Luncurkan 2 Layanan Baru, Kimia Farma Diagnostika Optimistis Raih Pendapatan Rp2,5 T
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kebijakan pemerintah yang tak lagi mewajibkan tes antigen atau PCR sebagai syarat perjalanan berdampak kepada perusahaan atau klinik kesehatan yang selama ini menyediakan layanan tes Covid-19.
Untuk itu, perusahaan atau laboratorium klinik dituntut berinovasi dan mengembangkan produk baru yang dapat menyubstitusi pendapatan dari tes Covid-19.
Ihwal pelonggaran kebijakan tersebut sudah diantisipasi oleh cucu usaha BUMN farmasi PT Kimia Farma Tbk yaitu PT Kimia Farma Diagnostika (KFD) yang baru saja meresmikan gedung baru kantor pusat KFD di wilayah kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (23/5/2022).
“Kita sudah di-warning bahwa ada masa di mana ini semua (tes Covid-19) akan dihentikan. Makanya bisnis-bisnis baru harus mulai digalakkan dan dikembangkan sehingga bisa menjadi produk substitusi atas ketergantungan terhadap Covid-19,” ujar Direktur Utama KFD Ardhy Nugrahanto, dikutip Kamis (26/5/2022).
Dia menerangkan, saat ini Kimia Farma memiliki 468 klinik dan jaringan laboratorium sebanyak 78 lab. Bersamaan dengan peresmian gedung kantor pusat KFD, perseroan juga meluncurkan dua produk layanan baru yaitu Home Care dan Telesales.
Menurut dia, tren home care semakin banyak dan akan terus naik. Sejumlah kompetitor KFD juga diketahui mulai membuka layanan dan jaringan home care.
“Home care ini kehadirannya sangat luar biasa. Terlebih lagi saat situasi Covid-19 paradigma pelayanan itu berubah, orang yang dulu nyaman pergi ke klinik dan rumah sakit, mereka sekarang ingin pelayanan dapat diakses dari rumah karena lebih nyaman dan tidak perlu berinteraksi dengan orang banyak,” tuturnya.
Dia menerangkan, layanan Home Care KFD yang tersedia di 48 titik seluruh Indonesia diharapkan dapat memudahkan customer untuk mendapatkan perawatan kesehatan maksimal tanpa harus keluar rumah.
Layanan ini dikemas secara personal sehingga menyesuikan dengan kebutuhan pasien baik individu maupun keluarga, serta dilakukan oleh tenaga medis profesional.
“Pelayanannya bervariasi mulai dari bayi, ibu, orang tua, pasien-pasien dengan penyakit diabetes, fisioterapi, hingga pengambilan sampling untuk proses pelayanan di laboratorium,” urainya.
Sementara itu, layanan reservasi online, Telesales akan berfokus untuk menjangkau pelanggan secara langsung, baik merespons segala keinginan atau kebutuhan customer (inbound) maupun melakukan service after sales (outbond) kepada pelanggan.
“Kita ingin mendengar dari pelanggan tentang pengalaman mereka setelah mendapatkan layanan dari kita,” tuturnya.
Dia menambahkan, di dalam layanan home care juga terdapat telemedicine yang dapat menjangkau layanan ke seluruh masyarakat, termasuk di luar pulau Jawa seperti Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua juga tetap bisa mendapatkan layanan dokter-dokter spesialis dari Jakarta.
“Menurut kami ini suatu terobosan yang luar biasa. Karena amanah dari Pak Menteri BUMN Erick Thohir kita harus benar-benar harus bisa menjangkau dan memberikan manfaat kepada sebanyak mungkin masyarakat Indonesia,” tuturnya.
Dia menyebut saat ini tenaga kesehatan yang bekerja atau terhubung dengan Kimia Farma mencakup lebih dari 1.000 perawat, 700 dokter dan 400 dokter spesialis di seluruh Indonesia.
Lebih lanjut, Ardhy menyatakan, melalui pengembangan bisnis-bisnis baru tersebut, pihaknya optimistis bisa mencapai target pendapatan yang telah dicanangkan.
“Target secara eksternal tahun ini kita dibebankan Rp2,1 triliun, tapi secara internal saya berikan target Rp2,5 triliun. Dengan penambahan pelayanan bisnis-bisnis baru ini kami optimistis bisa tercapai,” bebernya.
Dia menambahkan, dua layanan baru yaitu Home Care dan Telesales diharapkan bisa berkontribusi 11% terhadap total pendapatan. “Target kita bahwa layanan ini harus bisa nge-drive 11% dari total target RKAP revenue di 2022,” pungkasnya.
Untuk itu, perusahaan atau laboratorium klinik dituntut berinovasi dan mengembangkan produk baru yang dapat menyubstitusi pendapatan dari tes Covid-19.
Ihwal pelonggaran kebijakan tersebut sudah diantisipasi oleh cucu usaha BUMN farmasi PT Kimia Farma Tbk yaitu PT Kimia Farma Diagnostika (KFD) yang baru saja meresmikan gedung baru kantor pusat KFD di wilayah kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (23/5/2022).
“Kita sudah di-warning bahwa ada masa di mana ini semua (tes Covid-19) akan dihentikan. Makanya bisnis-bisnis baru harus mulai digalakkan dan dikembangkan sehingga bisa menjadi produk substitusi atas ketergantungan terhadap Covid-19,” ujar Direktur Utama KFD Ardhy Nugrahanto, dikutip Kamis (26/5/2022).
Dia menerangkan, saat ini Kimia Farma memiliki 468 klinik dan jaringan laboratorium sebanyak 78 lab. Bersamaan dengan peresmian gedung kantor pusat KFD, perseroan juga meluncurkan dua produk layanan baru yaitu Home Care dan Telesales.
Menurut dia, tren home care semakin banyak dan akan terus naik. Sejumlah kompetitor KFD juga diketahui mulai membuka layanan dan jaringan home care.
“Home care ini kehadirannya sangat luar biasa. Terlebih lagi saat situasi Covid-19 paradigma pelayanan itu berubah, orang yang dulu nyaman pergi ke klinik dan rumah sakit, mereka sekarang ingin pelayanan dapat diakses dari rumah karena lebih nyaman dan tidak perlu berinteraksi dengan orang banyak,” tuturnya.
Dia menerangkan, layanan Home Care KFD yang tersedia di 48 titik seluruh Indonesia diharapkan dapat memudahkan customer untuk mendapatkan perawatan kesehatan maksimal tanpa harus keluar rumah.
Layanan ini dikemas secara personal sehingga menyesuikan dengan kebutuhan pasien baik individu maupun keluarga, serta dilakukan oleh tenaga medis profesional.
“Pelayanannya bervariasi mulai dari bayi, ibu, orang tua, pasien-pasien dengan penyakit diabetes, fisioterapi, hingga pengambilan sampling untuk proses pelayanan di laboratorium,” urainya.
Sementara itu, layanan reservasi online, Telesales akan berfokus untuk menjangkau pelanggan secara langsung, baik merespons segala keinginan atau kebutuhan customer (inbound) maupun melakukan service after sales (outbond) kepada pelanggan.
“Kita ingin mendengar dari pelanggan tentang pengalaman mereka setelah mendapatkan layanan dari kita,” tuturnya.
Dia menambahkan, di dalam layanan home care juga terdapat telemedicine yang dapat menjangkau layanan ke seluruh masyarakat, termasuk di luar pulau Jawa seperti Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua juga tetap bisa mendapatkan layanan dokter-dokter spesialis dari Jakarta.
“Menurut kami ini suatu terobosan yang luar biasa. Karena amanah dari Pak Menteri BUMN Erick Thohir kita harus benar-benar harus bisa menjangkau dan memberikan manfaat kepada sebanyak mungkin masyarakat Indonesia,” tuturnya.
Dia menyebut saat ini tenaga kesehatan yang bekerja atau terhubung dengan Kimia Farma mencakup lebih dari 1.000 perawat, 700 dokter dan 400 dokter spesialis di seluruh Indonesia.
Lebih lanjut, Ardhy menyatakan, melalui pengembangan bisnis-bisnis baru tersebut, pihaknya optimistis bisa mencapai target pendapatan yang telah dicanangkan.
“Target secara eksternal tahun ini kita dibebankan Rp2,1 triliun, tapi secara internal saya berikan target Rp2,5 triliun. Dengan penambahan pelayanan bisnis-bisnis baru ini kami optimistis bisa tercapai,” bebernya.
Dia menambahkan, dua layanan baru yaitu Home Care dan Telesales diharapkan bisa berkontribusi 11% terhadap total pendapatan. “Target kita bahwa layanan ini harus bisa nge-drive 11% dari total target RKAP revenue di 2022,” pungkasnya.
(ind)