Ini 4 Harta Karun Indonesia yang Diekspor ke Australia, Nomor 4 Ikan Segar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sedikitnya ada empat harta karun di Indonesia yang di ekspor ke Australia . Bukan hanya pertambangan saja, sebagai negara maritim, Indonesia juga mengekspor kekayaan laut. Salah satunya yaitu ikan segar.
Indonesia memiliki harta karun dalam bentuk sumber daya alam yang melimpah ruah. Dalam hal ini, harta karun tersebut menjadi salah satu komoditas ekspor Indonesia yang cukup menguntungkan. Dikutip dari situs Kemenkeu, kinerja ekspor Indonesia pada Desember 2021 mengalami pertumbuhan dari tahun sebelumnya. Angkanya mencapai USD 22,38 Miliar.
Baca juga : 4 Harta Karun Indonesia yang Diekspor ke Eropa
Sepanjang 2021, nilai ekspor mengalami peningkatan tajam sekitar 41,8 persen yang didorong pertumbuhan pada sektor migas maupun non-migas.
Berikut beberapa harta karun Indonesia yang diekspor ke Australia :
1. Logam Dasar Mulia
Australia menjadi salah satu negara tujuan utama ekspor Logam Dasar Mulia Indonesia. Meskipun angkanya masih jauh dibawah Jepang dan Singapura, namun Benua Hijau tetap masuk didalamnya.
Berdasarkan data BPS tentang negara tujuan utama ekspor logam mulia tahun 2012-2020, Indonesia mengekspor sekitar 29,7 ton logam dasar mulia pada 2020. Angka ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan sejak tahun 2018 yang hanya mencapai 3,4 ton.
Namun, untuk angka ekspor tertingginya berada di tahun 2012 yang mencapai 46,3 ton logam dasar mulia.
2. Minyak Mentah
Minyak Bumi Mentah menjadi harta karun Indonesia berikutnya yang diekspor ke Australia. Berdasarkan data BPS, Australia mendapat sekitar 242.000 ton ekspor minyak mentah dari Indonesia pada 2020.
Jika dibandingkan dengan ekspor tahun-tahun sebelumnya, angka tersebut menjadi yang paling kecil. Ekspor minyak mentah terbesar ke Australia terjadi pada tahun 2001 yang mencapai 4,95 juta ton.
Baca juga : Harga Minyak Mentah Memanas Dipicu Kekhawatiran Pasokan
3. Perhiasan
Industri perhiasan menjadi salah satu sektor andalan yang berkontribusi cukup besar dalam ekspor Indonesia. Dikutip dari situs Kementerian Luar Negeri, selama tahun 2020, angka ekspor perhiasan Indonesia mengalami kenaikan yang signifikan sekitar 24,21 persen. Padahal saat itu dunia sedang dalam pandemi Covid-19.
Tujuan utama ekspor perhiasan ini adalah Singapura, Swiss, HongKong, hingga Australia. Berdasarkan data BPS tentang Ekspor Barang Perhiasan dan Barang Berharga, Indonesia mengekspor sekitar 20,2 ton. Angka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 17,2 ton.
Sedangkan untuk angka ekspor tertingginya terjadi pada tahun 2014 yang mencapai 42,5 ton.
4. Ikan Segar/Dingin Hasil Tangkap
Australia juga masuk dalam daftar negara tujuan utama ekspor ikan segar Indonesia. Dalam data BPS tentang Ekspor Ikan Segar/Dingin Hasil Tangkap, Indonesia mengekspor sekitar 271,7 ton ke Australia pada tahun 2020.
Jika melihat dari grafiknya, angka tersebut mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang mencapai 320,8 ton. Sedangkan untuk angka ekspor tertingginya ada di tahun 2013 yang mencapai 710,8 ton.
Indonesia memiliki harta karun dalam bentuk sumber daya alam yang melimpah ruah. Dalam hal ini, harta karun tersebut menjadi salah satu komoditas ekspor Indonesia yang cukup menguntungkan. Dikutip dari situs Kemenkeu, kinerja ekspor Indonesia pada Desember 2021 mengalami pertumbuhan dari tahun sebelumnya. Angkanya mencapai USD 22,38 Miliar.
Baca juga : 4 Harta Karun Indonesia yang Diekspor ke Eropa
Sepanjang 2021, nilai ekspor mengalami peningkatan tajam sekitar 41,8 persen yang didorong pertumbuhan pada sektor migas maupun non-migas.
Berikut beberapa harta karun Indonesia yang diekspor ke Australia :
1. Logam Dasar Mulia
Australia menjadi salah satu negara tujuan utama ekspor Logam Dasar Mulia Indonesia. Meskipun angkanya masih jauh dibawah Jepang dan Singapura, namun Benua Hijau tetap masuk didalamnya.
Berdasarkan data BPS tentang negara tujuan utama ekspor logam mulia tahun 2012-2020, Indonesia mengekspor sekitar 29,7 ton logam dasar mulia pada 2020. Angka ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan sejak tahun 2018 yang hanya mencapai 3,4 ton.
Namun, untuk angka ekspor tertingginya berada di tahun 2012 yang mencapai 46,3 ton logam dasar mulia.
2. Minyak Mentah
Minyak Bumi Mentah menjadi harta karun Indonesia berikutnya yang diekspor ke Australia. Berdasarkan data BPS, Australia mendapat sekitar 242.000 ton ekspor minyak mentah dari Indonesia pada 2020.
Jika dibandingkan dengan ekspor tahun-tahun sebelumnya, angka tersebut menjadi yang paling kecil. Ekspor minyak mentah terbesar ke Australia terjadi pada tahun 2001 yang mencapai 4,95 juta ton.
Baca juga : Harga Minyak Mentah Memanas Dipicu Kekhawatiran Pasokan
3. Perhiasan
Industri perhiasan menjadi salah satu sektor andalan yang berkontribusi cukup besar dalam ekspor Indonesia. Dikutip dari situs Kementerian Luar Negeri, selama tahun 2020, angka ekspor perhiasan Indonesia mengalami kenaikan yang signifikan sekitar 24,21 persen. Padahal saat itu dunia sedang dalam pandemi Covid-19.
Tujuan utama ekspor perhiasan ini adalah Singapura, Swiss, HongKong, hingga Australia. Berdasarkan data BPS tentang Ekspor Barang Perhiasan dan Barang Berharga, Indonesia mengekspor sekitar 20,2 ton. Angka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 17,2 ton.
Sedangkan untuk angka ekspor tertingginya terjadi pada tahun 2014 yang mencapai 42,5 ton.
4. Ikan Segar/Dingin Hasil Tangkap
Australia juga masuk dalam daftar negara tujuan utama ekspor ikan segar Indonesia. Dalam data BPS tentang Ekspor Ikan Segar/Dingin Hasil Tangkap, Indonesia mengekspor sekitar 271,7 ton ke Australia pada tahun 2020.
Jika melihat dari grafiknya, angka tersebut mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang mencapai 320,8 ton. Sedangkan untuk angka ekspor tertingginya ada di tahun 2013 yang mencapai 710,8 ton.
(bim)