Komoditas Pangan Bergejolak, Produsen Susu Kedelai Upayakan Harga Stabil
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dampak pandemi Covid-19 ditambah konflik Rusia-Ukraina di awal tahun ini memicu lonjakan harga pangan global. Sebut saja gandum dan biji-bijian yang dalam beberapa bulan terakhir terus terkerek naik.
Dengan kondisi tersebut, produsen makanan dan minuman (mamin) dalam sejumlah kesempatan menyatakan kemungkinan besar harga produk mamin akan naik pada tahun ini.
Salah satu produk minuman susu kedelai asal Thailand yang dipasarkan di Indonesia dan punya pangsa pasar yang cukup besar adalah V-Soy.
Di Indonesia, produk ini didistribusikan oleh PT Sukanda Djaya, perusahaan yang bergerak di bidang distribusi makanan dan minuman.
Perwakilan PT Sukanda Djaya yang juga Brand Manager V-Soy World Indonesia Evlin Wangsadirja mengakui kondisi saat ini cukup menantang. Tak hanya persoalan bahan baku, biaya logistik dan tenaga kerja juga meningkat.
“Jadi, tidak hanya soal bahan baku tapi juga shipment, manpower, biaya logistik pelabuhan. Itu naiknya luar biasa,” ujarnya saat media gathering di Jakarta, dikutip Rabu (22/6/2022).
Meski begitu, sambung Evlin, prinsipal atau produsen tetap berupaya menjaga market dan mempertahankan harga produk agar tetap stabil.
“Prinsipal sangat mendukungV-Soy di Indonesia sehingga sejauh ini walaupun ada kenaikan harga bahan baku tidak serta merta mereka naikin harga juga. Harga cukup stabil,” ungkapnya.
Berdasarkan penelusuran SINDOnews di sejumlah lokapasar, produk susu kedelai V-Soy dengan ragam varian multigrain, golden grain, dan cokelat dibanderol pada kisaran Rp27.000-45.000 per liter.
Dengan kondisi tersebut, produsen makanan dan minuman (mamin) dalam sejumlah kesempatan menyatakan kemungkinan besar harga produk mamin akan naik pada tahun ini.
Salah satu produk minuman susu kedelai asal Thailand yang dipasarkan di Indonesia dan punya pangsa pasar yang cukup besar adalah V-Soy.
Di Indonesia, produk ini didistribusikan oleh PT Sukanda Djaya, perusahaan yang bergerak di bidang distribusi makanan dan minuman.
Perwakilan PT Sukanda Djaya yang juga Brand Manager V-Soy World Indonesia Evlin Wangsadirja mengakui kondisi saat ini cukup menantang. Tak hanya persoalan bahan baku, biaya logistik dan tenaga kerja juga meningkat.
“Jadi, tidak hanya soal bahan baku tapi juga shipment, manpower, biaya logistik pelabuhan. Itu naiknya luar biasa,” ujarnya saat media gathering di Jakarta, dikutip Rabu (22/6/2022).
Meski begitu, sambung Evlin, prinsipal atau produsen tetap berupaya menjaga market dan mempertahankan harga produk agar tetap stabil.
“Prinsipal sangat mendukungV-Soy di Indonesia sehingga sejauh ini walaupun ada kenaikan harga bahan baku tidak serta merta mereka naikin harga juga. Harga cukup stabil,” ungkapnya.
Berdasarkan penelusuran SINDOnews di sejumlah lokapasar, produk susu kedelai V-Soy dengan ragam varian multigrain, golden grain, dan cokelat dibanderol pada kisaran Rp27.000-45.000 per liter.