Sederet Fakta Dampak Inflasi AS, RI Bisa Masuk Jurang Resesi

Sabtu, 11 Juni 2022 - 19:30 WIB
loading...
A A A
3. Bisa Munculkan Resesi

Ekonom sekaligus Direktur CELIOS Bhima Yudhistira mengatakan bahwa kenaikan tingkat suku bunga AS atau The Fed Rate yang excessive atau berlebihan bisa 3-4 kali kenaikannya di tahun 2022. Sehingga dapat memicu terjadinya resesi ekonomi global termasuk Indonesia.

"Hal ini karena terjadi kenaikan biaya bunga atau cost of fund bagi pelaku usaha, khususnya pelaku usaha yang memiliki rasio utang yang cukup tinggi, mereka akan kesulitan membayar pinjaman sementara tidak semua permintaan mengalami kenaikan. Belum semua permintaan mengalami kenaikan seperti di level pra-pandemi," ujar Bhima kepada MNC Portal Indonesia di Jakarta.



4. Saran Ekonom

Direktur CELIOS Bhima Yudhistira menyebutkan, inflasi akan mempengaruhi daya beli masyarakat karena kecepatan kenaikan harga tidak disertai dengan naiknya pendapatan kelompok menengah bawah. Selain itu, jika inflasi naik maka garis kemiskinan akan naik dan membuat orang miskin bertambah.

"Untuk menjaga daya beli pemerintah bisa melakukan beberapa langkah taktis. Contohnya adalah subsidi upah perlu dilanjutkan dan nominalnya harus lebih tinggi dari tahun 2020-2021 lalu," imbuhnya.

Setidaknya, kata dia, satu orang pekerja mendapat Rp1,9 juta dengan asumsi 1 pekerja menanggung 3 orang anggota keluarga sehingga tidak jatuh di bawah garis kemiskinan. Hal ini berdasar pada asumsi garis kemiskinan Rp486.168 per kapita per bulan.

"Masalah pendataan perlu terus diperbaiki akurasi penerima dengan sinkronisasi data di BPJS Ketenagakerjaan maupun data riil perusahaan," ucap Bhima.

Untuk dana subsidi upah, dia menyarankan sebaiknya dicari dari windfall kenaikan penerimaan negara dari harga komoditas ekspor dan realokasi dari proyek strategis nasional.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5548 seconds (0.1#10.140)