5 Langkah Atur Keuangan Pribadi di Era New Normal
loading...
A
A
A
JAKARTA - PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang telah dijalankan beberapa bulan terakhir sejak merebaknya pandemi COVID-19 kini mulai dilonggarkan pada beberapa daerah di Indonesia. Meskipun kurva belum terlihat melandai dan masih menunjukkan penambahan kasus baru, pendekatan aktivitas sehari-hari dengan metode ‘new normal’ tidak terelakkan lagi untuk segera menghidupkan denyut perekonomian yang sempat terganggu.
“Kondisi prihatin yang berdampak bagi sebagian besar industri saat ini mendorong kita untuk lebih tenang dan bijak dalam menghadapinya. Tentu kondisi finansial yang dimiliki setiap keluarga memiliki kondisi berbeda-beda hingga akhir pandemi nanti," ujar Managing Partner Grant Thornton Indonesia, Johanna Gani di Jakarta, Kamis (25/6/2020).
( )
Kini pemerintah mulai membuka berbagai aktivitas ekonomi, sosial, dan kegiatan publik secara perlahan dan terbatas. Kondisi ‘new normal’ dianggap sebagai suatu solusi dengan menerapkan protokol kesehatan agar masyarakat tetap bisa produktif dan terhindar dari COVID-19.
Masyarakat dihimbau untuk melakukan adaptasi perubahan perilaku saat pelonggaran PSBB dan bersiap untuk beraktivitas secara ‘new normal’. Adaptasi tersebut juga berlaku dalam hal manajemen keuangan pribadi. Setelah tiga bulan terakhir produktivitas masyarakat terganggu, tentunya juga berpengaruh pada daya beli sebagian besar masyarakat serta kondisi keuangan pribadi mereka.
"Untuk itu, kesadaran untuk menerapkan protokol kesehatan, tetap produktif sebisa mungkin dan cerdas menangani keuangan pribadi adalah usaha terbaik yang dapat dilakukan saat ini," paparnya.
( )
Melihat banyaknya masyarakat yang terdampak dengan pandemi ini, Grant Thornton Indonesia berpendapat penyesuaian anggaran atau manajemen keuangan pribadi menjadi lebih penting dari sebelumnya dan merangkum 5 langkah yang perlu dilakukan setiap individu untuk mengatur keuangan pribadi dalam menghadapi ‘new normal’:
Review Kondisi Keuangan Pribadi
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah melihat dengan cermat kondisi keuangan saat ini dari sisi pemasukan vs pengeluaran. Identifikasi semua pengeluaran mulai dari laporan kartu kredit hingga berbagai tagihan rutin seperti listrik dan air, coba untuk lakukan review dari tiga bulan lalu.
“Kondisi prihatin yang berdampak bagi sebagian besar industri saat ini mendorong kita untuk lebih tenang dan bijak dalam menghadapinya. Tentu kondisi finansial yang dimiliki setiap keluarga memiliki kondisi berbeda-beda hingga akhir pandemi nanti," ujar Managing Partner Grant Thornton Indonesia, Johanna Gani di Jakarta, Kamis (25/6/2020).
( )
Kini pemerintah mulai membuka berbagai aktivitas ekonomi, sosial, dan kegiatan publik secara perlahan dan terbatas. Kondisi ‘new normal’ dianggap sebagai suatu solusi dengan menerapkan protokol kesehatan agar masyarakat tetap bisa produktif dan terhindar dari COVID-19.
Masyarakat dihimbau untuk melakukan adaptasi perubahan perilaku saat pelonggaran PSBB dan bersiap untuk beraktivitas secara ‘new normal’. Adaptasi tersebut juga berlaku dalam hal manajemen keuangan pribadi. Setelah tiga bulan terakhir produktivitas masyarakat terganggu, tentunya juga berpengaruh pada daya beli sebagian besar masyarakat serta kondisi keuangan pribadi mereka.
"Untuk itu, kesadaran untuk menerapkan protokol kesehatan, tetap produktif sebisa mungkin dan cerdas menangani keuangan pribadi adalah usaha terbaik yang dapat dilakukan saat ini," paparnya.
( )
Melihat banyaknya masyarakat yang terdampak dengan pandemi ini, Grant Thornton Indonesia berpendapat penyesuaian anggaran atau manajemen keuangan pribadi menjadi lebih penting dari sebelumnya dan merangkum 5 langkah yang perlu dilakukan setiap individu untuk mengatur keuangan pribadi dalam menghadapi ‘new normal’:
Review Kondisi Keuangan Pribadi
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah melihat dengan cermat kondisi keuangan saat ini dari sisi pemasukan vs pengeluaran. Identifikasi semua pengeluaran mulai dari laporan kartu kredit hingga berbagai tagihan rutin seperti listrik dan air, coba untuk lakukan review dari tiga bulan lalu.