BPOLBF Promosikan Wisata Floratama di Bali Beyond Travel Fair
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bali Beyond Travel Fair (BBTF) 2022 menjadi ajang bagi para pelaku industri pariwisata untuk memperkenalkan kembali pariwisata Indonesia yang berkualitas dan berkelanjutan sehingga mampu meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara.
BBTF ke-8 yang mengusung tema "Balancing in Harmony" telah sukses diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama ASITA di Bali Internasional Convention Center ITDC, Nusa Dua, Bali, 14-18 Juni 2022.
Pada kesempatan tersebut, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) yang bertugas sebagai akselerator pengembangan pariwisata di Labuan Bajo dan sekitarnya juga turut berpartisipasi.
BPOLBF memasilitasi 5 booth bagi Travel Agent (TA) dan Tour Operator (TO) asal Floratama (Flores, Alor, Lembata, dan Bima) yang merupakan wilayah koordinatif BPOLBF untuk turut hadir sebagai seller sekaligus agen-agen promosi destinasi wisata Floratama dalam acara ini.
Adapun kelima TA/TO tersebut adalah The Luxury Voyage @theluxuryvoyage, Komodo Escape @escapeliveaboard, Just A Trip @just_atrip, NTT DMC @ntt_dmc, dan Grand Komodo @grandkomodo.
Kelima TA/TO tersebut menjual dan mempromosikan paket wisata ke Labuan Bajo dan sekitarnya. Mereka terpilih dari 30 TA/TO yang mendaftar dan menanggung semua biaya perjalanan serta keperluannya sendiri selama di BBTF.
"BPOLBF berpartisipasi dalam BBTF edisi ke-8 ini dengan mengajak 5 TA/TO dari Floratama untuk bertemu langsung dengan buyers,” ujar Direktur Utama (Dirut) BPOLBF Shana Fatina dalam keterangannya, dikutip Selasa (21/6/2022).
Menurut dia, BBTF 2022 merupakan salah satu solusi dalam rangka pemulihan ekonomi terutama di bidang pariwisata.
“Begitu banyak yang hadir dan terlibat dalam acara ini dengan tujuan yang sama yaitu pemulihan ekonomi pariwisata. Terima kasih untuk 5 TA/TO yang telah begitu antusias mempromosikan wisata Labuan Bajo di ajang BBTF ini," tuturnya.
Shana mengungkapkan, para pengunjung BBTF antusias untuk mengunjungi booth BPOLBF, terlihat dari banyaknya kunjungan dari buyer di luar 150 buyer yang sudah memiliki janji temu dengan para seller di booth BPOLBF.
Di booth ini juga disediakan penganan khas dari Labuan Bajo untuk dapat dicoba serta ada 2 usher yang siap untuk menjelaskan mengenai pariwisata Labuan Bajo dan sekitarnya secara umum kepada pengunjung yang sedang menunggu jadwal janji temu dengan seller.
Dalam acara yang berlangsung selama lima hari tersebut, para TA/TO tersebut diajak untuk menjadi agen promosi pariwisata Labuan Bajo serta menjadi ajang untuk meluncurkan buku Ende Bumi Pancasila sebagai alternatif destinasi di Flores.
"Kita mengajak teman-teman TA/TO dalam acara ini, karena mereka memiliki unique sense point yang berbeda-beda. Tidak hanya itu, kita juga sekaligus ingin me-launching Buku Ende Bumi Pancasila yang bisa menjadi alternatif destinasi di Flores," terang Shana.
Sementara itu, salah satu perwakilan dari TA/TO yang hadir yaitu Ita dari Komodo Escape menyampaikan, BBTF merupakan ajang promosi destinasi yang tepat. Pasalnya, para pelaku usaha di bidang pariwisata dipertemukan langsung dengan konsumen atau buyers dari berbagai negara.
"Sejujurnya bagi kami, BBTF ini adalah suatu event yang luar biasa. Ajang di mana kami diberi kesempatan untuk mempromosikan Labuan Bajo dan sekitarnya. Di BBTF ini juga, kami bisa bertemu dengan begitu banyak buyers dari berbagai negara termasuk Indonesia terutama setelah 2 tahun ini vakum karena pandemi,” paparnya.
Kegiatan ini berhasil menghimpun sellers sebanyak 183 industri pariwisata dari 30 kabupaten/kota di 13 provinsi dengan 270 buyers dari 30 negara.
Promosi wisata dalam skema "Buyer Meet Seller" ini ditargetkan mencapai Rp5,2 Triliun dengan potensi transaksi wisata Labuan Bajo sendiri mencapai Rp6,5 miliar.
Untuk booth BPOLBF sendiri, sekitar 70 buyer sudah siap bekerja sama dengan TA/TO untuk mendatangkan wisatawan ke Labuan Bajo.
BBTF ke-8 yang mengusung tema "Balancing in Harmony" telah sukses diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama ASITA di Bali Internasional Convention Center ITDC, Nusa Dua, Bali, 14-18 Juni 2022.
Pada kesempatan tersebut, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) yang bertugas sebagai akselerator pengembangan pariwisata di Labuan Bajo dan sekitarnya juga turut berpartisipasi.
BPOLBF memasilitasi 5 booth bagi Travel Agent (TA) dan Tour Operator (TO) asal Floratama (Flores, Alor, Lembata, dan Bima) yang merupakan wilayah koordinatif BPOLBF untuk turut hadir sebagai seller sekaligus agen-agen promosi destinasi wisata Floratama dalam acara ini.
Adapun kelima TA/TO tersebut adalah The Luxury Voyage @theluxuryvoyage, Komodo Escape @escapeliveaboard, Just A Trip @just_atrip, NTT DMC @ntt_dmc, dan Grand Komodo @grandkomodo.
Kelima TA/TO tersebut menjual dan mempromosikan paket wisata ke Labuan Bajo dan sekitarnya. Mereka terpilih dari 30 TA/TO yang mendaftar dan menanggung semua biaya perjalanan serta keperluannya sendiri selama di BBTF.
"BPOLBF berpartisipasi dalam BBTF edisi ke-8 ini dengan mengajak 5 TA/TO dari Floratama untuk bertemu langsung dengan buyers,” ujar Direktur Utama (Dirut) BPOLBF Shana Fatina dalam keterangannya, dikutip Selasa (21/6/2022).
Menurut dia, BBTF 2022 merupakan salah satu solusi dalam rangka pemulihan ekonomi terutama di bidang pariwisata.
“Begitu banyak yang hadir dan terlibat dalam acara ini dengan tujuan yang sama yaitu pemulihan ekonomi pariwisata. Terima kasih untuk 5 TA/TO yang telah begitu antusias mempromosikan wisata Labuan Bajo di ajang BBTF ini," tuturnya.
Shana mengungkapkan, para pengunjung BBTF antusias untuk mengunjungi booth BPOLBF, terlihat dari banyaknya kunjungan dari buyer di luar 150 buyer yang sudah memiliki janji temu dengan para seller di booth BPOLBF.
Di booth ini juga disediakan penganan khas dari Labuan Bajo untuk dapat dicoba serta ada 2 usher yang siap untuk menjelaskan mengenai pariwisata Labuan Bajo dan sekitarnya secara umum kepada pengunjung yang sedang menunggu jadwal janji temu dengan seller.
Dalam acara yang berlangsung selama lima hari tersebut, para TA/TO tersebut diajak untuk menjadi agen promosi pariwisata Labuan Bajo serta menjadi ajang untuk meluncurkan buku Ende Bumi Pancasila sebagai alternatif destinasi di Flores.
"Kita mengajak teman-teman TA/TO dalam acara ini, karena mereka memiliki unique sense point yang berbeda-beda. Tidak hanya itu, kita juga sekaligus ingin me-launching Buku Ende Bumi Pancasila yang bisa menjadi alternatif destinasi di Flores," terang Shana.
Sementara itu, salah satu perwakilan dari TA/TO yang hadir yaitu Ita dari Komodo Escape menyampaikan, BBTF merupakan ajang promosi destinasi yang tepat. Pasalnya, para pelaku usaha di bidang pariwisata dipertemukan langsung dengan konsumen atau buyers dari berbagai negara.
"Sejujurnya bagi kami, BBTF ini adalah suatu event yang luar biasa. Ajang di mana kami diberi kesempatan untuk mempromosikan Labuan Bajo dan sekitarnya. Di BBTF ini juga, kami bisa bertemu dengan begitu banyak buyers dari berbagai negara termasuk Indonesia terutama setelah 2 tahun ini vakum karena pandemi,” paparnya.
Kegiatan ini berhasil menghimpun sellers sebanyak 183 industri pariwisata dari 30 kabupaten/kota di 13 provinsi dengan 270 buyers dari 30 negara.
Promosi wisata dalam skema "Buyer Meet Seller" ini ditargetkan mencapai Rp5,2 Triliun dengan potensi transaksi wisata Labuan Bajo sendiri mencapai Rp6,5 miliar.
Untuk booth BPOLBF sendiri, sekitar 70 buyer sudah siap bekerja sama dengan TA/TO untuk mendatangkan wisatawan ke Labuan Bajo.
(ind)