Komoditas Pangan Bergejolak, Produsen Susu Kedelai Upayakan Harga Stabil

Rabu, 22 Juni 2022 - 10:55 WIB
loading...
Komoditas Pangan Bergejolak,...
Ilustrasi susu kedelai. Foto/pexels/polina tankilevitch
A A A
JAKARTA - Dampak pandemi Covid-19 ditambah konflik Rusia-Ukraina di awal tahun ini memicu lonjakan harga pangan global. Sebut saja gandum dan biji-bijian yang dalam beberapa bulan terakhir terus terkerek naik.

Dengan kondisi tersebut, produsen makanan dan minuman (mamin) dalam sejumlah kesempatan menyatakan kemungkinan besar harga produk mamin akan naik pada tahun ini.

Salah satu produk minuman susu kedelai asal Thailand yang dipasarkan di Indonesia dan punya pangsa pasar yang cukup besar adalah V-Soy.

Di Indonesia, produk ini didistribusikan oleh PT Sukanda Djaya, perusahaan yang bergerak di bidang distribusi makanan dan minuman.

Perwakilan PT Sukanda Djaya yang juga Brand Manager V-Soy World Indonesia Evlin Wangsadirja mengakui kondisi saat ini cukup menantang. Tak hanya persoalan bahan baku, biaya logistik dan tenaga kerja juga meningkat.

“Jadi, tidak hanya soal bahan baku tapi juga shipment, manpower, biaya logistik pelabuhan. Itu naiknya luar biasa,” ujarnya saat media gathering di Jakarta, dikutip Rabu (22/6/2022).



Meski begitu, sambung Evlin, prinsipal atau produsen tetap berupaya menjaga market dan mempertahankan harga produk agar tetap stabil.

“Prinsipal sangat mendukungV-Soy di Indonesia sehingga sejauh ini walaupun ada kenaikan harga bahan baku tidak serta merta mereka naikin harga juga. Harga cukup stabil,” ungkapnya.

Berdasarkan penelusuran SINDOnews di sejumlah lokapasar, produk susu kedelai V-Soy dengan ragam varian multigrain, golden grain, dan cokelat dibanderol pada kisaran Rp27.000-45.000 per liter.

Menurut Evlin, di Indonesia sendiri saat ini produk susu kedelai memang cukup banyak di pasaran. Namun, kata dia, setiap produk punya karakter masing-masing dan semuanya kembali lagi pada selera konsumen.

“Susu kedelai banyak, tapi kalau untuk varian multigrain dan golden grain sejauh ini belum ada. Sejauh ini market susu kedelai di Indonesia juga masih kecil. Berdasarkan riset tahun 2019, produk kami cukup menguasai pangsa pasar, sekitar 50%,” bebernya.



Mengutip Grandviewresearch, nilai pasar susu kedelai global mencapai USD7,30 miliar pada tahun 2018. Meningkatnya kesadaran akan manfaat kesehatan dari susu kedelai diharapkan dapat mendorong permintaan.

Diketahui, susu kedelai bisa jadi pengganti susu sapi karena mengandung jumlah protein yang sama namun rendah kalori.

Tingginya permintaan akan produk rendah kalori salah satunya dipicu oleh meningkatnya kasus obesitas. Susu kedelai lebih disukai konsumen yang sadar berat badan atau mencoba menurunkan berat badan.

Produk ini menurunkan kadar kolesterol jahat dan sangat disukai oleh pasien jantung. Produk ini juga populer di kalangan penduduk yang tidak toleran laktosa dan anemia karena secara alami bebas laktosa dan kaya akan zat besi. Belum lagi kandungan isoflavonnya yang tinggi diketahui dapat mencegah kanker terkait hormon.



Dengan segudang manfaat tersebut diharapkan dapat meningkatkan konsumsi susu kedelai secara keseluruhan dan mendorong pasar.

Oleh karena itu, produsen juga berfokus pada peningkatan kesadaran tentang produk mereka melalui kampanye pemasaran.

“V-Soy ingin menjadi bagian dari perkembangan gaya hidup sehat masyarakat di Indonesia. Untuk itu, kami juga banyak berkolaborasi dan mendukung ajang-ajang olahraga seperti marathon hingga funbike,” papar Evlin.

Dia menambahkan, V-Soy World Indonesia juga berkolaborasi dengan Sigi Wimala, publik figur wanita yang menginspirasi dengan akting dan gaya hidup sehatnya.

Komoditas Pangan Bergejolak, Produsen Susu Kedelai Upayakan Harga Stabil


Pemilihan Sigi Wimala sebagai brand ambassador dikarenakan sosoknya yang aktif, sportif, namun tidak melupakan statusnya sebagai ibu.

“Saya senang berkesempatan kerja sama dengan brand yang selaras dengan keseharian saya dan keluarga, serta mendorong saya ke gaya hidup lebih sehat,” tutur ibu dua anak itu.

Sebagai wanita yang peduli akan penampilan dan kesehatan, Sigi mengaku sangat berhati-hati dalam memilih produk yang dikonsumsi.

“Aku memilih V-Soy karena produknya menyehatkan, enak, praktis tinggal tuang dan mendukung gaya hidup sehat yang aku jalani,” pungkasnya.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2333 seconds (0.1#10.140)