Bangun Infrastruktur Dasar, Pemetaan Tanah IKN Nusantara Dimulai Akhir Juli 2022

Senin, 27 Juni 2022 - 21:13 WIB
loading...
Bangun Infrastruktur...
Pembangunan infrastruktur IKN Nusantara bakal mulai dilakukan pada semester II tahun 2022, dimana akhir Juli 2022 akan dilakukan pemetaan tanah atau land development. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara , Danis H Sumadilaga mengatakan, pembangunan IKN Nusantara bakal mulai dilakukan pada semester II tahun 2022.

Menurutnya pada akhir Juli akan dilakukan pemetaan tanah atau land development untuk memetakan bagian-bagian tanah mana saja yang selanjutnya akan dilakukan pembangunan infrastruktur .



Letak Istana Presiden, kantor-kantor Kemenko, infrastruktur jalan, semuanya bakal dilakukan pemetaan tanah yang baru mulai dilakukan pada akhir Juli mendatang.

"Pertama kita akan melakukan pematangan tanah atau yang disebut land development, jadi disiapkan kawasannya, kavling-kavlingnya, kita siapkan jalannya, kita siapkan box utilitasnya," ujar Danis saat dihubungi MNC Portal, Senin (27/6/2022).

Namun demikian Danis menjelaskan bahwa proses land development juga memerlukan waktu, sehingga pembanguan yang dilakukan kaitannya dengan infrastruktur bakal dilakukan secara bertahap.

"Pembangunan bertahap, pertama itu kita lakukan land development sama jalan tol sekitar Agustus, kalau sudah siap itu dilanjutkan September sampai Oktober," kata Lanjut Danis.



Danis menjelaskan, pembangunan infrastruktur dasar di IKN pada tahap pertama akan dilakukan diatas lahan seluas 6.000 hetare. Adapun infrastruktur yang bakal dibangun adalah istana presiden, kantor Kemenko, akses jalan drainase pengendali banjir, air minum, hingga sanitasi.

"Semua ini sementara kita bangun menggunakan APBN, tapi terbuka jika untuk KPBU, ke depannya," lanjutnya.

Sedangkan untuk perumahan ASN saat ini masih dalam proses pembahasan, artinya tidak masuk dalam rencana pembangunan yang bakal dilakukan pada awal semester II 2022. "Perumahan belum, masih dibahas," pungkasnya.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1357 seconds (0.1#10.140)