Meilody Indreswari, Rintis Bisnis Olshop hingga Miliki Ratusan Karyawan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menjamurnya bisnis online shopping di tengah era digital seperti sekarang ini, membuat siapa saja bisa mulai berbisnis. Meilody Indreswari menjadi salah satu contohnya, seorang Ibu Rumah Tangga yang sukses bisnis busana lewat brand Isuka Fashion.
Dengan modal nekat, Meilody mengatakan awal bisnisnya dijalankan tidak mudah bahkan tanpa penjualan sama sekali. “Awal bangun Isuka Fashion, kami menjual mobil blind van untuk modal sewa toko di salah 1satu pusat perbelanjaan Jakarta," ujar Meilody dalam keterangan resminya.
"Lima tahun pertama, saya belajar untuk memahami market Isuka Fashion, apa yang mereka mau dan butuhkan. Pada waktu itu kami belum produksi baju, masih ambil barang dari pihak lain dan dijual kembali. Sering banget salah pilih produk dan akhirnya tidak laku sama sekali. Bahkan kami sudah hampir bangkrut berkali-kali,” ungkapnya.
( )
Peluang besar produk fashion dan masih menjadi primadona di masyarakat, merupakan salah satu alasan dirinya merintis Isuka Fashion. Apalgi saat ini produk fashion masih menduduki posisi atas dalam kategori barang yang diperjualbelikan secara online.
Setelah proses yang panjang, Ibu anak satu ini akhirnya berhasil membangun tim untuk produksi koleksi Isuka Fashion secara massal. Dengan harapan dapat membuka lapangan pekerjaan yang lebih banyak bagi tenaga jahit lokal, akhirnya sekarang puluhan penjahit bekerja untuk memenuhi permintaan Isuka Sisters (sebutan bagi komunitas penggemar Isuka Fashion) di seluruh Indonesia.
Alumnus STIKOM LSPR Jakarta ini mengatakan, bahwa saat ini setiap bulannya telah produksi ratusan model baru. Permintaan pasar akan produk Isuka Fashion yang bervariasi dengan harga terjangkau terus meningkat.
Isuka Fashion yang saat ini memiliki followers Instagram lebih dari 340 ribu ini pun melebarkan sayap bisnisnya ke marketplace. Keputusan ini disambut luar biasa oleh Isuka Sisters.
“Dari tidak punya karyawan sama sekali, sekarang sudah memiliki total karyawan, penjahit dan pengrajin lebih dari 100 orang. Ini menjadi komitmen kami untuk terus berinovasi dan memberikan yang terbaik bagi Isuka Sisters,” tutup Meilody.
Dengan modal nekat, Meilody mengatakan awal bisnisnya dijalankan tidak mudah bahkan tanpa penjualan sama sekali. “Awal bangun Isuka Fashion, kami menjual mobil blind van untuk modal sewa toko di salah 1satu pusat perbelanjaan Jakarta," ujar Meilody dalam keterangan resminya.
"Lima tahun pertama, saya belajar untuk memahami market Isuka Fashion, apa yang mereka mau dan butuhkan. Pada waktu itu kami belum produksi baju, masih ambil barang dari pihak lain dan dijual kembali. Sering banget salah pilih produk dan akhirnya tidak laku sama sekali. Bahkan kami sudah hampir bangkrut berkali-kali,” ungkapnya.
( )
Peluang besar produk fashion dan masih menjadi primadona di masyarakat, merupakan salah satu alasan dirinya merintis Isuka Fashion. Apalgi saat ini produk fashion masih menduduki posisi atas dalam kategori barang yang diperjualbelikan secara online.
Setelah proses yang panjang, Ibu anak satu ini akhirnya berhasil membangun tim untuk produksi koleksi Isuka Fashion secara massal. Dengan harapan dapat membuka lapangan pekerjaan yang lebih banyak bagi tenaga jahit lokal, akhirnya sekarang puluhan penjahit bekerja untuk memenuhi permintaan Isuka Sisters (sebutan bagi komunitas penggemar Isuka Fashion) di seluruh Indonesia.
Alumnus STIKOM LSPR Jakarta ini mengatakan, bahwa saat ini setiap bulannya telah produksi ratusan model baru. Permintaan pasar akan produk Isuka Fashion yang bervariasi dengan harga terjangkau terus meningkat.
Isuka Fashion yang saat ini memiliki followers Instagram lebih dari 340 ribu ini pun melebarkan sayap bisnisnya ke marketplace. Keputusan ini disambut luar biasa oleh Isuka Sisters.
“Dari tidak punya karyawan sama sekali, sekarang sudah memiliki total karyawan, penjahit dan pengrajin lebih dari 100 orang. Ini menjadi komitmen kami untuk terus berinovasi dan memberikan yang terbaik bagi Isuka Sisters,” tutup Meilody.
(akr)