3 Harta Karun Mineral RI yang Jadi Incaran Asing, Nomor 3 Dilirik Tesla

Selasa, 24 Mei 2022 - 18:10 WIB
loading...
3 Harta Karun Mineral...
Bumi Indonesia memendam banyak harta karun bernilai ekonomi tinggi sehingga menjadi incaran asing. Ilustrasi foto/pexels/tom fisk
A A A
JAKARTA - Bumi Indonesia memendam banyak harta karun bernilai tinggi. Beberapa di antaranya sangat jarang dan memiliki potensi ekonomi tinggi di masa depan sehingga menjadi incaran asing.

Sebut saja mineral Logam Tanah Jarang (LTJ). Unsur tanah jarang di dunia mulai ditambang pada 1950-an. Pada era 1950-1960, pasokan unsur tanah jarang dunia berasal dari endapan plaser di Amerika Serikat bagian tenggara.

Meskipun Indonesia tidak masuk daftar 10 besar negara penghasil LTJ, keberadaan dan potensi mineral ini di Tanah Air terus digali dan dikembangkan. Terlebih lagi menilik potensi pemanfaatan mineral ini untuk industri masa depan.

Selain LTJ, harta karun mineral lainnya adalah monasit dan nikel laterit. Berikut informasi yang dirangkum tim Litbang MNC Portal Indonesia (MPI) dari berbagai sumber:

1. Logam Tanah Jarang (LTJ)
Secara ilmiah, logam tanah jarang (LTJ) atau Rare Earth Element (REE) terdiri dari 17 unsur yang termasuk dalam kelompok Lantanida di tabel susunan berkala.

Melansir buku Potensi Logam Tanah Jarang di Indonesia terbitan Kementerian ESDM tahun 2019, LTJ ternyata melimpah dan jumlahnya melebihi unsur lain dalam kerak bumi.

Unsur-unsur LTJ sangat sulit ditambang karena konsentrasinya tidak cukup tinggi untuk ditambang secara ekonomis.

Keterdapatan logam tanah jarang di Indonesia umumnya tersebar di Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, dan Pulau Papua (Endang, 2010).



LTJ di Indonesia ditemukan pada batuan granitik pembawa timah. Sebagai mineral ikutan timah, LTJ dengan tipe plaser banyak dijumpai di Kepulauan Riau, Bangka Belitung, dan sebagian wilayah Kalimantan Barat.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2742 seconds (0.1#10.140)