Ngeluh Anggaran Kecil, Bos BKPM: Pantas Staf Malas-Malasan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan anggaran yang diterimanya untuk tahun 2021 jauh lebih kecil dibandingkan dengan kementerian/lembaga lainnya.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, untuk BKPM pagu anggaran yang disiapkan di 2021 hanya Rp439 miliar dan tambahan anggaran mencapai Rp509 miliar.
"Pagu anggaran BKPM di 2021 hanya Rp439 miliar angkanya, masih lebih kecil dibandingkan perusahaan swasta ataupun kementerian lainnya," ujar Bahlil di Jakarta, Selasa (23/6/2020).
Dia melanjutkan, anggaran yang kecil ini berpotensi membuat realisasi investasi terkendala. Salah satunya di bagian perjanjian investasi luar negeri yang anggarannya hanya Rp7 miliar.
(Baca Juga: BKPM Sebut Target Realisasi Investasi 2020 Sulit Tercapai)
"Kalau kita lihat contohnya kayak di bagian Deputi Investasi Luar Negeri yang mengurus perjanjian investasi asing itu anggaran kecil, pantesan staf kita malas-malasan karena anggarannya kecil, beda dengan negara lainnya, anggarannya besar dan membuat perjanjian investasi lancarnya," jelasnya.
Dia menekankan, investasi yang mangkrak tercatat sebesar Rp750 triliun dan ini bisa menghambat upaya mendongkrak lapangan pekerjaan. Untuk itu, kata Bahlil, dia akan berupaya sekuatnya untuk menyelesaikan investasi mangkrak dengan anggaran yang bakal disetujui oleh pemerintah.
"Kita ingin menciptakan investasi yang adil dalam meningkatkan lapangan pekerjaan agar bisa menyumbang pertumbuhan ekonomi," tegasnya.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, untuk BKPM pagu anggaran yang disiapkan di 2021 hanya Rp439 miliar dan tambahan anggaran mencapai Rp509 miliar.
"Pagu anggaran BKPM di 2021 hanya Rp439 miliar angkanya, masih lebih kecil dibandingkan perusahaan swasta ataupun kementerian lainnya," ujar Bahlil di Jakarta, Selasa (23/6/2020).
Dia melanjutkan, anggaran yang kecil ini berpotensi membuat realisasi investasi terkendala. Salah satunya di bagian perjanjian investasi luar negeri yang anggarannya hanya Rp7 miliar.
(Baca Juga: BKPM Sebut Target Realisasi Investasi 2020 Sulit Tercapai)
"Kalau kita lihat contohnya kayak di bagian Deputi Investasi Luar Negeri yang mengurus perjanjian investasi asing itu anggaran kecil, pantesan staf kita malas-malasan karena anggarannya kecil, beda dengan negara lainnya, anggarannya besar dan membuat perjanjian investasi lancarnya," jelasnya.
Dia menekankan, investasi yang mangkrak tercatat sebesar Rp750 triliun dan ini bisa menghambat upaya mendongkrak lapangan pekerjaan. Untuk itu, kata Bahlil, dia akan berupaya sekuatnya untuk menyelesaikan investasi mangkrak dengan anggaran yang bakal disetujui oleh pemerintah.
"Kita ingin menciptakan investasi yang adil dalam meningkatkan lapangan pekerjaan agar bisa menyumbang pertumbuhan ekonomi," tegasnya.
(fai)