Antarkan Idea Indonesia Go Public, Bos Asiavesta Fokus Bidik UKM Potensial
loading...
A
A
A
“Saya sudah pernah berinvestasi di bursa saham, startup, dan juga membantu bisnis yang bermasalah namun hasilnya tidak memuaskan. Hingga akhirnya kami berhasil meng-IPO kan IDEA, di mana di sini selain secara financial kami juga membantu merestrukturisasi perusahaan dan memaksimalkan kekuatan tim Asiavesta,” paparnya, Rabu (6/7/2022).
“Keberhasilan ini juga menjadi kepuasaan batin untuk tim dan melahirkan Asiavesta Strategic Investment yang baru,” imbuh ayah empat anak itu.
Ahmad Sadat merupakan pengusaha dan investor asal Malang, Jawa Timur. Pria kelahiran 1972 itu lulus dari Universitas Brawijaya pada tahun 1995 dan melanjutkan kuliah pascasarjana dual degree di School of Business and Management (SBM) – ITB dan Aalto University Finlandia dengan gelar Master of Business Administration (MBA) lulus tahun 2015.
Mengawali karir sebagai Account Manager di Franklin Covey Indonesia (Dunamis Consulting) pada tahun 1995, Sadat memiliki kinerja bagus dengan pencapaian target memuaskan selama dua tahun berkarier di perusahaan.
Namun, dia memilih meninggalkan karir profesionalnya setelah diminta orang tuanya untuk kembali ke kampung halaman karena ayahnya sakit dan diminta untuk melanjutkan usaha keluarganya yaitu pengepul kulit sapi yang dirintis oleh orang tuanya, H Sholeh Baidowi sejak tahun 1968.
"Pada saat yang sama, usaha pengepul kulit sapi saat itu sedang mengalami goncangan karena dihadapkan dengan krisis moneter 1998. Banyak usaha pengepul kulit sapi yang gulung tikar. Di tengah kondisi krisis tersebut, saya tidak menyerah dengan keadaan," kenang Sadat.
Secara cepat dan jeli dia melihat kesempatan bisnis di tengah krisis, yaitu dengan membeli kulit dari pedagang lain lalu mengekspornya ke pasar-pasar di Eropa.
Bisnis tersebut mendatangkan banyak keuntungan. Dengan cara tersebut, dia dapat mengembangkan perusahaan keluarga menjadi lebih besar.
Tidak berhenti di sana, sejak 2000 Sadat membangun perusahaan yang lebih besar. Perusahaan yang bergerak dalam bidang penggemukan sapi bernama PT Agrisatwa Jaya Kencana.
“Keberhasilan ini juga menjadi kepuasaan batin untuk tim dan melahirkan Asiavesta Strategic Investment yang baru,” imbuh ayah empat anak itu.
Ahmad Sadat merupakan pengusaha dan investor asal Malang, Jawa Timur. Pria kelahiran 1972 itu lulus dari Universitas Brawijaya pada tahun 1995 dan melanjutkan kuliah pascasarjana dual degree di School of Business and Management (SBM) – ITB dan Aalto University Finlandia dengan gelar Master of Business Administration (MBA) lulus tahun 2015.
Mengawali karir sebagai Account Manager di Franklin Covey Indonesia (Dunamis Consulting) pada tahun 1995, Sadat memiliki kinerja bagus dengan pencapaian target memuaskan selama dua tahun berkarier di perusahaan.
Namun, dia memilih meninggalkan karir profesionalnya setelah diminta orang tuanya untuk kembali ke kampung halaman karena ayahnya sakit dan diminta untuk melanjutkan usaha keluarganya yaitu pengepul kulit sapi yang dirintis oleh orang tuanya, H Sholeh Baidowi sejak tahun 1968.
"Pada saat yang sama, usaha pengepul kulit sapi saat itu sedang mengalami goncangan karena dihadapkan dengan krisis moneter 1998. Banyak usaha pengepul kulit sapi yang gulung tikar. Di tengah kondisi krisis tersebut, saya tidak menyerah dengan keadaan," kenang Sadat.
Secara cepat dan jeli dia melihat kesempatan bisnis di tengah krisis, yaitu dengan membeli kulit dari pedagang lain lalu mengekspornya ke pasar-pasar di Eropa.
Bisnis tersebut mendatangkan banyak keuntungan. Dengan cara tersebut, dia dapat mengembangkan perusahaan keluarga menjadi lebih besar.
Tidak berhenti di sana, sejak 2000 Sadat membangun perusahaan yang lebih besar. Perusahaan yang bergerak dalam bidang penggemukan sapi bernama PT Agrisatwa Jaya Kencana.