Strategi Bahlil Bantu UMKM Tetap Hidup Saat Pandemi

Rabu, 24 Juni 2020 - 14:55 WIB
loading...
Strategi Bahlil Bantu...
Kepala BKPM Bahlil Lahadia mengatakan, BKPM siap bantu Kemenkop UKM untuk memudahkan UMKM agar tetap hidup di tengah pandemi COVID-19. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) berkomitmen memperkuat sinergi dalam rangka memitigasi dampak COVID-19 terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Kepala BKPM Bahlil Lahadia mengatakan, BKPM sebagai pengelola pusat perizinan nasional melalui sistem Online Single Submission (OSS) memiliki data para pelaku UMKM yang mengurus izin usahanya.

Data ini dapat dimanfaatkan oleh Kemenkop UKM untuk menghubungkan UMKM dengan proyek-proyek investasi besar yang masuk ke Indonesia. “Pandemi COVID-19 ini tentunya memberikan dampak berat bagi pengusaha, apalagi UMKM. BKPM siap bantu Kemenkop UKM untuk memudahkan UMKM agar tetap hidup. Kami memiliki data proyek-proyek investasi di OSS yang dapat dimanfaatkan oleh Kemenkop UKM,” jelas Bahlil di Jakarta, Rabu (24/6/2020).

( )

BKPM juga secara konsisten mewajibkan investasi besar untuk menggandeng pelaku UMKM. “Saya selalu pegang pesan Bapak Presiden dan juga Bapak Menteri Koperasi UKM agar selalu mendorong UMKM dan memberikan kesempatan kepada pelaku usahanya agar dapat naik kelas. Seluruh investor, baik itu Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) diwajibkan, agar bekerja sama dengan UMKM atau pengusaha nasional di daerah,” jelas Bahlil.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, bahwa di tengah pandemi COVID-19 telah banyak strategi yang diciptakan untuk membantu pelaku UMKM bertahan. Salah satunya adalah dengan membuka akses-akses permodalan baru, termasuk dari kerja sama dengan para investor. Menurutnya, UMKM perlu didorong untuk dapat bermitra dengan investor asing maupun lokal, namun perlu diciptakan model bisnis baru untuk melindungi UMKM itu sendiri.

“Saya mengajak BKPM untuk menggandengkan investasi dengan pengusaha UMKM. Kami ingin menyiapkan konsep atau business model yang dapat diterapkan kepada UMKM-UMKM yang akan tumbuh, namun kita perlu rumuskan dulu konsepnya bersama-sama,” ujar Teten.

( )

Data Pusat KOPI (Pusat Komando Operasi dan Pengawalan Investasi) BKPM menunjukkan bahwa 60% dari total NIB (Nomor Induk Berusaha) yang diterbitkan OSS sepanjang tahun 2020 adalah pelaku UKM.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1702 seconds (0.1#10.140)