Pilihan yang Sulit, Ini Bahayanya Jika Rupiah Jebol ke Rp15.000

Selasa, 05 Juli 2022 - 17:14 WIB
loading...
Pilihan yang Sulit,...
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus tertekan. FOTO/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS terus tertekan dalam sebulan terakhir. Kurs rupiah terdepresiasi sejak pernyataan bank sentral AS berencana menaikkan suku bunga sehingga mempersempit spread di dalam negeri.

Tak hanya itu, meningkatnya risiko global akibat pandemi Covid-19 dan perang juga jadi penyebab. Ekonom Core Indonesa Piter Abdullah mengungkapkan bahaya apabila rupiah melemah menembus angka Rp15.000 per dolar AS.

"Kalau kondisi ini berkelanjutan, rupiah terus melemah, akan berdampak negatif terhadap perekonomian indonesia. Pelemahan rupiah bisa meningkatkan risiko investasi sekaligus menurunkan masuknya investasi asing ke indonesia," kata dia kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (5/7/2022).



Tak berhenti di situ, pelemahan rupiah juga meningkatkan potensi inflasi di Indonesia. Inflasi indonesia bisa meningkat lebih besar dan memangkas daya beli masyarakat. "Ujungnya menahan konsumsi dan pertumbuhan ekonomi," tandas dia.

Piter menilai bahwa keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan menjadikan hal tersebut tidak hanya menekan harga pasar saham dan pasar obligasi tetapi sekaligus juga melemahkan rupiah. Ia beranggapan jalan satu-satunya Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan meskipun pilihan yang sulit untuk dilakukan.



"Apabila pelemahan rupiah dibiarkan bisa terjadi ekspektasi pelemahan yang berlebihan justru mendorong perilaku spekulatif yang semakin memperlemah rupiah," tandas dia.

(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Masih Ada Ruang Penurunan...
Masih Ada Ruang Penurunan BI Rate, Ekonom: Asal Rupiah Jauh di Bawah Rp17.000
Ramalan BI: Ekonomi...
Ramalan BI: Ekonomi RI di 2025 Tumbuh Melambat di Kisaran 4,7-5,5 Persen
Suku Bunga Acuan Ditahan...
Suku Bunga Acuan Ditahan 5,75 Persen, Begini Penjelasan Lengkap BI
Dolar AS Ambruk ke Level...
Dolar AS Ambruk ke Level Terendah 3 Tahun Gegara Tarif Trump
Menguat Tipis, Rupiah...
Menguat Tipis, Rupiah Ditutup ke Rp16.833 per Dolar AS Sore Ini
BI Lapor Utang Luar...
BI Lapor Utang Luar Negeri Turun Jadi USD427,2 Miliar per Februari 2025
BI: Penjualan Ritel...
BI: Penjualan Ritel Maret 2025 Naik Ditopang Efek Lebaran
Rupiah Melemah ke Rp16.826...
Rupiah Melemah ke Rp16.826 per Dolar AS, Masih Dipicu Tarif Impor Trump
Keyakinan Konsumen Terhadap...
Keyakinan Konsumen Terhadap Kondisi Ekonomi Mulai Terkikis di Maret 2025, Begini Kata BI
Rekomendasi
Pramono Anung Bakal...
Pramono Anung Bakal Turun Langsung Pantau Pemutihan Ijazah Siswa yang Ditahan Sekolah
Profil Bunda Iffet,...
Profil Bunda Iffet, Ibu Bimbim Slank yang Meninggal Dunia di Usia 87 Tahun
Cara Cek RAM di HP vivo,...
Cara Cek RAM di HP vivo, Pengguna Wajib Tahu!
Berita Terkini
Iwan Sunito Bagikan...
Iwan Sunito Bagikan Tips Sukses Bisnis di Industri Properti Australia
4 jam yang lalu
Progres Pembangunan...
Progres Pembangunan Pelabuhan Patimban Tembus 78,9%, Menhub Target Rampung Oktober 2025
4 jam yang lalu
DAmandita Sentul Tawarkan...
D'Amandita Sentul Tawarkan Rumah Smart Living Pure Nature Rp700 Jutaan
4 jam yang lalu
Perusahaan AS Tetap...
Perusahaan AS Tetap Ekspansi di Tengah Kebijakan Efisiensi Pemerintah
4 jam yang lalu
Atasi Kesenjangan Pasokan...
Atasi Kesenjangan Pasokan Gas Bumi, Pemerintah Diminta Buka Kebijakan Impor
4 jam yang lalu
Perluas Layanan Pembiayaan,...
Perluas Layanan Pembiayaan, SIF Perluas Jangkauan hingga Makassar
4 jam yang lalu
Infografis
43 Negara yang akan...
43 Negara yang akan Dilarang Masuk ke Amerika Serikat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved