Modalku dan Linkz Asia Kolaborasi Tingkatkan Akses Pendanaan dan Digital
loading...
A
A
A
JAKARTA - Platform pendanaan digital bagi Usaha Mikro Mikro dan Menengah (UMKM), Modalku , bersama penyedia solusi B2B all in one, Linkz Asia, menjalin kolaborasi untuk meningkatkan akses pendanaan dan akses digital terhadap UMKM yang tergabung dalam ekosistem Linkz Asia melalui aplikasinya.
Kolaborasi ini guna mendukung bisnis berbadan usaha dalam jaringan ekosistem Linkz Asia untuk meningkatkan kinerja penjualan. Sehingga diharapkan menjadi salah satu langkah solutif untuk mendukung bisnis badan usaha agar berkembang pesat tanpa perlu mengkhawatirkan permasalahan cash flow yang terbatas.
Co-Founder & CEO Modalku , Reynold Wijaya, mengatakan Modalku akan senantiasa mendukung dan mengajak para pelaku UMKM untuk terus melakukan pengembangan bisnis melalui digitalisasi. Melihat adanya kesamaan visi dalam hal digitalisasi tersebut yang dihadirkan oleh Linkz Asia.
“Kerja sama antara Modalku dengan Linkz Asia menjadi salah satu langkah solutif untuk menyediakan fasilitas pendanaan bagi para UMKM. Kami berharap kolaborasi ini dapat memberikan kesempatan para pelaku UMKM untuk melakukan digitalisasi untuk meningkatkan penjualan dan membangun hubungan baik dengan para pelanggan bisnisnya,” kata dia, dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews, Rabu (15/6/2022).
Memperkuat hal itu, General Manager Linkz Asia, Justin Sebastian, menambahkan kolaborasi yang dijalankan dengan Modalku sejalan dengan rencana Linkz Asia sebagai jawaban tantangan yang dihadapi para UMKM, baik dari akses pendanaan digital sehingga membantu para pengguna untuk melakukan pengembangan usaha melalui pembelian kebutuhan dengan supplier.
“Terdapat lebih dari 2,000 pengguna UMKM yang telah tergabung dalam ekosistem Linkz Asia dan tentu sangat potensial untuk dijangkau oleh akses pendanaan dari Modalku,” tandasnya.
Dengan hadirnya kolaborasi ini tentu dapat membantu para pelaku UMKM dalam bersaing dan meningkatkan penjualan melalui digitalisasi. Di tengah eksistensi transformasi digital akibat pandemi, para pelaku UMKM juga perlu untuk melakukan berbagai inovasi agar dapat menjaga kelangsungan bisnis yang dijalankan. Salah satunya adalah melalui digitalisasi.
Tentu ini juga bagian dari langkah mendukung pemerintah yang menargetkan 30 juta pelaku UMKM untuk dapat menjajakan produk secara online di tahun 2024. Data menunjukkan bahwa selama pandemi terdapat 17,5 juta UMKM yang telah masuk ke dalam ekosistem digital.
“Kerja sama ini juga menjadi bentuk komitmen kami terhadap pemerintah dalam meningkatkan angka pelaku UMKM digital agar dapat mencapai target yang ditetapkan serta dukungan bagi para pelaku UMKM untuk meningkatkan kinerja serta laba bisnisnya,” tukasnya.
Kolaborasi ini guna mendukung bisnis berbadan usaha dalam jaringan ekosistem Linkz Asia untuk meningkatkan kinerja penjualan. Sehingga diharapkan menjadi salah satu langkah solutif untuk mendukung bisnis badan usaha agar berkembang pesat tanpa perlu mengkhawatirkan permasalahan cash flow yang terbatas.
Co-Founder & CEO Modalku , Reynold Wijaya, mengatakan Modalku akan senantiasa mendukung dan mengajak para pelaku UMKM untuk terus melakukan pengembangan bisnis melalui digitalisasi. Melihat adanya kesamaan visi dalam hal digitalisasi tersebut yang dihadirkan oleh Linkz Asia.
“Kerja sama antara Modalku dengan Linkz Asia menjadi salah satu langkah solutif untuk menyediakan fasilitas pendanaan bagi para UMKM. Kami berharap kolaborasi ini dapat memberikan kesempatan para pelaku UMKM untuk melakukan digitalisasi untuk meningkatkan penjualan dan membangun hubungan baik dengan para pelanggan bisnisnya,” kata dia, dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews, Rabu (15/6/2022).
Memperkuat hal itu, General Manager Linkz Asia, Justin Sebastian, menambahkan kolaborasi yang dijalankan dengan Modalku sejalan dengan rencana Linkz Asia sebagai jawaban tantangan yang dihadapi para UMKM, baik dari akses pendanaan digital sehingga membantu para pengguna untuk melakukan pengembangan usaha melalui pembelian kebutuhan dengan supplier.
“Terdapat lebih dari 2,000 pengguna UMKM yang telah tergabung dalam ekosistem Linkz Asia dan tentu sangat potensial untuk dijangkau oleh akses pendanaan dari Modalku,” tandasnya.
Dengan hadirnya kolaborasi ini tentu dapat membantu para pelaku UMKM dalam bersaing dan meningkatkan penjualan melalui digitalisasi. Di tengah eksistensi transformasi digital akibat pandemi, para pelaku UMKM juga perlu untuk melakukan berbagai inovasi agar dapat menjaga kelangsungan bisnis yang dijalankan. Salah satunya adalah melalui digitalisasi.
Tentu ini juga bagian dari langkah mendukung pemerintah yang menargetkan 30 juta pelaku UMKM untuk dapat menjajakan produk secara online di tahun 2024. Data menunjukkan bahwa selama pandemi terdapat 17,5 juta UMKM yang telah masuk ke dalam ekosistem digital.
“Kerja sama ini juga menjadi bentuk komitmen kami terhadap pemerintah dalam meningkatkan angka pelaku UMKM digital agar dapat mencapai target yang ditetapkan serta dukungan bagi para pelaku UMKM untuk meningkatkan kinerja serta laba bisnisnya,” tukasnya.