Curhat Pedagang Daging Sapi: Gara-gara Harga Naik, Pembeli Sepi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menjelang H-6 Lebaran , harga daging sapi di Bekasi naik hingga Rp150ribu per kilogram (kg). Kenaikan terjadi sejak memasuki pekan pertama bulan Ramadhan.
Berdasarkan pantauan MNC Portal Indonesia (MPI) di Pasar Tambun, Bekasi, hari ini, Selasa (26/4/2022), aktivitas perdagangan daging sapi tak ramai sebagaimana mestinya. Terlihat beberapa pedagang tengah duduk sambil menunggu pembeli, ada juga pedagang yang melayani pembeli.
Agay, salah seorang pedagang daging sapi, selama Ramadhan daging sapi sepi pembeli. Pasalnya, kenaikan harga daging yang tembus Rp150ribu per kg sehingga membuat masyarakat berpikir ulang.
"Harga sekarang Rp150ribu sekilo. Udah naik sejak awal puasa. Banyak yang ngeluh karena mahal," ujarnya saat di wawancara MPI di lapak miliknya.
Agay bercerita, Ramadhan tahun ini tak sesuai harapan. Padahal ia sudah membayangkan lapak miliknya ramai dikunjungi pembeli. Namun apa daya, karena harga yang meroket, jangankan ramai pembeli, pembelian di rumah potong hewan (RPH) saja ia kurangi.
"Saya kira juga bakal ramai pembeli di puasa-puasa ini. Tapi mana? Sepi. Mereka pada enggak mau beli karena mahal. Saya jadinya kurangi pembelian di rumah potong juga," ungkapnya.
Sebelum harga tembus Rp150ribu/kg, atau sebelum Ramadhan, Agay membeli dua ekor sapi di RPH, namun kini itu tak dilakukan lagi. Ia hanya membeli satu ekor sapi. Dia pun bilang, dari satu ekor sapi itu tidak habis terjual dalam satu hari, melainkan bisa dua hari.
"Harusnya kalau jelang Lebaran kan pembelian di RPH meningkat ya. Tapi sekarang mah enggak. Malah turun. Saya kalau biasanya beli dua ekor. Sekarang cuma beli satu ekor. Itu juga sehari nggak habis. Dua harian baru habis," bebernya.
Berdasarkan pantauan MNC Portal Indonesia (MPI) di Pasar Tambun, Bekasi, hari ini, Selasa (26/4/2022), aktivitas perdagangan daging sapi tak ramai sebagaimana mestinya. Terlihat beberapa pedagang tengah duduk sambil menunggu pembeli, ada juga pedagang yang melayani pembeli.
Agay, salah seorang pedagang daging sapi, selama Ramadhan daging sapi sepi pembeli. Pasalnya, kenaikan harga daging yang tembus Rp150ribu per kg sehingga membuat masyarakat berpikir ulang.
"Harga sekarang Rp150ribu sekilo. Udah naik sejak awal puasa. Banyak yang ngeluh karena mahal," ujarnya saat di wawancara MPI di lapak miliknya.
Agay bercerita, Ramadhan tahun ini tak sesuai harapan. Padahal ia sudah membayangkan lapak miliknya ramai dikunjungi pembeli. Namun apa daya, karena harga yang meroket, jangankan ramai pembeli, pembelian di rumah potong hewan (RPH) saja ia kurangi.
"Saya kira juga bakal ramai pembeli di puasa-puasa ini. Tapi mana? Sepi. Mereka pada enggak mau beli karena mahal. Saya jadinya kurangi pembelian di rumah potong juga," ungkapnya.
Sebelum harga tembus Rp150ribu/kg, atau sebelum Ramadhan, Agay membeli dua ekor sapi di RPH, namun kini itu tak dilakukan lagi. Ia hanya membeli satu ekor sapi. Dia pun bilang, dari satu ekor sapi itu tidak habis terjual dalam satu hari, melainkan bisa dua hari.
"Harusnya kalau jelang Lebaran kan pembelian di RPH meningkat ya. Tapi sekarang mah enggak. Malah turun. Saya kalau biasanya beli dua ekor. Sekarang cuma beli satu ekor. Itu juga sehari nggak habis. Dua harian baru habis," bebernya.