Cakep! Transparansi Gaji Karyawan Mulai Ngetren di Dunia

Jum'at, 20 Mei 2022 - 20:14 WIB
loading...
Cakep! Transparansi Gaji Karyawan Mulai Ngetren di Dunia
Transparansi gaji akan mengikis kesenjangan. Foto/roberthalf.com
A A A
JAKARTA - Untuk mengetahui perbandingan gaji dengan sesama rekan kerja, terutama yang baru bergabung, jelas bukan perkara mudah. Dengan berbagai pertimbangan, para karyawan cenderung berbohong untuk menyebut jumlah gaji sebenarnya, atau tak mengungkap secara gamblang.



Tak cuma karyawan yang enggan mengungkap besaran gajinya, perusahaan juga menutupinya, bak misteri. Tertutupnya perusahaan soal bersaran gaji kepada karyawannya memang dilatari banyak hal, mulai dari menghindari kecemburuan atau menutupi ketidakadilan.

Nah di perusahaan ini, Alan (sebuah penyedia asuransi kesehatan online di Paris, Perancis), para karyawan tak akan bisa berbohong soal gaji yang diterimanya kepada rekan kerja lain. Di Alan semua orang tahu semua gaji rekan kerja mereka. Pendirinya memutuskan untuk membuat struktur pembayaran yang transparan sejak bisnis diluncurkan pada 2016.

"Kami ingin semua orang berada di halaman yang sama, karena sangat nyaman untuk memiliki transparansi penuh. Ini juga menghilangkan beban mental karena harus tahu siapa yang harus tahu apa," kata Charles Gorintin, Co-founder dan Chief Technology Officer Alan, yang mempekerjakan 470 orang, dikutip dari BBC, Jumat (20/5/2022).

Kebijakan itu berarti bahwa rekrutan baru yang bergabung dengan perusahaan tidak dapat menawar gaji saat mereka bergabung. Anggota staf yang ada juga tidak dapat menggunakan gaji sebagai alat negosiasi jika mereka mengatakan bahwa mereka telah ditawari pekerjaan baru di tempat lain.

"Kami tidak memberikan gaji yang mereka miliki di masa lalu kepada anggota baru, apa pun keterampilan negosiasi mereka," tambah Gorintin.

Semua karyawan di Alan mendapatkan kenaikan gaji tahunan 3% otomatis, tetapi bagi seseorang yang menerima kenaikan tambahan, pertama-tama ditinjau oleh rekan kerja mereka. "Ini sebagian untuk bertanggung jawab satu sama lain, dan juga membantu satu sama lain tumbuh dan berkembang," kata Gorintin.

Lantas apakah semua pekerja menerima tingkat keterbukaan ini? "Keuntungannya adalah kami memiliki budaya yang lugas," jawab Pak Gorintin. "Orang-orang hanya akan melamar, atau bergabung, jika mereka benar-benar ingin mengalaminya. Mungkin tidak cocok dengan beberapa orang."

Dalam hal gaji, transparansi yang lebih besar tampaknya menjadi tren yang berkembang, di Atlantik. Tujuan dari pergeseran ini adalah akhirnya untuk mencoba mengatasi kesenjangan upah, khususnya gender.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1362 seconds (0.1#10.140)