Pembelian Minyak Rusia Oleh India Naik 2 Kali Lipat Sejak Perang Ukraina

Selasa, 26 April 2022 - 13:16 WIB
loading...
Pembelian Minyak Rusia...
India telah membeli lebih dari dua kali lipat minyak mentah Rusia dalam kurun waktu dua bulan sejak perang Ukraina pecah pada 24 Februari 2020, lalu. Dimana setara dua kali dari total pembelian sepanjang 2021. Foto/Dok
A A A
NEW DELHI - India telah membeli lebih dari dua kali lipat minyak mentah Rusia dalam kurun waktu dua bulan sejak perang Ukraina pecah pada 24 Februari 2020, lalu. Menurut perhitungan Reuters, pembelian India untuk minyak Rusia setara dua kali dari total sepanjang 2021.

Ketika banyak negara lain melarang impor minyak Rusia sebagai respons invasinya ke Ukraina, sebaliknya India mengambilnya dengan harga diskon. Penyulingan di India telah memesan setidaknya 40 juta barel minyak Rusia sejak invasi.



Dilansir Reuters, hal itu berdasarkan informasi dari tender minyak mentah dan pedagang. Pembelian tersebut untuk loading pada kuartal Juni. Jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan total impor minyak Rusia ke India sebesar 16 juta barel sepanjang tahun lalu.

Importir dan konsumen minyak terbesar ketiga di dunia mengirimkan lebih dari 85% kebutuhan minyak mentahnya sebesar 5 juta barel per hari (bph). Penyulingnya membeli minyak Rusia yang lebih murah untuk mengimbangi sebagian dampak dari harga jual resmi yang lebih tinggi dari beberapa produsen seperti Arab Saudi, kata sumber perusahaan.

"Kami mencoba untuk melindungi konsumen sebanyak mungkin dari guncangan harga, tetapi kami juga perlu melindungi keuntungan kami... jadi kami membeli minyak Rusia," ucap seorang pejabat di salah satu penyulingan, yang menolak disebutkan namanya.

Menurut perhitungan Reuters, pembelian barel Rusia oleh penyulingan swasta Reliance Industries dan Nayara Energy melebihi impor oleh penyulingan milik negera yakni Indian Oil Corp, Hindustan Petroleum Corp, dan Bharat Petroleum Corp.

Reliance telah membeli setidaknya 15 juta barel minyak Rusia sejauh ini untuk kuartal Juni, seperti disampaikan sumber perdagangan pekan lalu. Reliance tidak menanggapi permintaan komentar pada saat itu.

Nayara Energy, yang sebagian dimiliki oleh produsen utama Rusia Rosneft, telah membeli 8 juta hingga 9 juta barel minyak mentah Rusia pada April-Mei, kata sumber perdagangan. Nayara tidak menanggapi email Reuters yang meminta komentar.

Sanksi Barat terhadap Rusia sejak invasinya ke Ukraina, yang disebut Moskow sebagai 'operasi khusus', telah mendorong banyak importir minyak untuk menghindari perdagangan dengan Moskow. Hal itu membuatnya hadirnya minyak mentah Rusia dengan harga diskon hingga mencetak rekor.

Sementara itu New Delhi telah menyerukan adanya gencatan senjata secepatnya di Ukraina, namun tidak secara eksplisit mengutuk tindakan Moskow.

Mempertahankan impor minyak India dari Rusia, Menteri energi negara itu, Hardeep Singh Puri pada hari Jumat mengatakan, bahwa pembelian India dari Rusia adalah sebagian kecil dari keseluruhan kebutuhan minyak negara itu.

Perusahaan India membeli minyak Rusia berdasarkan pengiriman, dimana penjual mengatur pengiriman dan asuransi.



Washington telah mengatakan, tidak keberatan New Delhi membeli minyak Rusia di bawah harga pasar, tetapi memperingatkan adanya kenaikan tajam dalam impor karena itu dapat menghambat respons AS terhadap perang di Ukraina.

Analis mengatakan, impor minyak Rusia mungkin berkurang karena implementasi skala penuh dari sanksi Eropa dan AS mulai pertengahan Mei dan akhir Juni. Dimana diproyeksi mungkin berdampak pada logistik.

“Kapasitas penyulingan India untuk memproses minyak Rusia terbatas, dan juga mungkin ada tantangan logistik seperti asuransi, kapal tanker, dan mekanisme pembayaran setelah sanksi penuh Eropa dan AS terhadap Rusia diterapkan,” kata Giovanni Staunovo, analis komoditas di UBS Group AG.

"Sudah berada di bawah tekanan sanksi, beberapa pelaku perdagangan mengurangi transaksi mereka terkait minyak Rusia," katanya.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1794 seconds (0.1#10.140)