inggris Raya, termasuk dua apartemen senilai USD35 juta dan sebuah rumah di Lingkungan Belgravia London telah dibekukan.
- Alexei Kuzmichev
Sanksi: UE, Inggris Raya
Mitra lama Fridman lainnya mengundurkan diri dari dewan perusahaan investasi LetterOne yang berbasis di Luksemburg pada 7 Maret, bersama dengan Khan. Dua yacht miliknya yang bernama La Petite Ourse dan La Petite Ourse II dibekukan oleh otoritas Prancis pada bulan Maret.
- Pyotr Aven
Sanksi: UE, Inggris Raya
Mantan menteri hubungan ekonomi luar negeri Putin ini merupakan presiden bank swasta terbesar di Rusia, Alfa-Bank dari tahun 1994 hingga 2011. Tiga rumahnya, termasuk perkebunan dengan 18 kamar di Surrey dan vila senilai USD4,4 juta di Italia telah disita atau dibekukan.
Dia dan Fridman bersumpah untuk menentang sanksi yang dilayangkan kepada dirinya oleh Uni Eropa, dia mengundurkan diri dari dewan LetterOne pada 3 Maret.
- Andrey Melnichenko
Sanksi: UE, Inggris Raya
Putra seorang fisikawan Soviet, Melnichenko keluar dari perguruan tinggi ketika Uni Soviet jatuh pada tahun 1991 untuk memulai bisnis ritel pertukaran mata uang. Dua tahun kemudian, ia mendirikan MDM Bank, yang menjadi salah satu bank swasta paling sukses di Rusia.
Dia kemudian merambah ke sektor lain yakni pupuk dan batu bara. Dua yacht miliknya, termasuk yacht dengan layar terbesar di dunia, SY A telah dibekukan oleh pihak berwenang di Italia dan Isle of Man.
Menurut laporan Forbes, Melnichenko bukanlah seorang oligarki karena ia membangun kekayaannya secara independen tanpa ikatan dengan pemerintah Rusia di bawah Boris Yeltsin atau Vladimir Putin.
Andrey Melnichenko masuk dalam daftar karena juga jadi sasaran sanksi. Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Melnichenko menyebut sanksi UE "tidak masuk akal,". Ia juga menambahkan bahwa mereka akan menolaknya.
- Alexey Mordashov
Sanksi: UE, Inggris Raya
Bos perusahaan raksasa baja Rusia Severstal, Mordashov membeli pabrik pertamanya dengan harga murah pada tahun 1992 pada usia 27 tahun melalui privatisasi voucher Rusia. Kapal pesiarnya, Lady M dan vila senilai USD115 juta di Sardinia utara, keduanya dibekukan oleh polisi Italia.
Tetapi kapal pesiarnya yang lain, Nord setinggi 465 kaki terpantau terakhir terlihat di Vladivostok, Rusia pada 7 April. Dia mengalihkan kepemilikan aset utama, termasuk saham perusahaan rekreasi TUI dan perusahaan pertambangan Nordgold, kepada istrinya pada hari yang sama saat dia diberi sanksi oleh UE.
Mordashov mengatakan kepada Forbes Rusia bahwa dia tidak mengerti mengapa dia dihukum.
- Vadim Moshkovich
Sanksi: UE, Inggris Raya
Chairman perusahaan agroindustri Rusagro, yang merupakan produsen besar daging babi dan gula itu menghabiskan delapan tahun di Dewan Federasi Rusia, majelis tinggi parlemen negara itu.
- Alexander Ponomarenko
Sanksi: UE, Inggris Raya
Dengan rekannya Alexander Skorobogatko, ia pernah menguasai salah satu pelabuhan terbesar di Laut Hitam. Pada 2013, pasangan tersebut, bersama dengan Arkady Rotenberg memenangkan kontrak untuk memodernisasi Sheremetyevo, bandara milik negara Moskow yang berusia 62 tahun.
Seperti banyak oligarki lainnya, Ponomarenko telah membantah bahwa dirinya tidak layak masuk dalam daftar sanksi Uni Eropa.
- Dmitry Pumpyansky
Sanksi: UE, Inggris Raya
Pumpyansky memiliki pabrik logam di wilayah Ural yang kaya mineral pada 1990-an sebelum mengambil alih pabrik pipa pada 1998 yang akan menjadi TMK, pembuat pipa terbesar Rusia dan pemasok untuk raksasa minyak Gazprom, pada 2000.
Superyacht miliknya, Axioma senilai USD42 juta telah ditahan di Gibraltar pada bulan Maret.
- Viktor Rashnikov
Sanksi: UE, Inggris Raya
Seorang mantan mekanik, Rashnikov adalah pemilik mayoritas salah satu produsen baja terbesar Rusia, MMK. Aset miliknya yakni kapal pesiar mewah 459 kaki, Ocean Victory, terakhir terlihat di Maladewa pada awal Maret.
- Leonid Simanovsky
Sanksi: UE, Inggris, AS
Mitra lama Leonid Mikhelson, yang mengendalikan raksasa gas Novatek (belum diberi sanksi), Simanovsky telah menjadi wakil ketua komite anggaran dan pajak Duma, parlemen Rusia, sejak 2003.
- Oleg Tinkov
Sanksi: Inggris Raya
Tinkov beralih dari menjual bir dan pangsit dengan membawa bank digitalnya, Tinkoff jadi perusahaan publik di London dengan nilai USD3,2 miliar pada 2013. Sebelum dia dikenai sanksi, Tinkov ditangkap di London pada Februari 2020 atas tuduhan penghindaran pajak federal AS; dia mengaku bersalah dan membayar USD509 juta untuk menyelesaikan kasus itu pada Oktober lalu.
Dia diperkirakan mempunyai harta lebih dari USD5 miliar sebelum serangan Rusia ke Ukraina. Menurut laporan Forbes, Tinkov bukanlah seorang oligarki karena ia membangun kekayaannya secara independen tanpa ikatan dengan pemerintah Rusia di bawah Boris Yeltsin atau Vladimir Putin. Dia masuk dalam daftar karena ikut juga telah diberi sanksi.
- Alisher Usmanov
Sanksi: UE, Inggris, AS
Usmanov kelahiran Uzbekistan yang membuat tas plastik untuk menjadi peruntungan pertamanya di akhir 1980-an. Dia kemudian membeli saham di sebuah perusahaan logam yang akhirnya berubah menjadi raksasa bijih besi dan baja yaitu Metalloinvest.
Pada tahun 2009, saat memimpin anak perusahaan investasi di Gazprom milik negara, Usmanov juga berinvestasi di Facebook dan perusahaan rintisan teknologi lainnya bersama Yuri Milner yang sekarang menjadi VC Lembah Silikon terkemuka.
Kapal pesiarnya yang hampir seharga USD600 juta, Dilbar diketahui terjebak di pelabuhan Hamburg Jerman karena sanksi. Dalam sebuah pernyataan, Usmanov menyebut sanksi itu "tidak adil" dan berjanji untuk "menggunakan semua langkah hukum untuk melindungi kehormatan dan reputasinya."
Kena Sanksi Sebelum Tahun 2022
Bangsa Rusia dan oligarkinya telah mengalami banyak pasang surut selama tiga dekade terakhir. Berikut daftar miliarder yang lebih dulu terkena sanksi sebelum 2022.
- Vladimir Bogdanov
Sanksi: AS (2018)
Seorang raja minyak yang memprivatisasi operasi pengeboran milik negara di tahun 90-an untuk menciptakan Surgutneftegas, Bogdanov diangkat menjadi “Pahlawan Buruh Federasi Rusia” oleh Putin pada tahun 2016 “untuk layanan tenaga kerja khusus negara dan rakyat.”
- Oleg Deripaska
Sanksi: AS (2018), Inggris (2022)
Deripaska menggabungkan Aluminium Siberia miliknya dengan aset aluminium Millhouse Capital milik Roman Abramovich untuk membentuk Rusal pada tahun 2000. Mantan istrinya adalah cucu tiri Boris Yeltsin, dan dia memegang paspor diplomatik.
Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi kepada dirinya dan Rusal pada tahun 2018. Namun sanksi terhadap Rusal dicabut pada bulan Desember setelah Deripaska mengurangi kepemilikannya menjadi di bawah 50%.
Dia melayangkan gugatan di pengadilan Amerika untuk menantang sanksi pada Maret 2019, namun pada Juni 2021, seorang hakim Pengadilan Distrik di Washington D.C menolak gugatannya.
Deripaska memiliki banyak properti di luar negeri yang nilainya mencapai hampir USD1,4 miliar termasuk rumah mewah senilai USD21 juta di D.C. dan sebuah rumah di Belgravia Square London. Kapal pesiar mewah miliknya, Clio terpantau terakhir kali terlihat di Maladewa.
- Mikhail Gutseriev
Sanksi: UE, Inggris Raya (2021)
Gutseriev bersama Grup Safmarnya memiliki banyak lini bisnis mulai dari keuangan, media, dan industri di Rusia dan Belarusia. Ia dikenai sanksi oleh UE karena menjadi "teman lama" diktator Belarusia Alexander Lukashenko. Dua jetnya miliknya masing-masing terbang dari Moskow ke Dubai dan Istanbul, pada 19 dan 20 Maret.
- Sulaiman Kerimov
Sanksi: AS (2018), UE, Inggris (2022)
Seorang anggota majelis tinggi parlemen Rusia, Kerimov membuat pertaruhan untuk mencari keberuntungan baru pada produsen emas Rusia Polyus pada tahun 2008 setelah kehilangan miliaran saat krisis keuangan 2008.
Pihak berwenang di Prancis, di mana ia memiliki empat vila dengan nilai gabungan USD280 juta menyelidikinya pada 2019 atas tuduhan penipuan pajak. Kerimov membantah melakukan kesalahan, dan pengadilan menolak kasus tersebut pada tahun 2020.
- Yuri Kovalchuk
Sanksi: UE, Inggris, AS (2014)
Orang kedua de facto Rusia telah digambarkan oleh pemerintah Amerika Serikat sebagai "penasihat dekat" dan "bankir pribadi" Putin. Dia adalah pemegang saham terbesar di Rossiya Bank yang terkena sanksi dan, melalui perusahaan induknya, National Media Group, dia memegang berita yang boleh didengar dan dilihat orang Rusia.
Dia dan Putin sama-sama memiliki rumah eksklusif di dacha Ozero. Menurut pengungkapan Panama Papers, Kovalchuk memiliki resor ski yang menyelenggarakan pernikahan putri Putin pada 2013.
- Arkady Rotenberg
Sanksi: UE, Inggris, AS (2014)
Mantan mitra sparring judo Putin memenangkan miliaran kontrak dari negara selama bertahun-tahun. Beragam proyek dikantongi seiring kedekatan dengan Putin, sebut mulai dari infrastruktur untuk Olimpiade Musim Dingin Sochi 2014 hingga jembatan 2018 yang menghubungkan Krimea yang baru dicaplok ke daratan Rusia.
Pada 2019, ia menjual grup konstruksinya, SGM ke anak perusahaan Gazprom seharga USD1 miliar dan mengalihkan sahamnya di Mostotrest ke perusahaan patungan dengan bank milik negara. Dia memiliki banyak real estat di luar negeri, termasuk vila di Sardinia dan hotel mewah di Roma.
Semua aset tersebut telah dibekukan oleh otoritas Italia pada September 2014, kemudian Rotenberg menggugat Uni Eropa dan memenangkan pengembalian sebagian dari asetnya pada tahun 2016.
- Boris Rotenberg
Sanksi: AS (2014), Inggris (2022)
Adik dan mitra bisnis Arkady Rotenberg; Boris dan istrinya, Karina, memiliki tiga vila di French Riviera dan tiga rumah, senilai USD4 juta di Atlanta.
- Andrei Skoch
Sanksi: AS (2018), UE, Inggris (2022)
Mitra Alisher Usmanov telah menjadi anggota Duma sejak 1999. Departemen Keuangan AS menuduhnya memiliki “hubungan lama dengan kelompok kriminal terorganisir Rusia”, yang dibantahnya.
- Gennady Timchenko
Sanksi: AS (2014), UE, Inggris (2022)
Di akhir era Soviet, Timchenko menjalankan perusahaan pengekspor minyak milik negara dan menjadi salah satu pemegang saham terbesarnya ketika kemudian diprivatisasi.
Dia berteman dengan Putin pada 1990-an di Saint Petersburg ketika dia dan saudara-saudaranya memulai klub judo bernama Yavara-Neva. Hari ini, Timchenko memegang saham di perusahaan gas Novatek dan produsen petrokimia Sibur. Selain itu dia juga ketua liga hoki nasional Rusia, KHL.
- Viktor Vekselberg
Sanksi: AS (2018), Inggris (2022)
Baron aluminium kelahiran Ukraina telah melakukan kesepakatan dengan oligarki termasuk Oleg Deripaska (UC Rusal) dan Mikhail Fridman (TNK-BP). Superyacht Vekselberg senilai USD90 juta, Tango, dan jet Airbus A319 dibekukan oleh Departemen Keuangan AS pada bulan Maret.
(akr)