Gandeng Bos Ternak Uang, Agate Siap Perluas Pasar hingga Amerika dan Eropa

Rabu, 25 Mei 2022 - 19:30 WIB
loading...
Gandeng Bos Ternak Uang,...
(kiri-kanan) VP of Marketing Sales and Operation Agate Vincentius H Ismawan, CEO Agate Arief Widhiyasa, COO Agate Shieny Aprilia. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 merontokkan banyak sektor usaha tapi juga menjadi berkah bagi bisnis lainnya. Salah satunya industri game yang justru kian melesat.

CEO dan Co-founder PT Agate Internasional Arief Widhiyasa mengatakan, sejak pandemi, industri game di seluruh dunia justru terus menunjukkan tren yang positif.

“Di Indonesia sendiri, nilai industri game pada tahun 2021 mencapai USD1,9 miliar,” sebut Arief dalam keterangannya, Rabu (25/5/2022).

Mengutip data yang dilansir Newzoo tahun 2021, Indonesia adalah salah satu negara dengan pertumbuhan industri game paling cepat dari segi konsumsi pasar yang tercatat hingga USD1,92 miliar. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan pasar tercepat di Asia Tenggara.

Namun, pertumbuhan ini berbanding terbalik dengan pendanaan pada game produksi lokal. Imbasnya, hanya 0,5% pangsa pasar yang dikuasai oleh developer lokal.

“Hal ini disebabkan jumlah perusahaan game dan sumber daya pembuat game yang terbilang masih sedikit,” tuturnya.



Agate sebagai perusahaan pengembang game terbesar di Indonesia asal Bandung memiliki misi untuk mengembangkan industri game dan developer lokal agar dapat menguasai pangsa pasar.

Guna mendorong misi tersebut, Agate mengumumkan penunjukan strategic advisor atau penasihat strategis terbaru yaitu CEO dan Co-founder platform edukasi di bidang keuangan dan investasi Ternak Uang, Raymond Chin.

Menurut Arief, penunjukan Raymond akan mendukung komitmen perusahaan dalam tiga hal yaitu peningkatan kualitas sumber daya, pengembangan ekosistem bagi developer lokal, dan kemudahan akses dalam memasuki pasar global.

“Raymond adalah sosok yang tepat untuk melengkapi roda perusahaan demi menuju arah yang ingin kami capai bersama-sama,” ucap Arief.

a

Dalam menjalankan tugasnya sebagai penasihat strategis, Raymond akan membawa perspektif talent global dalam pelatihan dan peningkatan sumber daya developer lokal, hingga terlibat langsung dalam pendanaan awal produksi game dengan standar internasional.

Berkaca dari Vietnam, kata Raymond, terdapat lebih dari 150 perusahaan game dengan jumlah pekerja yang mencapai lebih dari 20.000 orang.

Sementara di Indonesia, tercatat hanya ada sekitar 2.000 orang pekerja di bidang game dari total 270 orang masyarakat Indonesia.

“Kekurangan talent berkualitas serta adanya ekosistem game yang suportif dan terbuka bagi talent baru menjadi kunci utama untuk pertumbuhan industri game lokal agar dapat terus maju dan bersaing di pasar global,” tandasnya.



Raymond optimistis pengalamannya sebagai seorang serial entrepreneur di Jakarta dan Singapura dapat membawa sudut pandang baru dan berdampak pada perusahaan.

Ke depannya, Raymond menargetkan akan membawa game produksi Agate hingga ke pasar Asia Tenggara, Amerika, dan Eropa.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1379 seconds (0.1#10.140)