Ini Strategi Kemendag Dorong Perdagangan dan Ekspor di Era New Normal

Rabu, 24 Juni 2020 - 11:03 WIB
loading...
A A A
Selain itu, ekspor difokuskan pada negara yang kondisi penanganan pandemi Covid-19 nya sudah pulih atau mulai pulih seperti China, Australia, Selandia Baru, Jepang, Korea Selatan dan beberapa negara tujuan ekspor lainnya.

Mendag tak memungkiri, terdapat perubahan tren pasar, menyikapi hal itu dilakukan strategi peningkatan ekspor dibagi ke dalam tiga fokus produk, yaitu produk yang tumbuh positif selama pandemi covid-19, produk yang kembali pulih pascapandemi covid-19, dan produk baru yang muncul akibat pandemi covid-19.

Mendag menyebut, selama penanganan Covid-19 hingga masuk tahap era normal baru, peningkatan ekspor fokus pada sektor yang tumbuh positif selama pandemi, seperti makanan dan minuman olahan, alat-alat kesehatan, produk pertanian, produk perikanan, serta produk agroindustri.

Strategi berikutnya fokus ke produk yang kembali pulih pascapandemi Covid-19, seperti automotif, tekstil dan produk tekstil (TPT), alas kaki, elektronik, besi baja dan lain-lain. Strategi berikutnya yang akan dijalankan akan fokus pada produk baru yang muncul akibat Covid-19, seperti produk farmasi dan produk-produk ekspor baru yang merupakan hasil relokasi industri dari beberapa negara ke Indonesia.

Kemendag juga memastikan terus melakukan pemetaan pasar, produk dan pelaku usaha/eksportir di setiap negara tujuan ekspor yang disertai dengan melakukan market intelligence dan business inteligence oleh perwakilan perdagangan di seluruh negara akreditasi.

Saat ini, Kemendag juga sedang memutakhirkan help desk ekspor dengan data dan informasi yang valid, lebih detail dan dipercaya masyarakat agar bisa membantu pelaku usaha termasuk UKM ekspor dalam memanfaatkan peluang ekspor saat ini maupun ke depannya.

"Kami terus membangun sinergi dengan semua stakeholder terkait dalam mempertahankan maupun memulihkan ekspor pascapandemi Covid-19," tegas Mendag.

(Baca Juga: Sri Mulyani Tidak Ingin Rupiah Terlalu Kuat, Ini Alasannya)

Adapun terkait stimulus untuk mendorong ekspor, Kemendag telah mengusulkan kepada Menteri Keuangan agar Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dapat memberikan stimulus berupa trade financing bagi para eksportir yang terdampak covid 19 dan mengalami kesulitan keuangan.

Hingga tanggal 19 Juni 2020 telah diperoleh sejumlah pelaku usaha yang berminat untuk memanfaatkan fasilitas ini dengan total dana yang akan diajukan sejumlah lebih dari Rp165 miliar dengan bunga rata-rata yang diinginkan 5% per tahun.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1487 seconds (0.1#10.140)