ESB-Pemerintah Daerah Majukan Digitalisasi UMKM Sektor Kuliner di Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - UMKM terjun ke dalam ekosistem ekonomi digital masih menjadi salah satu fokus utama pemerintah Indonesia. Berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2021 lalu, ekonomi digital tercatat berkontribusi sebesar USD70 miliar atau sekitar Rp102,2 triliun pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Subsektor kuliner yang merupakan salah satu dari 3 motor penggerak sektor UMKM diyakini berpengaruh dalam meningkatkan ekosistem ekonomi digital di kawasan Asia, terutama Indonesia. Fakta ini jugalah yang menjadi dasar utama bagi PT Esensi Solusi Buana (ESB), salah satu penyedia software sistem operasional bisnis kuliner all-in-one terlengkap yang mendedikasikan diri untuk dunia F&B, terus berinovasi dan berkolaborasi untuk menjalankan komitmen perusahaan dalam mendukung peningkatan digitalisasi UMKM sektor kuliner di Indonesia.
ESB telah mulai menggarap UMKM sektor kuliner sejak akhir tahun lalu. Sejauh ini, ESB telah bekerjasama dengan beberapa pemerintah daerah seperti Pemda Bali, Kabupaten Bangli, BPD Bali, Perumda Bidadari Labuan Bajo, Pemda Surakarta bersama PLUT Solo, sukses mengintegrasikan teknologi bisnis UMKM sektor kuliner termasuk hingga di foodcourt binaan UMKM pemerintah setempat.
(Baca juga:Usaha Kuliner Tingkatkan Peluang Kerja)
Dalam beberapa waktu ke depan, ESB juga telah menjalin komunikasi dengan beberapa pemerintah daerah untuk menjalankan program digitalisasi UMKM sektor kuliner. “Inovasi teknologi dan layanan bisnis yang kami sajikan telah terbukti memberikan pengaruh yang cukup besar. Sebelum masuk pada pasar UMKM, kami telah terlebih dahulu menggarap pemain besar di sektor kuliner Indonesia seperti Ismaya Group, Boga Group dan masih banyak lagi restoran lainnya,” Gunawan Woen, CEO dari ESB Restaurant Technology dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/5/2022).
Pasar UMKM saat ini menjadi fokus ESB. Kolaborasi dengan pemerintah setempat menjadi langkah yang diambil ESB untuk memperluas edukasi dan mengintegrasikan teknologi yang dimiliki dengan pemain UMKM ini.
(Baca juga:Industri Kuliner Berkembang Pesat di Indonesia)
Bobby Hadiwijaya, VP Business Development ESB, menambahkan ESB memiliki misi yang sejalan dengan pemerintah pusat serta pemerintah daerah. Contohnya seperti kerja sama yang telah terjalin di Kabupaten Bangli.
Pemerintah setempat saat ini masih terus berfokus pada kemajuan digitalisasi terutama pada pemain UMKM di sektor kuliner guna mendorong stabilitas usaha serta memastikan para pengusaha ini dapat bertahan menghadapi fase endemi saat ini.
Dalam perayaan ulang tahun Kabupaten Bangli ke 818 tahun beberapa waktu lalu, ESB memiliki peran membantu pemerintah Bangli terhubung dengan teknologi yang terintegrasi dalam penggunaan QRIS bersama BPD Bali.
(Baca juga:Festival Kuliner Tingkatkan Transaksi Keuangan Digital)
Di sela-sela acara program Workshop “Lejitkan Omset Bersama ESB”, Yang Hira Idris, Head of Business Development ESB mengaku optimistis bahwa teknologi dan pilar bisnis yang dihadirkan, tidak hanya dapat membantu pelaku usaha UMKM sektor kuliner dalam meningkatkan omsetnya, namun juga mendorong terwujudnya pemerataan dan pemulihan ekonomi terutama pada fase menuju endemi saat ini.
“Program edukasi dan literasi keuangan maupun penggunaan teknologi menjadi salah satu pilar ESB untuk terus mendukung digitalisasi UMKM kuliner bersama dengan pemerintah daerah,” kata Hira.
Program Workshop ini merupakan kelanjutan program kerja sama Digitalisasi UMKM kuliner yang dijalankan ESB dengan Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Kota Surakarta beserta PLUT Kota Surakarta.
Hira juga menegaskan bahwa dengan berbekalkan kesuksesan serta pengaruh positif yang sudah terjadi di sejumlah pemain besar, ESB yakin dapat membantu mewujudkan kemajuan ekonomi digital yang inklusif di Indonesia. Hal ini juga terealisasi karena dalam waktu dekat ini, ESB akan memenuhi undangan program edukasi dan implementasi teknologi UMKM sektor kuliner bersama dengan pemerintah daerah lainnya.
Hingga kuartal I/2022, tercatat ada lebih dari 8.000 merchant telah bergabung dalam ekosistem ESB. Mereka yang tergabung tidak hanya berasal dari Jabodetabek, namun juga dari sejumlah kota besar lainnya seperti Surabaya, Semarang, Yogyakarta, dan Bali.
Teknologi yang dihadirkan ESB mendukung pengelolaan bisnis para pengusaha sehingga menjadi dapat lebih terkontrol dengan baik. Sampai saat ini ESB juga telah mencatat total transaksi lebih dari Rp5 triliun.
Teknologi ESB tercatat mampu membantu menaikkan penjualan para pelaku bisnis hingga lebih dari 45% dan juga meningkatkan jumlah pemesanan hingga di atas 15%. “Pencapaian sejauh ini jugalah yang menjadi kekuatan dan motivasi kami untuk terus dapat melakukan ekspansi bisnis sehingga teknologi kami dapat memberikan dampak yang lebih besar lagi bagi para pebisnis sektor kuliner termasuk UMKM di seluruh Indonesia,” kata Gunawan.
Subsektor kuliner yang merupakan salah satu dari 3 motor penggerak sektor UMKM diyakini berpengaruh dalam meningkatkan ekosistem ekonomi digital di kawasan Asia, terutama Indonesia. Fakta ini jugalah yang menjadi dasar utama bagi PT Esensi Solusi Buana (ESB), salah satu penyedia software sistem operasional bisnis kuliner all-in-one terlengkap yang mendedikasikan diri untuk dunia F&B, terus berinovasi dan berkolaborasi untuk menjalankan komitmen perusahaan dalam mendukung peningkatan digitalisasi UMKM sektor kuliner di Indonesia.
ESB telah mulai menggarap UMKM sektor kuliner sejak akhir tahun lalu. Sejauh ini, ESB telah bekerjasama dengan beberapa pemerintah daerah seperti Pemda Bali, Kabupaten Bangli, BPD Bali, Perumda Bidadari Labuan Bajo, Pemda Surakarta bersama PLUT Solo, sukses mengintegrasikan teknologi bisnis UMKM sektor kuliner termasuk hingga di foodcourt binaan UMKM pemerintah setempat.
(Baca juga:Usaha Kuliner Tingkatkan Peluang Kerja)
Dalam beberapa waktu ke depan, ESB juga telah menjalin komunikasi dengan beberapa pemerintah daerah untuk menjalankan program digitalisasi UMKM sektor kuliner. “Inovasi teknologi dan layanan bisnis yang kami sajikan telah terbukti memberikan pengaruh yang cukup besar. Sebelum masuk pada pasar UMKM, kami telah terlebih dahulu menggarap pemain besar di sektor kuliner Indonesia seperti Ismaya Group, Boga Group dan masih banyak lagi restoran lainnya,” Gunawan Woen, CEO dari ESB Restaurant Technology dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/5/2022).
Pasar UMKM saat ini menjadi fokus ESB. Kolaborasi dengan pemerintah setempat menjadi langkah yang diambil ESB untuk memperluas edukasi dan mengintegrasikan teknologi yang dimiliki dengan pemain UMKM ini.
(Baca juga:Industri Kuliner Berkembang Pesat di Indonesia)
Bobby Hadiwijaya, VP Business Development ESB, menambahkan ESB memiliki misi yang sejalan dengan pemerintah pusat serta pemerintah daerah. Contohnya seperti kerja sama yang telah terjalin di Kabupaten Bangli.
Pemerintah setempat saat ini masih terus berfokus pada kemajuan digitalisasi terutama pada pemain UMKM di sektor kuliner guna mendorong stabilitas usaha serta memastikan para pengusaha ini dapat bertahan menghadapi fase endemi saat ini.
Dalam perayaan ulang tahun Kabupaten Bangli ke 818 tahun beberapa waktu lalu, ESB memiliki peran membantu pemerintah Bangli terhubung dengan teknologi yang terintegrasi dalam penggunaan QRIS bersama BPD Bali.
(Baca juga:Festival Kuliner Tingkatkan Transaksi Keuangan Digital)
Di sela-sela acara program Workshop “Lejitkan Omset Bersama ESB”, Yang Hira Idris, Head of Business Development ESB mengaku optimistis bahwa teknologi dan pilar bisnis yang dihadirkan, tidak hanya dapat membantu pelaku usaha UMKM sektor kuliner dalam meningkatkan omsetnya, namun juga mendorong terwujudnya pemerataan dan pemulihan ekonomi terutama pada fase menuju endemi saat ini.
“Program edukasi dan literasi keuangan maupun penggunaan teknologi menjadi salah satu pilar ESB untuk terus mendukung digitalisasi UMKM kuliner bersama dengan pemerintah daerah,” kata Hira.
Program Workshop ini merupakan kelanjutan program kerja sama Digitalisasi UMKM kuliner yang dijalankan ESB dengan Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Kota Surakarta beserta PLUT Kota Surakarta.
Hira juga menegaskan bahwa dengan berbekalkan kesuksesan serta pengaruh positif yang sudah terjadi di sejumlah pemain besar, ESB yakin dapat membantu mewujudkan kemajuan ekonomi digital yang inklusif di Indonesia. Hal ini juga terealisasi karena dalam waktu dekat ini, ESB akan memenuhi undangan program edukasi dan implementasi teknologi UMKM sektor kuliner bersama dengan pemerintah daerah lainnya.
Hingga kuartal I/2022, tercatat ada lebih dari 8.000 merchant telah bergabung dalam ekosistem ESB. Mereka yang tergabung tidak hanya berasal dari Jabodetabek, namun juga dari sejumlah kota besar lainnya seperti Surabaya, Semarang, Yogyakarta, dan Bali.
Teknologi yang dihadirkan ESB mendukung pengelolaan bisnis para pengusaha sehingga menjadi dapat lebih terkontrol dengan baik. Sampai saat ini ESB juga telah mencatat total transaksi lebih dari Rp5 triliun.
Teknologi ESB tercatat mampu membantu menaikkan penjualan para pelaku bisnis hingga lebih dari 45% dan juga meningkatkan jumlah pemesanan hingga di atas 15%. “Pencapaian sejauh ini jugalah yang menjadi kekuatan dan motivasi kami untuk terus dapat melakukan ekspansi bisnis sehingga teknologi kami dapat memberikan dampak yang lebih besar lagi bagi para pebisnis sektor kuliner termasuk UMKM di seluruh Indonesia,” kata Gunawan.
(dar)