Jadi Bos Baru BEI, Iman Rachman Sampaikan Rencana Kerja 2022 - 2026
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman membeberkan sejumlah agenda kerja yang akan segera dilaksanakan dalam kepengurusan baru direksi periode 2022 - 2026.
Dalam konferensi pers secara virtual, Iman menuturkan akan melanjutkan sejumlah program yang telah dilaksanakan periode sebelumnya, sembari melanjutkan beberapa hal yang tertunda.
"Sehingga ada kesinambungan antara direksi sebelumnya, sebagaimana terlihat dari jajaran direksi bahwa 3 dari 7 direksi yang ada adalah direksi sebelumnya. Artinya, kami berkeyakinan bahwa kita akan bisa memastikan keberlanjutan pada program-program itu," kata Iman kepada wartawan, Rabu (29/6/2022).
Iman menargetkan BEI dapat menjadi bursa yang lebih atraktif bagi calon emiten yang akan melaksanakan penawaran umum perdana. Adapun kapitalisasi pasar diharapkan dapat mencapai Rp13.500 triliun pada periode kepengurusan direksi yang baru ini.
"Jumlah investor mungkin akan meningkat sekitar lebih dari 2 kali dibandingkan dengan saat ini. Sementara jumlah emiten juga diharapkan meningkat lebih dari 100% di tahun 2026," paparnya.
Iman juga memastikan adanya peningkatan rata-rata transaksi harian, jumlah perusahaan tercatat, dan jumlah investor pasar modal.
Di tingkat peraturan perdagangan, Iman menyatakan BEI akan terus meningkatkan likuiditas perdagangan dengan meluncurkan sejumlah inovasi.
Secara umum, Iman menegaskan bahwa kepengurusan baru BEI akan menyelesaikan agenda kerja tahun 2022 yang telah dilaksanakan periode sebelumnya. "Kalau kita bicara 2023 dan selanjutnya, kita akan lakukan penajaman program selanjutnya," pungkasnya.
Sebagai informasi, pemegang saham BEI secara aklamasi menetapkan Iman Rachman sebagai Direktur Utama BEI. Keputusan itu disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BEI, Rabu 29 Juni 2022.
Lihat Juga: 14 Juta Investor Pasar Modal Indonesia, AEI Dorong Sinergi Emiten dalam Membangun Ekonomi
Dalam konferensi pers secara virtual, Iman menuturkan akan melanjutkan sejumlah program yang telah dilaksanakan periode sebelumnya, sembari melanjutkan beberapa hal yang tertunda.
"Sehingga ada kesinambungan antara direksi sebelumnya, sebagaimana terlihat dari jajaran direksi bahwa 3 dari 7 direksi yang ada adalah direksi sebelumnya. Artinya, kami berkeyakinan bahwa kita akan bisa memastikan keberlanjutan pada program-program itu," kata Iman kepada wartawan, Rabu (29/6/2022).
Iman menargetkan BEI dapat menjadi bursa yang lebih atraktif bagi calon emiten yang akan melaksanakan penawaran umum perdana. Adapun kapitalisasi pasar diharapkan dapat mencapai Rp13.500 triliun pada periode kepengurusan direksi yang baru ini.
"Jumlah investor mungkin akan meningkat sekitar lebih dari 2 kali dibandingkan dengan saat ini. Sementara jumlah emiten juga diharapkan meningkat lebih dari 100% di tahun 2026," paparnya.
Iman juga memastikan adanya peningkatan rata-rata transaksi harian, jumlah perusahaan tercatat, dan jumlah investor pasar modal.
Di tingkat peraturan perdagangan, Iman menyatakan BEI akan terus meningkatkan likuiditas perdagangan dengan meluncurkan sejumlah inovasi.
Secara umum, Iman menegaskan bahwa kepengurusan baru BEI akan menyelesaikan agenda kerja tahun 2022 yang telah dilaksanakan periode sebelumnya. "Kalau kita bicara 2023 dan selanjutnya, kita akan lakukan penajaman program selanjutnya," pungkasnya.
Sebagai informasi, pemegang saham BEI secara aklamasi menetapkan Iman Rachman sebagai Direktur Utama BEI. Keputusan itu disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BEI, Rabu 29 Juni 2022.
Lihat Juga: 14 Juta Investor Pasar Modal Indonesia, AEI Dorong Sinergi Emiten dalam Membangun Ekonomi
(ind)