Pengunjung Padati Paviliun Indonesia di SATTE 2022, Sandiaga Uno Optimis Ciptakan Kebangkitan Pariwisata & Lapangan Kerja
loading...
A
A
A
Selain membawa industri pariwisata Indoneisa, Kemenparekraf/Baparekraf juga membawa barista yang menyajikan kopi Indonesia.
Menurut Sujonsen, barista yang berasal dari Medan, dalam bursa pariwisata SATTE kali ini dia membawa biji kopi dari Gayo, Mandheling, Lintong, Toraja, Flores, Papua, Jawa, dan Bali.
“Kita menyajikan untuk pengunjung kopi espresso atau kopi hitam agar para pengunjung bisa merasakan cita rasa dari kopi Indonesia, tetapi juga beberapa pengunjung ada yang meminta untuk ditambahkan susu, sehingga kita buatkan kopi susu kekinian dengan flavour yang memang juga sedang tren di Indonesia,” kata Sujonsen.
Antusiasme pengunjung untuk mencoba kopi Indonesia di SATTE bisa dilihat dari antrean yang mengular.
Barista yang mempunyai kafe AIKE Cerita Kopi di Medan ini mengatakan selama dua hari pelaksanaan SATTE telah menghabiskan 7 kg biji kopi untuk 700 gelas.
Antrean panjang juga terjadi di salah satu sudut Pavilion Indonesia yaitu dimana Didid Stova seorang seniman yang sekarang tinggal di Subang melakukan silhouette cutting.
Pengunjung yang berkunjung ke Paviliun Indonesia bisa meminta untuk dibuatkan siluet wajah di kertas berwarna hitam yang kemudian dilekat di sebuah frame dengan durasi 3 menit.
Hal ini tentu menjadi daya tarik tersendiri, karena proses dalam pembuatan siluet juga menjadi atraksi yang bisa disaksikan. Hasil karya siluet bisa menjadi kenangan dari paviliun Indonesia.
Selama dua hari pelaksanaan, yaitu 18 - 19 Mei 2022, sebanyak 14.000 pengunjung yang merupakan pelaku industri India dan internasional hadir di SATTE 2022. SATTE masih berlangsung sampai dengan 20 Mei 2022.
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menghubungkan kembali jejaring bisnis industri pariwisata Indonesia, sehingga dapat berkontribusi meningkatkan devisa negara lewat kunjungan wisatawan dari Asia Selatan, khususnya India.
Menurut Sujonsen, barista yang berasal dari Medan, dalam bursa pariwisata SATTE kali ini dia membawa biji kopi dari Gayo, Mandheling, Lintong, Toraja, Flores, Papua, Jawa, dan Bali.
“Kita menyajikan untuk pengunjung kopi espresso atau kopi hitam agar para pengunjung bisa merasakan cita rasa dari kopi Indonesia, tetapi juga beberapa pengunjung ada yang meminta untuk ditambahkan susu, sehingga kita buatkan kopi susu kekinian dengan flavour yang memang juga sedang tren di Indonesia,” kata Sujonsen.
Antusiasme pengunjung untuk mencoba kopi Indonesia di SATTE bisa dilihat dari antrean yang mengular.
Barista yang mempunyai kafe AIKE Cerita Kopi di Medan ini mengatakan selama dua hari pelaksanaan SATTE telah menghabiskan 7 kg biji kopi untuk 700 gelas.
Antrean panjang juga terjadi di salah satu sudut Pavilion Indonesia yaitu dimana Didid Stova seorang seniman yang sekarang tinggal di Subang melakukan silhouette cutting.
Pengunjung yang berkunjung ke Paviliun Indonesia bisa meminta untuk dibuatkan siluet wajah di kertas berwarna hitam yang kemudian dilekat di sebuah frame dengan durasi 3 menit.
Hal ini tentu menjadi daya tarik tersendiri, karena proses dalam pembuatan siluet juga menjadi atraksi yang bisa disaksikan. Hasil karya siluet bisa menjadi kenangan dari paviliun Indonesia.
Selama dua hari pelaksanaan, yaitu 18 - 19 Mei 2022, sebanyak 14.000 pengunjung yang merupakan pelaku industri India dan internasional hadir di SATTE 2022. SATTE masih berlangsung sampai dengan 20 Mei 2022.
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menghubungkan kembali jejaring bisnis industri pariwisata Indonesia, sehingga dapat berkontribusi meningkatkan devisa negara lewat kunjungan wisatawan dari Asia Selatan, khususnya India.