Wall Street Ditutup Anjlok Saat Indeks S&P di Level Terendah Sejak Maret 2021

Selasa, 10 Mei 2022 - 08:10 WIB
loading...
Wall Street Ditutup Anjlok Saat Indeks S&P di Level Terendah Sejak Maret 2021
Wall Street ditutup anjlok dengan S&P 500 berakhir di bawah 4.000 untuk pertama kalinya sejak akhir Maret 2021 pada perdagangan Senin (9/5/2022) waktu setempat. Foto/Dok
A A A
WASHINGTON - Wall Street ditutup anjlok dengan S&P 500 berakhir di bawah 4.000 untuk pertama kalinya sejak akhir Maret 2021 pada perdagangan Senin (9/5/2022) waktu setempat. Tak hanya itu, Nasdaq juga turun lebih dari 4% imbas aksi profit taking yang dipimpin oleh saham pertumbuhan mega-cap karena investor semakin khawatir tentang kenaikan suku bunga.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 653,67 poin atau 1,99% menjadi 32.245,7. Sedangkan S&P 500 kehilangan 132,1 poin yang setara 3,20% menjadi 3.991,24 atau menjadi penutupan terendah sejak 31 Maret 2021.



Nasdaq Composite juga merosot hingga 521,41 poin atau 4,29% menjadi 11.623,25. Indeks Nasdaq ditutup pada level terendah sejak November 2020.

Saham Apple turun 3,3% dan merupakan bobot terbesar di Nasdaq dan S&P 500. Disusul Microsoft Corp turun 3,7% dan Tesla Inc turun 9,1%.

Investor khawatir tentang seberapa agresif Federal Reserve atau The Fed dalam menjinakkan inflasi. Bank sentral Amerika Serikat (AS) pekan lalu menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin. Patokan imbal hasil Treasury AS 10-tahun mencapai level tertinggi sejak November 2018 sebelum turun pada hari Senin.

Kepala strategi pasar global di Invesco New York, Kristina Hooper mengatakan, market sedang mencerna awal kembalinya lingkungan kebijakan moneter yang lebih normal. "Bergerak lebih agresif (pada tingkat) meningkatkan ancaman resesi , terutama dengan semua komplikasi ini - inflasi tinggi, invasi Rusia ke Ukraina, gangguan rantai pasokan terkait COVID," katanya.

Investor juga khawatir tentang perlambatan ekonomi di China menyusul meningkatnya kasus virus corona baru-baru ini. S&P 500 sudah turun 16,3% sepanjang tahun ini. Di antara yang paling terpukul dalam aksi jual baru-baru ini adalah saham teknologi dan pertumbuhan, yang penilaiannya lebih bergantung pada arus kas masa depan.



Semua sektor S&P 500 berakhir lebih rendah pada hari Senin kecuali untuk kebutuhan pokok konsumen, yang naik 0,1%. Sektor energi turun 8,3% karena harga minyak turun. Indeks pertumbuhan S&P 500 turun 3,9% hari ini, sedangkan indeks nilai S&P 500 turun 2,5%.

Saham Twitter Inc turun lebih dari 3% karena Hindenburg Research mengambil posisi short pada saham perusahaan media sosial tersebut, dengan mengatakan bahwa kesepakatan perusahaan senilai USD44 miliar untuk dijual ke Elon Musk memiliki risiko signifikan untuk dihargai kembali lebih rendah.

Volume perdagangan bursa AS tercatat mencapai 15,29 miliar saham, meningkat dibandingkan dengan rata-rata 12,34 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1281 seconds (0.1#10.140)