Kinerja Bank-bank Himbara Positif, Analis: Mandiri Memimpin
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sektor perbankan, khususnya bank-bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Negara (Himbara) terbukti memiliki ketahanan yang sangat baik sehingga cepat pulih dari tekanan pandemi Covid-19. Bank-bank Himbara seperti Mandiri, BRI, BNI dan BTN, berhasil meraih kinerja positif sepanjang kuartal pertama 2022.
Mengutip laporan keuangan nonconsolidated (bank only) alias tidak menyertakan kinerja anak usaha, di tiga bulan pertama tahun ini, sejumlah indikator kinerja bank pelat merah tersebut, berhasil mencatat persentase pertumbuhan mencapai dua digit secara tahunan atau year on year (yoy).
Menurut Analis Pasar Modal Kiswoyo Adi Joe dari Reswara Gian Investa, di antara bank Himbara Bank Mandiri menunjukkan kinerja paling baik. Manajemen Bank Mandiri dinilainya berhasil mengoptimalkan aset dan modal untuk mendongkrak penghasilan (return on asset/ROA dan return on equity/ROE).
Pertumbuhan ROA Mandiri pada kuartal I-2022 tercatat mencapai 1,12%. Kemudian, pendapatan bunga Bank Mandiri pada periode yang sama mencapai Rp18,9 triliun, tumbuh 6,9% yoy.
Bank Mandiri juga berhasil menurunkan beban bunga secara drastis dari Rp4,8 triliun menjadi Rp3,8 triliun alias turun 21,4%. Dalam hal pendapatan operasional sebelum pencadangan (Pre-Provisioning Operating Profit/PPOP), Mandiri berhasil meraih Rp14,0 triliun, tumbuh 28,3%.
Dengan pertumbuhan indikator kinerja itu, kata Kiswoyo, Bank Mandiri bisa dibilang berhasil menyesuaikan bisnisnya dengan kondisi perekonomian yang terdampak pandemi Covid-19. "Ini menggambarkan produktivitas Bank Mandiri sangat tinggi dan efisiensi yang dicapai sangat besar," ujarnya, Jumat (20/5/2022).
Sementara, Ekonom Indef Eko Listyanto menilai tingginya pertumbuhan ROA Bank Mandiri mengindikasikan perseroan memiliki kemampuan dalam mengelola aset-aset produktif menjadi aset yang menghasilkan untuk mendukung pendapatan bisnisnya. "Di sini terlihat, Bank Mandiri lebih banyak mengelola aset-aset agunan nasabah yang sifatnya likuid," ujarnya.
Jika dilihat dari sisi pertumbuhan ROE yang tinggi, sambung Eko, Bank Mandiri mampu mengoptimalkan modalnya untuk mendukung rencana bisnisnya. Misalnya, melakukan ekspansi penyaluran kredit atau menyediakan layanan baru lewat pengembangan kanal digital.
Ekspansi penyaluran kredit maupun pengembangan kanal digital, tentu butuh modal investasi yang besar dan berkelanjutan. "Tapi, dengan pertumbuhan ROE yang tinggi di kuartal I-2022, menunjukkan Bank Mandiri mampu memaksimalkan modal untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya," kata Eko.
Secara keseluruhan, kinerja positif bank Himbara pada kuartal pertama tahun ini, menurut Eko sejalan dengan terus membaiknya pertumbuhan ekonomi nasional di sepanjang tiga bulan tahun ini. Pada kuartal I-2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,01% secara tahunan (yoy). "Hal ini menggambarkan pemulihan ekonomi nasional relatif sudah semakin membaik," ucap Eko.
Mengutip laporan keuangan nonconsolidated (bank only) alias tidak menyertakan kinerja anak usaha, di tiga bulan pertama tahun ini, sejumlah indikator kinerja bank pelat merah tersebut, berhasil mencatat persentase pertumbuhan mencapai dua digit secara tahunan atau year on year (yoy).
Menurut Analis Pasar Modal Kiswoyo Adi Joe dari Reswara Gian Investa, di antara bank Himbara Bank Mandiri menunjukkan kinerja paling baik. Manajemen Bank Mandiri dinilainya berhasil mengoptimalkan aset dan modal untuk mendongkrak penghasilan (return on asset/ROA dan return on equity/ROE).
Pertumbuhan ROA Mandiri pada kuartal I-2022 tercatat mencapai 1,12%. Kemudian, pendapatan bunga Bank Mandiri pada periode yang sama mencapai Rp18,9 triliun, tumbuh 6,9% yoy.
Bank Mandiri juga berhasil menurunkan beban bunga secara drastis dari Rp4,8 triliun menjadi Rp3,8 triliun alias turun 21,4%. Dalam hal pendapatan operasional sebelum pencadangan (Pre-Provisioning Operating Profit/PPOP), Mandiri berhasil meraih Rp14,0 triliun, tumbuh 28,3%.
Dengan pertumbuhan indikator kinerja itu, kata Kiswoyo, Bank Mandiri bisa dibilang berhasil menyesuaikan bisnisnya dengan kondisi perekonomian yang terdampak pandemi Covid-19. "Ini menggambarkan produktivitas Bank Mandiri sangat tinggi dan efisiensi yang dicapai sangat besar," ujarnya, Jumat (20/5/2022).
Sementara, Ekonom Indef Eko Listyanto menilai tingginya pertumbuhan ROA Bank Mandiri mengindikasikan perseroan memiliki kemampuan dalam mengelola aset-aset produktif menjadi aset yang menghasilkan untuk mendukung pendapatan bisnisnya. "Di sini terlihat, Bank Mandiri lebih banyak mengelola aset-aset agunan nasabah yang sifatnya likuid," ujarnya.
Jika dilihat dari sisi pertumbuhan ROE yang tinggi, sambung Eko, Bank Mandiri mampu mengoptimalkan modalnya untuk mendukung rencana bisnisnya. Misalnya, melakukan ekspansi penyaluran kredit atau menyediakan layanan baru lewat pengembangan kanal digital.
Ekspansi penyaluran kredit maupun pengembangan kanal digital, tentu butuh modal investasi yang besar dan berkelanjutan. "Tapi, dengan pertumbuhan ROE yang tinggi di kuartal I-2022, menunjukkan Bank Mandiri mampu memaksimalkan modal untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya," kata Eko.
Secara keseluruhan, kinerja positif bank Himbara pada kuartal pertama tahun ini, menurut Eko sejalan dengan terus membaiknya pertumbuhan ekonomi nasional di sepanjang tiga bulan tahun ini. Pada kuartal I-2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,01% secara tahunan (yoy). "Hal ini menggambarkan pemulihan ekonomi nasional relatif sudah semakin membaik," ucap Eko.
(fai)