Zig-Zag Laba Hutama Karya Setelah Dapat Penyertaan Modal Negara

Rabu, 24 Juni 2020 - 13:17 WIB
loading...
Zig-Zag Laba Hutama Karya Setelah Dapat Penyertaan Modal Negara
Salah satu proyek tol Hutama di Sumatera. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) Tbk menjadi salah satu BUMN yang mendapatkan penyertaan modal negara (PMN) akibat pandemi virus Corona. Di tahun ini, suntikan negara kepada perusahaan pelat merah tersebut sebesar Rp7,5 triliun.

Sementara, PMN yang telah direncanakan di tahun ini sebelum ada Covid-19 sebesar Rp3,5 triliun. Jadi total suntikan negara tersebut mencapai Rp11 triliun di tahun ini.

Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto mengatakan, PMN tersebut untuk mendukung bisnis perseroan yang juga terdampak pandemi virus Corona. PMN itu akan digunakan untuk pembangunan sejumlah ruas tol.

"Penggunaan dana PMN 2020 yang Rp7,5 triliun untuk Sp Indralaya-Muara Enim Rp3,2 triliun dan Pekanbaru-Padang Rp4,3 triliun," ujar Budi dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI , Rabu (24/6/2020).

Budi menyatakan bahwa dengan adanya suntikan dana dari pemerintah tersebut, pendapatan perusahaan diperkirakan bakal meningkat mulai tahun depan. ( Baca: Giliran Direksi Hutama Karya Dirombak, Ini Susunan Lengkap Formasi Baru )

"Bisa jadi, pendapatan perseroan menjadi Rp47,4 triliun di tahun mendatang, naik 16,46% dari perkiraan tahun ini yang hanya Rp40,7 triliun," katanya.

Pendapatan perusahaan diprediksi juga akan terus meningkat menjadi Rp68,2 triliun di 2022, Rp81,8 triliun, di 2023, dan Rp95,8 triliun di 2024.

Meski pendapatan perusahaan tahun depan diperkirakan naik menjadi Rp47,4 triliun, namun laba bersih Hutama Karya di tahun 2021 diperkirakan menurun 50% menjadi Rp700 miliar, dibandingkan proyeksi laba bersih hingga akhir tahun ini yang sebesar Rp1,4 triliun.

Laba bersih Hutama diprediksi baru akan menanjak di 2022 dengan capaian Rp1,8 triliun, atau naik 157% dibandingkan proyeksi laba tahun depan. Selanjutnya, lebih bersih kembali melambat menjadi Rp0,9 triliun di 2023 dan melesat di 2024 menjadi Rp2,1 triliun.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1834 seconds (0.1#10.140)