Bos Raksasa Gas Rusia Gazprom ke Pembeli Teratas Eropa: Ini Produk dan Aturan Kami!

Jum'at, 17 Juni 2022 - 06:42 WIB
loading...
Bos Raksasa Gas Rusia...
Bos perusahaan raksasa gas, Gazprom merespons tudingan Jerman bahwa Rusia sedang berupaya membuat harga gas ke level tertinggi setelah perusahaan mengurangi setengah pasokannya ke Jerman. Foto/Dok
A A A
MOSKOW - Bos perusahaan raksasa gas yang dikendalikan Rusia, Gazprom merespons tudingan Jerman bahwa Rusia sedang berupaya membuat harga gas ke level tertinggi setelah perusahaan mengurangi setengah pasokannya ke Jerman.

Namun Bos Gazprom mengatakan, 'ini produk kami, maka ikuti aturan kami'. Sebelumnya Menteri ekonomi Jerman menuduh Gazprom berusaha mendorong harga energi dengan mengurangi pasokan gas secara tajam.



Tetapi Gazprom mengatakan, hal itu karena keterlambatan pengembalian peralatan yang dilayani oleh Siemens Energy Jerman di Kanada. Italia dan Austria juga telah melaporkan penurunan besar terkait pasokan gas dari Rusia. Kremlin mengatakan, situasi ini tidak direncanakan sebelumnya.

Kepala eksekutif Gazprom, Alexei Miller mengatakan, Rusia akan bermain dengan aturannya sendiri setelah membatasi jumlah gas ke Jerman di bawah 70 juta meter kubik per hari atau jauh di bawah setengah dari pasokan saat ini.

"Produk kami, aturan kami. Kami tidak bermain dengan aturan yang tidak kami buat," kata Miller selama diskusi panel di Forum Ekonomi Internasional St Petersburg.

Lebih lanjut Ia menerangkan, belum mendapatkan solusi terkait masalah peralatan di stasiun kompresor Portovaya, bagian dari pipa Nord Stream 1 yang membawa gas Rusia ke Jerman. Miller menyalahkan, sanksi karena menghambat pengembalian peralatan. Sementara klaim itu ditolak Jerman, yang menyebutnya "tidak berdasar".

Di sisi lain perusahaan raksasa energi Italia, Eni mengaku hanya menerima 65% dari gas yang diminta pada hari Kamis dari Gazprom, karena masalah di Portovaya.

Tetapi pemerintah Italia mempersiapkan semua kemungkinan tindakan balasan jika pemotongan pasokan gas dari Rusia berlanjut dalam beberapa hari mendatang, kata menteri transisi ekologis negara itu.

"Situasi gas terkendali, kami memantau aliran siang dan malam, kerusakan yang terjadi sejauh ini terbatas," kata Roberto Cingolani.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1522 seconds (0.1#10.140)