Harta Karun Rempah Ini Sempat Jadi Incaran Penjajah, Indonesia Penghasil Terbesarnya

Kamis, 02 Juni 2022 - 09:47 WIB
loading...
A A A
Produksi cengkeh di Tanah Air mencapai 133.604 ton pada tahun 2020. Cengkeh merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia di pasar dunia. Tak hanya memenuhi kebutuhan domestik, cengkeh yang berasal dari Indonesia juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan ekspor.



Melansir Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, cengkeh merupakan rempah asli Maluku yang banyak diincar penjajah. Sebab, pada masa penjajahan cengkeh menjadi salah satu rempah terpopuler dan memiliki harga yang tinggi. Daerah-daerah penghasil cengkeh di Indonesia antara lain Jawa Timur, Maluku, Pulau Sulawesi, Kalimantan Timur, hingga Nusa Tenggara Timur.

Perkebunan cengkeh pertama kali ada di Maluku, namun secara historis penyebaran tanaman cengkeh mulai meluas ke wilayah lain dimulai pada tahun 1870 dan telah menyebar luas hingga sekarang ke berbagai provinsi di Indonesia.

Seiring dengan perkembangan waktu dan dinamika industri cengkeh nasional, luas perkebunan cengkeh nasional pada tahun 2019 mencapai 573.873 hektar dengan produktivitas mencapai 419 kg/hektar dengan lebih dari 95% perkebunan cengkeh merupakan petani skala kecil.

Secara fungsional, cengkeh yang berasal dari Indonesia tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga kebutuhan ekspor. Cengkeh memang telah menarik perhatian pasar dunia. Di Indonesia, sebagian besar cengkeh banyak diserap untuk memenuhi industri kretek.

Tidak hanya itu, cengkeh juga digunakan sebagai bumbu masakan pedas. Di negara importir biasanya cengkeh digunakan sebagai bahan campuran kosmetik dan obat-obatan.

Data Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian mencatat, total volume ekspor tanaman cengkeh Januari-Juli 2020 sekitar 17,22 ribu ton. Angka ini jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019, menunjukkan kenaikan sekitar 32,27%.

Dilihat dari nilai ekspor, pada Januari sampai Juni 2020 nilai ekspor cengkeh cenderung mengalami penurunan. Hal ini diperkirakan terjadi karena kualitas dari hasil produksi yang kurang baik, serta ekonomi dunia yang juga sedang dalam keadaan tidak baik. Tetapi pada Juli terlihat nilai ekspor cengkeh meningkat.

Secara regional, perkebunan cengkeh terbesar di beberapa wilayah seperti Provinsi Sulawesi Tengah dengan luas 76.049 hektare menurut data Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian tahun 2019. Lalu selanjutnya Sulawesi Utara 75.287 hektare, Sulawesi Selatan 64.651 hektar dan Maluku mencapai 44.452 hektare.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1488 seconds (0.1#10.140)