UMKM Sektor Kelautan dan Perikanan Terima Kucuran KUR Sebesar Rp3,95 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Usaha Mikro, Kecil dan Menengah ( UMKM ) terus mendapatkan perhatian dari pemerintah sebagai salah satu komponen penggerak roda perekonomian. Bentuk dukungan yang diberikan adalah kemudahan akses modal usaha.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus menggenjot penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) kepada pelaku UMKM perikanan di Indonesia.
Hingga Mei 2022, penyaluran KUR sektor kelautan dan perikanan mencapai Rp3,95 triliun atau meningkat 33,5 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.
“Ini masih terus berjalan dan kami menargetkan angkanya terus tumbuh. Ini bentuk kehadiran negara di tengah masyarakat untuk membantu usaha yang digeluti UMKM kita sehingga bisa tumbuh dan berkembang,” ujar Menteri Trenggono dalam keterangan tertulis, Kamis (23/6/2022).
Menteri Trenggono mengatakan penyaluran KUR Rp3,95 triliun tersebut menjangkau lebih dari 93 ribu debitur yang menjalankan usaha perikanan di hulu hingga hilir.
Penyaluran KUR terbanyak untuk kegiatan usaha budi daya, perdagangan hasil perikanan, dan usaha penangkapan. Dirinya menambahkan, di samping menyalurkan pinjaman modal usaha, pihaknya juga memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM penerima manfaat.
"Pendampingan dilakukan di aspek produksi, jaminan kualitas dan mutu, hingga akses pasar produk yang dihasilkan," katanya.
Langkah tersebut, merupakan untuk membantu pelaku usaha lebih produktif sehingga usaha yang digeluti dapat terus berkembang. Terlebih di tengah situasi pandemi yang belum juga berakhir dan tantangan ekonomi global.
"Kita harus aware supaya terjadi pertumbuhan ekonomi yang optimal bagi penerima dan wilayahnya. Pendampingan kami berikan sampai usaha itu kuat dan tumbuh," katanya.
Selain itu, KKP rutin melakukan evaluasi untuk memastikan penyaluran KUR tepat sasaran, menjawab kebutuhan pelaku UMKM , menciptakan lapangan kerja, serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di daerah.
Penyaluran KUR sektor kelautan dan perikanan sepanjang tahun lalu meningkat signifikan mencapai Rp8,05 triliun atau tumbuh 53,04 persen dari tahun sebelumnya. Untuk tahun ini, KKP menargetkan penyaluran mencapai angka Rp8,9 triliun.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus menggenjot penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) kepada pelaku UMKM perikanan di Indonesia.
Hingga Mei 2022, penyaluran KUR sektor kelautan dan perikanan mencapai Rp3,95 triliun atau meningkat 33,5 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.
“Ini masih terus berjalan dan kami menargetkan angkanya terus tumbuh. Ini bentuk kehadiran negara di tengah masyarakat untuk membantu usaha yang digeluti UMKM kita sehingga bisa tumbuh dan berkembang,” ujar Menteri Trenggono dalam keterangan tertulis, Kamis (23/6/2022).
Menteri Trenggono mengatakan penyaluran KUR Rp3,95 triliun tersebut menjangkau lebih dari 93 ribu debitur yang menjalankan usaha perikanan di hulu hingga hilir.
Penyaluran KUR terbanyak untuk kegiatan usaha budi daya, perdagangan hasil perikanan, dan usaha penangkapan. Dirinya menambahkan, di samping menyalurkan pinjaman modal usaha, pihaknya juga memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM penerima manfaat.
"Pendampingan dilakukan di aspek produksi, jaminan kualitas dan mutu, hingga akses pasar produk yang dihasilkan," katanya.
Langkah tersebut, merupakan untuk membantu pelaku usaha lebih produktif sehingga usaha yang digeluti dapat terus berkembang. Terlebih di tengah situasi pandemi yang belum juga berakhir dan tantangan ekonomi global.
"Kita harus aware supaya terjadi pertumbuhan ekonomi yang optimal bagi penerima dan wilayahnya. Pendampingan kami berikan sampai usaha itu kuat dan tumbuh," katanya.
Selain itu, KKP rutin melakukan evaluasi untuk memastikan penyaluran KUR tepat sasaran, menjawab kebutuhan pelaku UMKM , menciptakan lapangan kerja, serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di daerah.
Penyaluran KUR sektor kelautan dan perikanan sepanjang tahun lalu meningkat signifikan mencapai Rp8,05 triliun atau tumbuh 53,04 persen dari tahun sebelumnya. Untuk tahun ini, KKP menargetkan penyaluran mencapai angka Rp8,9 triliun.
(agn)