Miliarder Serukan Sistem Pajak yang Lebih Adil di Davos, WEF 2022
loading...
A
A
A
DAVOS - Sejumlah miliarder yang berkumpul di Davos menyerukan kepada para pemimpin dunia untuk mengatasi krisis biaya hidup yang terus melonjak dengan mendorong pajak bagi orang-orang seperti mereka.Para orang terkaya ini turun ke jalan pada hari Minggu bersama aktivis sayap kiri untuk menyerukan sistem pajak yang lebih adil di seluruh dunia.
Ketika para pemimpin politik dan bisnis sedang berada di World Economic Forum (WEF) pertama kalinya sejak pandemi muncul. Sementara itu kritikan terus datang terhadap miliarder tentang cara mereka mendapatkan keuntungan dalam dua tahun terakhir.
"Sementara seluruh dunia runtuh di bawah beban krisis ekonomi, miliarder dan pemimpin dunia bertemu di kompleks pribadi ini untuk membahas titik balik dalam sejarah," ujar jutawan Inggris, Phil White.
"Sangat keterlaluan bahwa para pemimpin politik kita mendengarkan mereka paling banyak, paling tidak tahu sedikit tentang dampak ekonomi dari krisis ini, dan banyak di antaranya membayar pajak yang sangat sedikit. Satu-satunya hasil yang kredibel dari konferensi ini adalah mengenakan pajak kepada orang terkaya dan mengenakan pajak kepada kita sekarang," terangnya.
White yang mewakili kelompok dengan sebutan Patriotic Millionaires, menghasilkan uang sebagai konsultan bisnis. Dia mengatakan, bergabung dengan aktivis sayap kiri dan anti-kemiskinan yang menyerukan perubahan pada pertemuan tahunan para pebisnis dan pemimpin politik yang berpengaruh karena sistem ekonomi saat ini dinilai gagal.
Selama satu dekade terakhir, semakin banyak jutawan dan miliarder di Amerika Serikat (AS) dan Eropa telah menyerukan pemerintah untuk mengenakan pajak yang lebih tinggi, termasuk pungutan kekayaan pada orang terkaya.
Sementara itu hanya sejumlah kecil jutawan di Davos yang menghadiri protes, para juru kampanye telah mengirimkan surat terbuka kepada semua delegasi Davos, yang ditandatangani oleh lebih dari 150 jutawan di beberapa negara.
Dukungan terhadap seruan pajak miliarder lebih besar didukung oleh aktor Amerika Mark Ruffalo. Di antara pendukung gerakan sebelumnya adalah pewaris Disney, Abigail Disney, Nick Hanauer, seorang pengusaha AS dan investor awal di raksasa online Amazon, dan Morris Pearl, mantan direktur pelaksana di perusahaan investasi BlackRock.
Jutawan Marlene Engelhorn yang juga ikut protes, mengatakan: "Sebagai seseorang yang telah menikmati manfaat kekayaan sepanjang hidup, saya tahu betapa miringnya ekonomi kita dan saya tidak bisa terus duduk dan menunggu seseorang di suatu tempat, untuk melakukan sesuatu,".
"Kami telah mencapai titik akhir ketika seperempat miliar orang lainnya akan didorong ke dalam kemiskinan ekstrem tahun ini," sambungnya.
Ketika para pemimpin politik dan bisnis sedang berada di World Economic Forum (WEF) pertama kalinya sejak pandemi muncul. Sementara itu kritikan terus datang terhadap miliarder tentang cara mereka mendapatkan keuntungan dalam dua tahun terakhir.
"Sementara seluruh dunia runtuh di bawah beban krisis ekonomi, miliarder dan pemimpin dunia bertemu di kompleks pribadi ini untuk membahas titik balik dalam sejarah," ujar jutawan Inggris, Phil White.
"Sangat keterlaluan bahwa para pemimpin politik kita mendengarkan mereka paling banyak, paling tidak tahu sedikit tentang dampak ekonomi dari krisis ini, dan banyak di antaranya membayar pajak yang sangat sedikit. Satu-satunya hasil yang kredibel dari konferensi ini adalah mengenakan pajak kepada orang terkaya dan mengenakan pajak kepada kita sekarang," terangnya.
White yang mewakili kelompok dengan sebutan Patriotic Millionaires, menghasilkan uang sebagai konsultan bisnis. Dia mengatakan, bergabung dengan aktivis sayap kiri dan anti-kemiskinan yang menyerukan perubahan pada pertemuan tahunan para pebisnis dan pemimpin politik yang berpengaruh karena sistem ekonomi saat ini dinilai gagal.
Selama satu dekade terakhir, semakin banyak jutawan dan miliarder di Amerika Serikat (AS) dan Eropa telah menyerukan pemerintah untuk mengenakan pajak yang lebih tinggi, termasuk pungutan kekayaan pada orang terkaya.
Baca Juga
Sementara itu hanya sejumlah kecil jutawan di Davos yang menghadiri protes, para juru kampanye telah mengirimkan surat terbuka kepada semua delegasi Davos, yang ditandatangani oleh lebih dari 150 jutawan di beberapa negara.
Dukungan terhadap seruan pajak miliarder lebih besar didukung oleh aktor Amerika Mark Ruffalo. Di antara pendukung gerakan sebelumnya adalah pewaris Disney, Abigail Disney, Nick Hanauer, seorang pengusaha AS dan investor awal di raksasa online Amazon, dan Morris Pearl, mantan direktur pelaksana di perusahaan investasi BlackRock.
Jutawan Marlene Engelhorn yang juga ikut protes, mengatakan: "Sebagai seseorang yang telah menikmati manfaat kekayaan sepanjang hidup, saya tahu betapa miringnya ekonomi kita dan saya tidak bisa terus duduk dan menunggu seseorang di suatu tempat, untuk melakukan sesuatu,".
"Kami telah mencapai titik akhir ketika seperempat miliar orang lainnya akan didorong ke dalam kemiskinan ekstrem tahun ini," sambungnya.
(akr)